Who Are you?

9.8K 434 126
                                    

AUTHOR’S POV

Fajar mulai menyingsing, angin berhembus perlahan meembawa embun dari dedaunan. Setitik air menjatuhi wajah seorang wanita, yang baru saja tertidur, badan nya meringkuk menahan dingin-nya fajar.

“Emer sayang bangun.” Ucap seorang wanita paruh baya

“Iya Bu, Emer udah bangun kok.” Jawab gadis kecil, sembari berlari dengan kaki kecilnya.

“Emer, makan dulu ya nak, Ibu dan Ayah, mau pergi ke ssuatu tempat.” Ucap ayah gadis itu.

“Ayah Ibu mau kemana?” tanya gadis itu

“Nak, dengar Ibu, kami pergi demi keluarga kita, nanti Emer jangan lupakan kami, Emer jjaga diri baik baik, Emer jangan mau direndahin orang, tapi Emer juga harus jaga emosi, Emer itu spesial. Percaya ama Ibu, Emer itu spesial.” Jawab sang Ibu, sembari mengeratkan tangan kepada anaknya dan menatapnya kuat.

“Tapi Emer bakal  ketemu Ayah Ibu  lagi kan?” Tanya Emerson kecil.

“Semoga. Nanti ada saatnya Emer bakal ngerti semua ini kok.” Ucap Ibunya

Tok tok tok

“Alan, Tasya, Emer..” teriak seorang wanita dibalik pintu.

“ NENEKKK.” Emerson kecil segera memeluk Neneknya, sedang Neneknya terkekeh pelan.

“Emer, Emer main yuk ke rumah Nenek.”Ucap sang Nenek.

“Ayu Nek, Emer siap siap dulu ya.” Emer kecil berlari ke arah kamar, namun belum sampai ke kamar, Ibu nya sudah membawakan tas berisikan barang barang-nya, sontak Emer pun senang, lalu memeluk Ibu-nya itu.

“Ibu mau ngasih kamu sesuatu.” Ibunya merangkai rambut Emer sedemikian rupa, lalu

"Clippp"

“Nah ini kado dari Ibu, jaga yang bener ya.” Ucap Ibunda nya

“Nak ayo.” Nenek-nya segera menggandeng Emer keluar dari rumah.

Gadis itu keluar bersama nenek nya, untuk menyebrangi lautan, namun belum jauh dari pantai terdengar keributan, Emer yang sudah hampir terlelap mengabaikan semuanya.

“Emer, ingat kami.” sedikit suara samar terdengar lalu Pandangannya memudar.

EMERSON’S POV
“Mimpi itu lagi.” Batinnya
“Dad, Mom, where are you, grandma, where are you.” Batin Emer sembari memeluk kedua kakinya.
Hari masih cukup gelap karena sinar matahari yang masuk sangat sedikit jumlahnya angin berhembus perlahan, sedikit suara daun membuat Emer tenang, namun Ia sadar ada yang tak beres.

“ssstttt” suatu suara, yang Emer yakin sekali suara manusia, Emer mulai mencari, batinnya menerka, bisa saja itu hantu, atau werewolf lain.Emer melangkah dengan jantung berdebar keras.

"Emer, hati-hati!" Ucap Wolfnya.

"Calm down, tenang." Jawab Emerson.

Ia melewati  gua yang licin itu dengan lihai, gelap gulita namun Emer tetap mencari asal suara itu,namun Emer tergelincir karena lumut yang ada diatas batu.

“Aaaaaaaaaaaa.” Teriak Emer

“Eh? Kok.” Emer sadar ada tangan yang menopangnya, namun

“kamu siapa?” tanya Emer. Lalu

“DUGGG” Emer kembali terjatuh.

Author’POV

Seorang gadis mulai mengedipkan matanya perlahan, demikian lama Ia mengumpulkan kesadarannya, sampai Ia sadar kaalau tangan nya diikat, samar-samar Ia mendengar percakapan, dua orang pria.

“Kak, kakak yakin dia bersih?” Ucap salah satu dari mereka.

“Ya kita tanya aja dulu, ya lagian kamu Dek, pake dilepas segala. Pasti sakit, issh.” Jawab sang kakak.

“Ya kan, Cameron, takutnya dia nyerang.” Jawab satunya.

“Tapi dia kan cewek, CAMM.” Jawab sang kakak.

“Ya tetep aja, kalau dia suruhan Ayah gimana?” Lagi-lagi saudaranya menjawab.

“Engga, percaya ama Kakak.” Jawab sang kakak.

“Dia itu makhluk apa, kalau dia bukan vampir gimana?” Cemas sang Adik.

“banyak tanya banget sih.” Sang kakak mulai kesal.

“mm.” Suara sang gadis membuat kedua nya terdiam.

“Kamu kok ada dua?”Tanya sang gadis.

“Iya kami Kem..” Jawab sang kakak, yang belum selesai

“Kamu dari mana? Suruhan Ayah bukan? Kamu makhluk apa? Ngapain disini? Kamu kawan atau lawan? Kamu siapa? Suruhan siapa?” Potong sang Adik.

“Aku Emer, aku were..” jawab Emer belum selesai

“dukkk.” Kayu mendarat dengan bebas dikepala sang Gadis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rejected WarlordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang