Arshana, namaku Cut Arshana Wandira, orang awam biasa memanggilku Caca. Entah kenapa aku bisa dipanggil Caca, padahal dari kecil aku memanggil diriku dengan Shana. Mungkin memang, Namaku terlalu sulit untuk disebut, tapi aku tetap suka dipanggil Caca ataupun Shana kok, yang penting nggak melenceng dari namaku yang aslinya. Aku tinggal di Jakarta, dimana aku tinggal sejak aku berumur empat tahun. Aku berasal dari Aceh. Aku mempunyai keluarga yang sangat aku sayangi, yang dimana ada ayahku yang bernama Andrian Wandira, ibuku yang bernama Zarastha Nasution, abangku yang bernama Alfarrel Arsya Wandira dan adik perempuanku yang bernama Cut Keishya Wandira. Ayahku bekerja sebagai direktur perusahaan dan ibuku sebagai dokter. Aku lahir di Aceh pada tanggal 10 Desember 1996. Sekarang aku masih berumur 22 tahun yang dimana aku masih menjadi salah satu mahasiswi dari salah satu universitas terbaik di Indonesia di Pendidikan kedokteran Universitas Indonesia (UI). Oh ya, aku akan menceritakan kisahku diwaktu aku berumur belasan tahun. Kuat ingantanku masih teringat tentang kisah indah dan kisah kelam yang aku alami pada masa itu. Awalnya aku tak ingin menceritakan kisah kelam yang kualami dan hanya akan menceritakan kisah kisah indah yang ku alami di masa itu, namun aku teringat pada salah satu pesan orang tuaku bahwa seluruh kisah yang kau lalui adalah pengalaman yang patut kau bagikan dan kau abadikan di setiap sisa hidupmu. Entah kenapa aku bisa mengingat semua kisah kelam yang terjadi padaku secara jelas walau tak terurut dalam pikiranku. Kisah kelam yang kualami Adalah suatu peristiwa yang membuatku berada pada posisi terdalam diriku. Awalnya aku telah melupakan semua kisah kelam tersebut, namun seiring berjalannya waktu aku teringat kembali tentang kisah kelam itu yang dimana kisah kelam itu dimulai disaat aku bertemu dengan seseorang yang menjadi pelaku utama di kejadian itu. Lelaki yang ku benci dikala itu telah memberiku suatu pelajaran hidup yang berharga. Aku berfikir dunia ini terasa sempit, bisa disebut sempit sekali. Dimana ia memberikan sebuah surat tentang dimasa lalu yang membuatku terkejut dan sedikit stress karena membaca surat tersebut. Dia mengulas kembali tentang kisah buruk itu. Aku sempat berfikir apakah aku akan bertemu orang ini setiap saat setelah kejadian ini ? itu membuatku berfikir beribu ribu kali bagaimana aku akan menjalani hidupku dengan diteror oleh orang itu ? Bagaimana aku bisa hidup dengan kejadian yang sama terulang kembali ? apakah itu sesuatu yang bisa membuatku paham bagaimana pedihnya hidup ? arghhhh......
Hahahahaha, sudah cupu, nggak mau bergaul, hidup lagi. Ngapain kamu hidup kalo nggak ada temen ? oh atau emang kamu hidup untuk sengsara. Dasar cewek cupu !!!. heh, lo kalau dikasih tau itu, jangan diem ae. Dengerin atu catet ke biar otak lo yang lola itu nggak lupa. Bukannya malah dengerin tapi sibuk dengan lukisan jelek lo itu. Lebih baik nggak usah sekolah kalau hidup Cuma buang buang kertas yang nggak guna. Lo pasti mau nanya ke gua, kenapa sih gua slalu bully lu, kan ? kalau mau tahu karena gue nggak suka sama cewek cupu yang bakal sekelas sama gue slama 3 tahun. Kalau nggak mau gua bully, lebih baik nggak usah ada dihadapan gue tiep hari atau emang pindah sekolah aja ke kampung lo.hahaha, kalau udah baca jangan lupa diamalin. Atau ntar lebih parah lagi. reihan.
Haaaa..... bagaimana aku bisa ingat tentang surat kematian itu.... ohhh, its make my life so difficulty. Semua itu membuat ku tak ingin mengingat kisah itu kembali. Namun, setelah sekian lama kujalani, hari demi hari, minggu menjadi bulan, dan bulan menjadi tahun perasaan dan ekspresi ketika melihatnya tak pernah berubah sama sekali seperti pada saat ia melakukan hal sekejam itu padaku. Haaaaa... apakah hidupku akan selalu begini ? jika benar kenapa aku harus hidup ? dan apakah pandanganku terhadapnya akan berubah kepadanya seiring berjalannya waktu ? yaaa, aku rasa tentu tidak.
.............

YOU ARE READING
Best Of Me (Infinity)
Fiksi Remajaseorang gadis yang tengah mencari kesalahan dirinya karena telah diperlakukan secara semena mena oleh seorang lelaki. namun, di balik hal yang dilakukannya, ternyata ia menyimpan sebuah hak yang patut diketahui oleh gadis itu. sampai disuatu ketika...