💔Dia Kembali💔

147 14 8
                                    

Sesampainya dirumah Ran langsung memasukkan sepedanya ke dalam garasi. Ia meletakkannya disamping mobil Ran yang berwarna biru. Mobil itu diberikan oleh Ayah saat Ran berulang tahun yang ke 16, sudah beberapa bulan yang lalu. Ran jarang sekali memakainya meskipun Ayah nya memaksanya. Ia lebih memilih naik sepeda karena dengan begitu ia akan selalu merasakan Ditho masih berada di dekatnya. Ran berharap suatu saat nanti Ditho pasti kembali, tahun ini kak Ditho pasti sudah mulai kuliah.

    Ran langsung masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ruang makan. Ia sudah lapar banget. Perutnya sudah keroncongan saat tadi naik sepeda. Ia melihat makanan sudah siap santap di meja makan. Mama pasti baru berangkat kerja. Ran segera menyantap makanan itu.

      "Ehemm...aku gak diajakin makan nih?" Tanya seseorang tiba-tiba.

      Ran langsung menoleh ke arah sumber suara itu, ternyata sosok cowok tinggi berkulit tinggi berkulit putih dan memakai kacamata memandangnya sambil tersenyum manis. Ran sedikit berfikir sejenak untuk mengenali cowok itu. Dan akhirnya dia tersadar bahwa wajah itulah yang selama 10 tahun ini ia nanti-nanti. KAK DITHO!!! Terdengar bunyi kelontong an sendok dan garpu yang jatuh kepiring saat Ran bangkit dari duduk dan berlari menghampiri Ditho. Ran langsung memberikan pelukan spontan pada Ditho. Semakin erat dan semakin erat. Tubuhnya harum sekali.

   "Aduh, Ran aku gak bisa napas nih." Ucap Ditho.

     Ran langsung melepas pelukan nya dan memandang wajah Ditho yang tersenyum lebar.

     "Kok kakak gak bilang kalau mau pulang?" Tanya Ran.

     "kan ini surprise. Kakak udah di sini dari tadi loh!" Jawab Ditho. "Tapi kayaknya kamu kelaparan banget yah sampe-sampe pas lewat diruang tamu kamu gak nyadar kalau ada orang."

     "Oh ya? Kakak tadi diruang tamu? Iya nih kak, aku laper banget. Kita makan bareng yukkkk!" Ajak Ran.

     "Dasar kamu!!! Nggak berubah dari dulu. Pulang sekolah bukannya naruh tas dikamar terus ganti baju dulu malah langsung nongkrong di meja makan." Kata Ditho sambil mengelus rambut Ran.

    "Wahh,kirain kakak udah lupa sama kebiasaanku."

     "Ya enggak lah,kamu kan adikku tersayang."

     Ekspresi Ran langsungu berubah seketika saat mendengar ucapan itu. Lagi-lagi hanya adik, gerutu Ran dalam hati.

     "Heyy kok bengong? Ayo katanya mau makan,aku udah kangen nih sama masakan Tante."

      Ran mengangguk. Mereka berdua langsung duduk dan menyantap makanan sambil mengobrol.

      "Laras mana? Kok dia belum pulang?" Tanya Ditho,"Laras pasti tambah cantik yah."

     "Nggak tau! Biasanya pulang sore." Jawab Ran datar.

     "Lho pulang sekolah kok nggak langsung pulang?" Tanya Ditho. Setelah selesai makan mereka duduk diruang tamu menunggu Laras pulang.
K

     "Eh,itu kayaknya Laras pulang deh" kata Ditho. Ditho melongok melihat keluar jendela kaca diruang tamu dan benar ternyata ada Laras yang dateng bersama seseorang.

     "Ssstttt....Ran, kamu diem ya. Aku mau kasih surprise." Kata Ditho bersiap-siap dibalik pintu untuk menyambut Laras.

    "Pintu terbuka dari luar.Ran diam melihat tingkah Ditho.

     "Surprise!!" Teriak Ditho sambil merentangkan Tangannya.

      Laras kaget. Ia langsung memeluk Ditho erat, air matanya mengalir perlahan. Padahal saat itu ada Radika dibelakangnya.

     "Aku kangen banget sama kamu!!" Kata Laras.

     "Aku juga." Ditho melepas pelukan Laras dan menghapus air mata Laras.

      "Oh ya, Kak ini temen aku, Radika." Laras mengenalkan Radika pada Ditho. Sikap Laras terlihat agak canggung.

       Radika memandang aneh dan marah ke arah Laras, tetapi Laras tidak menghiraukannya karena ia terlalu sibuk dengan perasaan senangnya bertemu Ditho.

       Ditho dan Laras mengobrol tanpa mengihiraukan keberadaan Ran. Kak Ditho belum pernah begini sebelumnya. Ran sadar bahwa ia sedang dicuekin,Ran memilih untuk keluar dari ruang tamu untuk menemui Radika yang duduk di teras sendirian. Ran ikut duduk disebelah Radika.

    "Enggak masuk?" Tanya Ran. Ia tak disalahkan lagi gara-gara tidak menawari Radika masuk seperti tadi pagi.

    Radika diam,memandang lurus ke depan.

    "Gua bikinin minum yah?" Kata Ran. Ia langsung pergi sebelum Radika sempet nolak. Tak lama kemudian Ran sudah tiba membawa satu gelas orange juice.

    "Silahkan diminum!" Ucap Ran sambil tersenyum.

    Radika meminum orange juice buatan Ran. Hanya sedikit kemudian meletakkan di meja.

    "Kalau perasaan lagi kacau gak usah bikin minum." Kata Radika judes. Itu pertama kalinya Ran mendengar suara Radika.

    "Apa yang salah?" Tanya Ran.

    "Lo cobain aja!"

    Ran langsung mencobanya karena penasaran. Saat minuman itu sampai di mulutnya ia langsung memuntahkan nya. Rasanya asin.

    "Enak?" Sindir Radika.

    "Gua bikinin lagi deh."

    "Nggak usah! gua mau pulang." Tolak Radika sambil berdiri.

    "Tapi Laras? Nggak pamit dulu?"

    "Loh kan liat dia lagi sibuk" Radika masih dengan nada judes.

    "Terserah lo deh!!" Ran menanggapi judes juga.

    Radika pergi,Ran melangkah menuju kamarnya. Ia merasa kecewa dengan Ditho yang nyuekin dia. Ini baru pertama kalinya.

✨✨✨✨✨

👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻

🌻Hati yang terluka🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang