Aku ingat waktu itu, di penghujung senja, ketika aku bersamamu menatap hujan. Hingga detik di mana kau menarikku menuju derasnya rinai itu. Padahal, aku tidak menyukai hujan. Aku benci dingin karena tubuhku pasti akan bereaksi dan menimbulkan demam. Aku lebih menyukai sinar matahari, musim panas, dan suasana pantai ketika matahari terbenam. Tapi, kau terlihat begitu bahagia sekali dengan tawa renyahmu yang menular dan mau tak mau membuat aku ikut terbahak setelahnya.
Aku juga ingat, saat dimana kau membuka pintu kamarku dengan antusias dan mengatakan jika kau ingin makan sup rumput laut yang kedainya baru dibuka lusa kemarin. Padahal, aku sangat amat tidak suka makanan itu, sial. Kenapa tidak kau ajak aku ke toko kue atau apa saja yang manis-manis. Namun yang mengejutkan, di sana, aku menambah porsi makanku hingga tiga kali.
Dan aku ingat, kau mengucapkan kalimat perpisahan kala itu. Kau berlari, dan aku terdiam menatap punggungmu yang mulai hilang dari pandanganku. Dari situ, kita kembali pada rutinitas masing-masing. Tidak lagi mengukir momen sehari-hari bersama.
Aku kembali pada kebiasaanku, hidupku yang dulu. Tanpa ada campur tangan darimu.
Tapi, Jeon. Ini aneh. Mendadak saja, aku benci cake yang selalu kubeli diam-diam karena kau melarangku makan yang manis-manis karena katamu aku bisa terkena diabetes dan mati muda. Mendadak saja, aku benci rokok yang padahal selalu menjadi peneman malamku ketika aku bergadang, yang berefek kau akan marah paginya ketika menemukan banyak sekali puntung rokok pada asbak. Mendadak saja, aku benci ramen karena memikirkan mungkin kau memutuskanku gara-gara aku yang selalu membantah perintahmu dan tetap lebih memilih ramen dibandingkan healthy food yang kau buatkan.
Rasanya hal yang kubenci terasa lebih baik jika aku melewatinya denganmu dibandingkan tanpa kehadiranmu disini.
Kim.

KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine (Vkook)
Cerita PendekPelampiasan imagine vkook yang terbentuk berdasarkan mood.