Pandeglang, 14 Januari 2019. -jurnalapril-
Pandeglang, pagi ini diguyur hujan.
Yang entah mengapa mengingatkan ku pada sosok laki laki yang 1 bulan silam pergi tak berjejak.
Kenangan itu terlintas lagi.
Masih terusun dalam memori ingatanku.
Secuplik kenangan tentang laki laki laki itu kini bergeliat dalam pikiranku.
Tentang..Ah sudah! Tak perlu diingat.
Hanya perlu dikenang sewajarnya.
Rasa ini, masih menyesak.
Aku tak seharusnya menyesal.
Because god always with me.☔☔
"Pagi bunda" April mencium kedua pipi Maya."Pagi juga anak bunda yang paling cantik!"
Tak lupa memberikan ciuman pipi pada April."El hari ini ga sekolah Bun!" curhat April sambil mengoleskan madu pada rotinya.
"Kenapa emangnya?" tanya Maya.
"Mau anter Oma -nenek El- berobat. Eh Abil juga malah ga sekolah. Kalo Abil, dia dihukum karna Ayah -ayah Abil- tau kalo dia bolos kemarin.
"Jadi sekarang April nya Bunda gapunya temen, gitu?" ledek Maya menjawil hidung April. "Makanya sayang.. Kalo udah temenan sama orang, jangan ngejauhin diri dari oranglain! Kalo lagi kaya gini, El dan Abil ga masuk, April mau temanan sama siapa?"
"Sama Azel" ucal April.
"Kalo ada El dan Abil, Azel suka diajak ke kantin ngga?" tanya Maya.
April menggeleng "Azel gasuka ikut. Dia lebih milih dengerin lagu pake earphone di kelas dibanding ikut ke kantin bareng aku dan El. Juga Abil"
Maya gemas mencubit pipi April. "Yaudah. Yang penting anak bunda ga hanya temenan sama El dan Abil. Juga harus berbaur sama yang lain. Ngerti kan?"
April memasukan suapan roti terakhirnya. "Iya bunda ku yang bawel. Udah ya April mau berangkat. Gojek nya udah di depan. Assalamualaikum bunda!"
"Wa'alaikumsalam Aprillia!"
Hari ini, ketika sampai di sekolah, tak ada yang menautkan jemari April dengan jemari nya ketika berjalan beriringan menuju kelas. Ais! April merindukan El walau belum ada 24 jam mereka berpisah.
Memberhentikan langkahnya, ia berjongkok untuk membenarkan tali sepatunya yang lepas. "Ck. Biasanya El nih yang suka taliim sepatu gue. Aish El. Gue miss nih! Miss u so bad!" gumam April sambil berdiri kembali.
Tak sadar langkahnya terlalu cepat, seseorang menabraknya dari arah depan.
BRUK!!
"awhss, argh!!" ringis April.
April tersungkur ke belakang setelah laki laki eum tampan menabrak tubuh mungilnya.
April berdiri, lalu menatap laki laki yang baru saja menabraknya. Laki laki itu menatap balik April lalu pergi 3 detik kemudian."Ngga merasa bersalah mas? Nabrak cewek loh masnya! Ngga niat nolongin, atau paling ngga minta maaf, gitu?" sinis April.
Laki laki itu berbalik, dan menatap April datar. "Ini kedua kali tabrakan. Cara kamu norak untuk kenalan sama saya"
April langsung diam dan berpikir. Narik perhatian gimana yang laki laki itu maksud? Apa menurutnya April menabraknya, dan jatuh tersungkur itu adalah bentuk cari perhatian?
"Eh! Maksud lo gue pengen kenalan? Gapunya kerjaan banget ya gue pengen kenalan sama orang sinting kaya lo! Orang jatuh ditolongin malah dikatain norak!" ucap April sambil menujuk laki laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nazriel.
Romance"El, lo mau tau ngga kriteria cowok gue?" Nazriel menggeleng tanpa menoleh. "Gue pengen cowok itu dingin banget sama cewek cewek lain. Gue juga pengen cowok itu cuek sama cewek cewek lain. Ohiya, gue juga pen--" "Mana ada cowok kaya begitu, Luna?" ...