Chapter 4 - Lost it

1.2K 166 7
                                    

Jantung Mingyu ingin berhenti bekerja rasanya.

Sedari tadi ia berusaha mengatur jantungnya yang berdetak cepat, siapa tau degupan nya dapat terdengar oleh pria dihadapannya itu.

Pandangan Mingyu juga tidak pernah lepas dari mata pria itu. Terlihat menawan menurutnya.

Mingyu ingin mengucapkan beberapa kalimat tapi sayangnya kalimat itu hanya sampai pada ujung lidahnya saja tanpa pernah terucapkan. Bahkan hanya untuk menyapa saja tidak sanggup.

Mingyu merasa waktu berjalan lambat.

Minghao menatap orang yang ada dihadapannya itu dengan bingung. Sedari tadi orang itu hanya diam ditempat tanpa mengucapkan satu kata pun. Menyuruh Minghao duduk saja tidak.

"Ehem!"

Seokmin berdeham cukup keras membuat Mingyu baru sadar akan keberadaannya.

"Aku tinggal." ucap Seokmin singkat tanpa basa-basi dan terlihat malas melihat ekspresi Mingyu yang terus menatap Minghao.

Tinggalah kedua orang yang saat ini masih diam di tempatnya tanpa mengatakan apapun.

Mingyu jadi merasa bersalah. Gara-gara ia suasana menjadi canggung.

"Tuan tidak apa?" Suara Minghao berhasil membuat lamunannya buyar.

Bahkan suaranya juga indah, pikirnya.

Mingyu menatap Minghao dari atas sampai bawah, membuat Minghao jadi bingung lagi.

"Aku baik-baik saja." ucap Mingyu berusaha terdengar biasa saja. Senyum terukir diwajah tampan nya dengan susah payah.

Mingyu merasa ia baru saja kena karma dari beberapa yeoja yang pernah ia tolak mentah-mentah dulu. Bukankah Mingyu terlihat bodoh didepan Minghao ?

"Duduklah" Mingyu menunjuk sebuah sofa disudut ruangannya. Minghao tanpa membantah mengikuti perintah.

Mingyu berusaha sebisa mungkin untuk fokus kembali. Dalam pikirannya ia tak boleh asal menerima orang karna ia merasa tertarik.

Mingyu membuka lembaran-lembaran kertas yang berisi data diri Minghao. Dengan teliti ia membacanya membuat Minghao deg-degan setengah mati, takutnya ia langsung ditolak mentah-mentah. Minghao tidak tau saja jika Mingyu berusaha mati-matian menyembunyikan sikap gugupnya akibat berhadapan dengan Minghao.

Mingyu menatap data diri Minghao dengan teliti.

Xu Minghao? Kenapa semua yang ada pada dirinya terlihat indah? Batin Mingyu

"Hm... Xu Minghao, umurmu 23 tahun?"

"I-iya," ucap Minghao tidak bisa menyembunyikan kegugupannya

Mingyu menatap lamat-lamat berkas-berkas yang ada ditangannya. Matanya terhenti pada nama perusahaan yang pernah menjadi tempat kerja Minghao.

"Kalau boleh tau.. kau dikeluarkan atau keluar dari tempat kerjamu dulu?" ucap Mingyu melanjutkan sesi interview nya.

Minghao ragu. Ia takut jika ia menjawab jujur, ia akan kehilangan kesempatan untuk bekerja di perusahaan besar seperti ini. Tapi jika harus berbohong, Minghao pikir mungkin akan ada masalah lain kedepannya.

"Saya dikeluarkan" Minghao tidak mau mengambil resiko untuk berbohong.

"Memang apa alasannya hingga kau dikeluarkan?" Mingyu sebenarnya bisa mencari tau sendiri tapi ia ingin sekertaris nya nanti tidak berbohong kepadanya.

"Saya...melakukan beberapa kesalahan. Tapi sungguh saya tidak akan mengulanginya," ucap Minghao. Ada nada penyesalan didalamnya.

Mingyu tampak tengah berpikir.

Secretary Xu | GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang