Perihal Mengikhlaskan

47 0 0
                                    

Aku membuat cara agar bisa mengikhlaskanmu, aku pernah berada dititik dimana aku butuh dukungan dan pelukmu tapi akhirnya kau hanya tersenyum dan berbalik arah.

Aku belajar mengikhlaskanmu, dari semua kesalahan-kesalahan yang sama sekali aku tak tau. Atau mungkin itu adalah alasanmu agar kau bisa pergi meninggalkan.

Aku mengikhlaskanmu, dari semua kenangan-kenangan yang selalu mucul ketika aku melihat langit-langit atap kamarku.

Aku mengikhlaskanmu, dari semua kebohongan-kebohongan yang selama ini kau anggap jujur dihadapanku.

Aku mengikhlaskanmu, dari semua harapku yang selalu bisa melihat senyum indahmu setiap pagi.

Aku mengikhlaskanmu, karena sebuah kesederhanaanku tak bisa membuatmu tetap tinggal.

Aku mengikhlaskanmu, dari semua asa yang aku bunuh satu persatu.

Aku sudah mencapai tahap mengikhlaskanmu yang terakhir, namun kau tiba-tiba kembali dan berbicara dengan nada sendu "ikhlaskan, ikhlas atau tidak kita harus tetap mengikhlaskan", semudah itu katamu.

Terima kasih, aku akan sampai tahap dimana aku akan membencimu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perihal MengikhlaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang