01

40 5 0
                                    

"Tuhan pasti memiliki skenario terbaik untuk hambanya."

............

Hari demi hari telah terlewati, sejak hari kelulusanku 2 minggu yang lalu. Aku masih berusaha mencari pekerjaan yang cocok untuk ku. Entah mengapa sepertinya sangat sulit mencari pekerjaan disini, padahal setahuku kota ini termasuk kota yang maju. Seperti hari ini sudah 3 perusahaan yang aku datangi tapi tak ada satupun yang mau menerimaku tuk bergabung disana.

"Maaf nona, kami sedang tidak menerima pegawai baru." kata-kata itu yang selalu aku terima padahal aku belum memberi tahu tujuanku. Haha, mungkin aku memang tidak diperbolehkan bekerja. Sebenarnya sangat mudah untuk ku bekerja aku bisa saja meminta bantuan dad untuk bekerja diperusahaannya tapi seperti yang aku bilang. Aku tidak mau tergantung pada mereka, aku ingin hidup mandiri walau usiaku saat ini masih tergolong remaja.

17 tahun bukan la usia besar bahkan emosiku masih labil. Aku tak bisa mengambil keputusan sendiri. Walau begitu aku ingin belajar mandiri, sehingga aku pantas untuk melanjutkan perusahaan yang akan jatuh ditanganku. Mungkin kalian pikir untuk apa aku masih bekerja sedangkan kekayaan dan kekuasaan akan aku dapatkan nantinya.

Menurutku aku merasa sangat tak pantas jika aku mendapatkan semua yang aku mau tapi aku tak memiliki pengalaman sama sekali. Itu memalukan. Aku ingin hidup yang aku jalani itu seimbang bukan hanya bisa menerima tapi aku tak bisa menjalankannya.

Mungkin ini karna didikan kedua orang tuaku, walau aku bukan lah anak biologis dari mereka tapi mereka selalu mengajarkanku yang terbaik. Hingga terbentuklah kepribadianku yang seperti ini.

Tak terasa sekarang kakiku telah menuntunku hingga ke perusahaan terbesar dikota ini O'Brien Crop. Ah sebenarnya aku ragu tapi aku harus mencobanya. Aku harus terus berusaha dan mencoba semoga saja dewi keberuntungan berpihak kepadaku.

Aku tak tau karna apa aku akhirnya memberanikan diri tuk menanyakan lowongan kerja. Dan betapa terkejutnya aku bahwa perusahaan yang besar ini menerimaku. Mereka hanya menyuruhku untuk meninggalkan nomor telpon dan setelahnya aku diperbolehkan pulang.

Ah aku rasa dad dan momy harus tau ini. Sungguh aku bahagia sekali. Dengan mudahnya mereka hanya menyuruhku tuk mengumpulkan berkas yang aku bawa dan meninggalkan nomor telponku disana. Dan aku diterima disana, sebenarnya belum hahah. Bahkan mereka belum memberi tahuku kapan aku akan masuk bekerja. Tapi aku bahagia sungguh bahagia, sepertinya tuhan memberiku takdir untuk bekerja diperusahaan itu.

Aku tak perduli posisi apa yang akan aku dapatkan. Yang terpenting aku bisa bekerja dan mengasah kemampuanku disana.

"Momy..momy.... momy ada dimana?" Jujur saja saat ini aku sangat bahagia sampai-sampai aku berteriak untuk memanggil momyku. "Oh sayang. Ada apa nak? Kenapa memanggil momy sambil berteriak begitu? Telinga momy sakit mendengarnya." Baru saja momy selesai menjawab panggilanku aku langsung meluknya hingga ia hampir terjatuh.

"Hey kau kenapa? Tak bisakah kau pelan-pelan sayang?!" Jujur saja mungkin saat ini aku seperti orang gila "Momy harus tau ini. Aku sudah mendapatkan pekerjaan dan momy tau aku diterima dimana." Kataku sambil loncat-loncat tak jelas  "Ayo kita duduk dulu sayang." sambil tersenyum lembut padaku.

Senyum yang selalu aku sukai dari momy. "Kalau boleh momy tahu dimana kau diterima sayang?" "Aku yakin momy pasti akan terkejut mendengarnya. Aku diterima masuk ke perusahaan O'Brien Crop."

Reaksi yang momy berikan sangat mengejutkan ku aku kira momy akan memelukku sambil mengucapkan selamat. Tapi momy hanya terdiam sambil mengerutkan alis "O'Brien Crop? setahu momy perusahaan itu sangat sulit tuk menerima orang mengapa untukmu itu sangat mudah?

Aku tau apa yang momy pikirkan, perusahaan itu memang tidak asal-asalan menerima seseorang untuk bergabung diperusahaan. "Momy aku juga tidak tau mengapa tapi yang terpenting aku harus tetap menjalankannya. Iya kan mom?"
"Ah iya sayang. Momy ikut bahagia karna kau berhasil mendapatkan pekerjaan." Mungkin mulut momy berbicara seperti itu tapi raut wajahnya terlihat sangat gelisah.

Aku tidak tau mengapa, yang pasti aku akan berusaha keras agar aku mendapatkan pengalaman.

........

"Apa kau sudah menerima wanita itu claudia?" Tanya seseorang melalui telpon. "Iya bos, aku sudah menerimanya dan nanti malam aku akan menelponnya untuk memberitahukan bahwa esok dia sudah boleh masuk."

Tanpa membalas lagi ia segera menutup telpon. Dan bergumam Sekarang kau berada dalam pengawasaan ku Anna. Sambil menyeringai mengerikan.

******






HAPPY READING😍😙😙
14 12 2018

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang