sang pemilik hati

23 0 0
                                    

Siapapun kamu, jika sudah waktu nya untuk datang, kemarilah.
Akan ku sambut dengan hangat..

Jika itu pilihan orang tua, akan ku sambut seanggun mungkin..

Alasan ku bertahan sendiri bukan karena tak ada yang mampu singgah di hati, melainkan ini bukan waktu ku untuk main-main..

Bukan perihal usia, karena ada satu komitmen yang harus saya jalani..

Tuan ingat, perihal saya meminta menjauh? 
Iyaaa benar, itu sebuah pemberontakan..
Tapi ada alasan lain,

Jika tuan ditakdirkan untuk ku, kata-kata menjauh tak akan keluar, dan tuan akan mempertahan kan..
Tapi apa? 

Hahaha.. 
Ini bukan salah tuan, hanya saja saya terlalu berharap..

Jika jodoh ku hadir melalui orang tua ku, bukan berarti jodoh berada di tangan orang tua..
Hanya saja mereka perantara untuk jodoh ku, entah kamu, dia, atau siapa pun..

Dan tuan tau?  Saya selalu berdo'a "jika tuan jodoh ku jatuhkan hati tuan sejatuh-jatuh nya untuk ku"

Tapi, mungkin sekarang bukan waktu nya untuk menilai dan melihat siapa jodoh ku, masih ada hari esok, lusa, dan hari berikutnya.

Tuan pernah berbicara "apa yang puan banggakan dariku? Aku tak punya apa-apa"
Jawabku "tak ada yang ku bangga kan, dan bukan apa-apa yang ku lihat dari tuan. Cukup dengan cinta dan tanggung jawab tuan atas diriku.  Itu cukup! "

Selamat bersore selasa tuan, semoga hati mu leluasa untuk memilih dan melihat yang terbaik.
Meski sore mu ditemani hujan.. 

Sepenggal Kisah Tuan Dan PuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang