Aku mati-matian berusaha agar tidak jatuh saat kamu menceritakan tentangnya. Dan saat itu aku berhasil.
Tapi setelah melihat kedekatanmu yang kian nyata dengannya. Aku jatuh. Benar-benar jatuh. Dan aku benci ini. Karena berapa kalipun aku meyakinkan hatiku, tetap saja lukanya kian menganga. Perhatian kamu terhadapnya membuatku iri sekaligus sadar, siapa aku dimatamu.
Jika kamu mengira aku bodoh, memang benar aku bodoh. Karena peringatan untuk tidak berharap kepadamu selalu mengisi kepalaku, tetapi aku menepisnya. Dan itu karena kamu.
Jangan khawatir. Aku yang membuat luka ini, aku juga yang akan menyembuhkannya. Sebab luka ini adalah luka terindah untukku.
Glynis ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembar Tanya
Non-FictionHanya mengungkapkan sebuah perasaan maupun pikiran yang kadang tidak masuk akal, dengan tinta diatas lembar kosong..... •••••••• ❌ Not copying, can't be copied ❌