Happy Reading^^
Pemuda berwajah asing itu berjalan gontai melewati jalan setapak menuju rumahnya.
Pria kelahiran negri China itu baru saja mendapat kabar kurang mengenakan dari atasannya.
Hanya kesalahan kecil tapi bisa membuat dirinya didepak dari perusahaan. Ingin rasanya ia protes, menyumpah serapahi atasannya tapi ia masih sadar bahwasanya ia masih tergolong di bawah sang atasan.
Dengan berat hati tentu nya ia pergi meninggalkan perusahaan tidak beres itu.
Pria itu, Minghao menatap langit biru diatasnya yang cerah berbeda sekali seperti perasaannya sekarang.
Minghao berpikir untuk kedepannya. Bagaimana caranya ia bisa bertahan kalau ia tidak bekerja secepatnya. Tidak mungkin kan ia harus mengatakan pada orang tua nya di kampung halamannya,cina bahwa ia baru saja di tendang dari perusahaan.
Kepala Minghao rasa-rasa nya ingin pecah.
Ia baru saja merasakan sulitnya mencari pekerjaan ketimbang harus bergelut dengan kertas-kertas skripsi di masa perkuliahannya dulu.
Minghao bukan termasuk murid yang bodoh. Tapi ketimbang teman-temannya yang harus merasakan penderitaan pada saat masa kuliah dan sekarang mendapatkan pekerjaan yang tidak sia-sia sedangkan Minghao yang merasa mudah saat masa kuliah malah harus merasakan di tendang dari perusahaan hanya karna ia bermaksud baik menolong sang rival perusahaan.
Mungkin ini karma seorang Minghao karna dulu pernah sedikit bermasalah dengan salah satu dosen nya.
Minghao kembali menunduk menatap layar handphone nya. Sudah pukul 16.30 , pikirnya.
Sudah waktunya ia menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri.
Minghao berniat berjalan melanjutkan perjalanan tanpa memikirkan hal yang telah terjadi. Itu bisa dipikirkan nanti. Ia sudah melangkah dengan ringan sebelum sebuah suara menghentikan langkah nya lagi.
"Hao!"
Ingin rasanya Minghao memukul orang yang baru saja memanggil nya karna telah menganggu persiapan makannya. Minghao sedang tidak mood hanya untuk sekedar menyapa teman lamanya.
Dengan perlahan, Minghao membalikan badannya mencari si sumber suara.
Matanya disipitkan mencoba mengenali sosok yang baru saja memanggilnya.
"Jun Gege?" Ucap Minghao tidak yakin.
"Iya ini Gege hao." Ucap lelaki yang ada di seberangnya itu, berjalan mendekat kearah Minghao.
"Kau sehat? Aku sudah lama tidak melihatmu" kata Jun yang tampak sekali bahwa ia merindukan masa kecil nya. Minghao mengangguk sebagai jawabannya.
"Kerjaanmu bagaimana? Masih baik bukan?" Tanya Jun lagi memastikan adik tingkat nya dari cina itu dalam kondisi baik.
"Err... Itu sebenarnya... Aku baru saja di pecat" jawab Minghao tersenyum kikuk.
" Sungguh? Yang benar saja? Kenapa kau bisa di pecat?" Terkejut Jun tentu saja. Yang Jun tau Minghao itu pekerja keras maka nya ia berpikir mana mungkin orang seperti Minghao dengan mudah nya di pecat seperti ini.
"Emm... Aku hampir saja ditipu ge. Padahal niat awalku ingin membantu rival perusahaan" ucap Minghao. Ada sedikit nada sedih di kalimatnya.
Jun memijat pelipisnya. Ia hampir lupa adik tingkat nya ini benar-benar polos. Untunglah saat itu Jun teringat bosnya yang sedang mencari karyawan.
"Begini saja. Di tempatku bekerja sekarang sedang mencari sekertaris. Pendaftaran nya mungkin sulit tapi aku yakin kau memenuhi semua persyaratan nya. Aku akan membantu meyakinkan bosku. Bagaimana?" Tawar Jun. Ia berharap Minghao mau-mau saja. Bosnya sudah benar-benar frustasi tanpa ada nya seorang sekertaris.
"Kau bercanda ge? Tentu saja aku mau." Kata Minghao kembali ceria. Ada secercah harapan di hatinya yang baru saja muncul.
"Baiklah. Kau tinggal ikut pendaftaran lewat online nanti aku yang akan merekomendasikanmu ke bosku"
...
Setelah berpamitan dengan Jun, Minghao segera pulang mengambil laptop kesayangan nya. Tak lupa juga ia membawa dompet berwarna coklat yang sebentar lagi akan diisi jika ia sudah bekerja kembali.
Minghao yang tadi nya sudah menyiapkan apa yang harus ia makan malam itu terpaksa mengurungkan niatnya itu hanya untuk mengurus surat lamarannya.
Dengan senang hati Minghao berjalan ke arah cafe didekat apartemen sederhananya.
Ia memilih duduk di dekat kaca mencari suasana yang terbaik. Ia melihat daftar menu sekilas. Pilihan nya jatuh pada sebuah milkshake yang tidak terlalu mahal toh Minghao juga perlu berhemat bukan.
Tujuan nya di sana tentu saja bukan untuk sekedar nongkrong-nongkrong seperti anak-anak muda kebanyakan. Ia hanya perlu untuk 'meminjam' WiFi di cafe itu.
Setelah mendapat apa yang dia inginkan, Minghao mulai mengetik kalimat demi kalimat dengan bersemangat.
Lihat saja bos Jun ge pasti akan menerima ku dengan mudah
.
.
.
.
..
TBC
Jangan lupa voment^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Xu | Gyuhao
FanfictionCinta pada pandangan pertama? Ya Tuhan Mingyu tak percaya dengan sesuatu yang kuno seperti itu. Tapi hanya butuh 4 detik. Hanya 4 detik. Mingyu jatuh pada pria bermarga Xu itu.