Terdengar tangisan seorang gadis dari sebelah ayunan di taman kota sore itu. Gadis 8 tahun itu terus menangis dan baru berhenti ketika bocah laki laki mengulurkan tangan tepat dihadapan wajahnya.
"Kenapa nangis?"
Tanpa menarik uluran tangan didepannya, gadis kecil itu menunjuk segerombolan 3 remaja yang memakai celana bahan berwarna biru. "Uang buat beli bola bekel ku diambil mereka, hwaaaaa!!!" tangis gadis kecil itu meledak mengingat uang itu adalah jerih payahnya tidak jajan di sekolah selama 1 minggu.
"Kenapa kamu kasih?"
Gadis itu semakin memperbesar tangisannya. Dan itu membuat laki laki dihadapannya memutarkan mata malas.
"Aish. Yaudah kamu tunggu disini aku ambilin uang kamu. Mungkin mereka hanya pinjam"Gadis kecil itu mengangguk dan dengan langkah santai bocah laki laki tersebut menghampiri segerombolan 'engh gengster mini?'
"Uang adikku ada di salah satu antara kalian?"
Keempat orang tersebut langsung berbalik guna mengetahui siapa yang berbicara. Bocah sd? Ck
"Kalo iya kenapa kalo ngga kenapa?" tanya satu remaja berbadan lebih berisi.
"Bunda kalian ngga ngasih uang jajan sama kalian sampe kalian ngambil uang jajan orang lain? Balikin sini" ujar bocah laki laki itu.
Ketiga remaja tersebut langsung mentertawakan ucapan bocah di hadapannya. "Ngemeng nih sama sendal. Sama kamu pulang aja. Mamam sama kecap dan telor!"
'Mungkin aku harus kurang ajar sama mereka kali ini. Maafin El bun, ga ngedengerin omongan bunda hari ini' batin bocah laki laki itu sambil menatap ketiga remaja itu santai.
"Nih uangnya. Lain kali hati hati ya" seraya menyodorkan uang kepada sang pemilik.
Gadis kecil itu langsung berdiri dengan mata yang berbinar "KYAA MAKASIH YAKK" . Ia langsung melesat kabur.
↓↓.
"Hari ini, gadis berusia 13 tahun dengan semangat menggandeng tangan bundanya untuk menuju kelas baru nya. Tahun ini gadis itu akan menjadi murid kelas 7 sekolah menengah pertama. Lihat betapa antusias nya dia akan bersekolah tingkat pertama.
"Bunda jangan lupa jemput ya!"
Perempuan berhijab itu mengangguk dan menjawil hidung anaknya gemas. "Bunda ngga akan lupa sayang. Kamu masuk ke kelas gih kenalan sama temen baru nya"
April mengangguk cepat. "Kiss bun!!"
..
"Assalamualaikum"
Salam dari seseorang berhasil membuat perhatian murid yang tengah asyik berkenalan satu sama lain. Terlihat gadis seumuruan mereka berwajah manis dan terlihat semangat.
"Halo teman teman. Perkanalin nama aku Aprilia Laluna. Panggil aku April ya. Salam kenal semuanya!!"
Gadis berkuncir kuda menghampiri April "April, nama aku Azel Agatha. Teman teman panggil aku Azel"
Setelah itu April berkenalan dengan seisi kelas.
..
Tidak ada mos untuk sekolah yang April pilih untuk menimba ilmu selama tiga tahun kedepan ini. Kepala sekolah tidak mengizinkan karna pada saat itu sedang ramainya penyalahgunaan Mos yang dijadikan ajang untuk diskriminasi.
Hari pertama sekolah, pasti belum kondusif. Hari pertama biasanya digunakan untuk perkenalan dan pengakraban saja. Jam ini adalah jam pulang sekolah, dan April belum melihat mobil milik Bundanya di tempat parkir.
"Kamu belum pulang?" tanya seorang anak laki laki sambil duduk di sebelah April.
April langsung menoleh guna melihat siapa yang bertanya.
"Aku sedih, bundaku belum jemput. Pasti lupa" jawab April cemberut.
Anak laki laki itu mengulurkan tangan. "El"
April terlihat bingung. "El apa?"
"Namaku El. Percaya sama aku. Bunda kamu gaakan lupa jemput kamu. Aku tungguin sampai kamu di jemput"
"Terimakasih El. Maaf kalo ngerepotin ya" April memamerkan gigi kelincinya.
El mengangguk sambil mengeluarkan satu novel dari tas hitamnya.
"Kamu ga keberatan nunggu aku? Memang bunda kamu juga belum jemput?" tanya April
Tanpa menolehkan pandangannya dari novel, El berkata "Kalo bunda jemput aku, aku gaakan disini nemenin kamu"
April kecil menganggukan kepalanya seolah dia mengerti, tanpa tau makna ucapan laki laki yang kini tengah menatap April dari samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nazriel.
Romance"El, lo mau tau ngga kriteria cowok gue?" Nazriel menggeleng tanpa menoleh. "Gue pengen cowok itu dingin banget sama cewek cewek lain. Gue juga pengen cowok itu cuek sama cewek cewek lain. Ohiya, gue juga pen--" "Mana ada cowok kaya begitu, Luna?" ...