"BUN APRIL PAMIT ASSALAMUALAIKUM!" teriak April dari gerbang rumahnya.
"WAALAIKUMSALAM SAYANG HATI HATI YAA" teriak Maya bunda April dari dapur.
Be like.
"Ga sopan teriak teriak gitu" peringat El yang udah keberapa kali dilontarkan untuk gadis yang cengegesan di depannya itu.
"Lets go!!!"
↓↓.
El memarkirkan motor d'tracker nya di halaman parkir Al Hakeem school. Dengan santai ia melepas helmnya kemudian membenarkan rambutnya dan sontak membuat beberapa gadis yang melihat berteriak histeris. Berbeda dengan gadis yang ada di samping motornya kini. April mengernyit bingung dengan pandangan menatap para gadis itu dengan El secara bergantian.
"Kenapa?" tanya El.
April berkata mantap "gue diteriakin fangirl. berasa Rose bp deh" mengibas ngibaskan tangannya.
El menggeleng dan menggandeng tangan April untuk menuju kelasnya.
Nazriel, ah itu terlalu panjang. El saja biar akrab. Laki laki berwajah kalem itu memang populer di Al Hakeem school. Selain wajahnya yang kalem, dia terlihat sangat tampan dengat sikap coolnya. Tidak ada yang tidak menyukai El, begitu menurut hasil wawancara April.
Aprillia Laluna, panggil saja April. Satu satunya makhluk hidup yang bisa membuat seorang El pusing tujuh keliling kelililing kelililingnya lagi dengan sikapnya. Luna, hanya El yang memanggil April dengan nama Luna dengan sikap superaktifnya itu berhasil membuat El menjadi sahabatnya. Yak. Hanya Luna satu satunya makhluk hidup yang membuat si Es batu El bisa berbicara panjang lebar.
Nabil Azka si cowok pecicilan yang begitu didambakan oleh kaum hawa. Sikap nya yang friendly sangat menguntungkan bagi dirinya. Sebab tiap ia berjalan ntah itu di sekolah ntah itu di rumah selalu saja ada yang mengenalnya. Playboy kelas atas yang mengandalkan wajah nya yang memang sangat tampan. Sering ribut dengan April karna masalah sepele. Dan El, tentu saja akan berpihak pada April meskipun yang cewek itu lakukan salah. Abil panggilan dari kedua sahabatnya sangat cerewet dalam hal menyangkut April. Sama halnya dengan El. Namun, cowok itu belum kelihatan batang hidungnya pagi ini.Ketiga makhluk tersebut kemana mana akan terlihat selalu bersama.
Langkah mereka terhenti ketika El menarik tas April.
"Apasih El?"
Kyaaa!!!
Eh eh lepas dong tali sepatu gue biar gue digituin juga sama si El!!
Eh baby sini aku taliin
Ko jadi lo sih yang naliin. Ogah gue bawa noh sepatu.
El udah gede yaaa!!
El modus ya sama April? Saya suka modusan kamu yang gak setengah setengah.
Pukul 06.49 Al Hakeem school di ramaikan teriakan gadis gadis yang terkejut melihat El jongkok untuk menalikan sepatu April. Mskipun hal itu sudah tidak asing, namun masih tetap terlihat sangat manis.
"Makasih gantengggg!!. Mau kiss?" tawar April.
El yang sudah selesai menalikan sepatu gadis itu langsung bergidik ngeri dan melesat kabur.
"El tunggu. Kiss nya kan belum woy!"
Bruk!!
"Awhhhh sshh" ringis April.
"Eh sorry sorry. Mana yang sakit?" tanya cowok yang menabrak April.
Mata April membulat melihat siapa cowok yang menabraknya. Omelan April yang sudah ada di dalam otaknya dan tinggal dikeluarkan saja itu langsung lenyap ketika mata April bertatapan dengan mata hitam pekat milik cowok di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nazriel.
Romansa"El, lo mau tau ngga kriteria cowok gue?" Nazriel menggeleng tanpa menoleh. "Gue pengen cowok itu dingin banget sama cewek cewek lain. Gue juga pengen cowok itu cuek sama cewek cewek lain. Ohiya, gue juga pen--" "Mana ada cowok kaya begitu, Luna?" ...