4

30 0 0
                                    

Ana Pov

Aku merasa kaki ku sangat lemas, orang yang baru saja aku maki adalah Bosku sendiri. Suaraku bahkan tidak bisa keluar. Oh Shit Kali ini kau sial.
Aku benar-benar shock. Mungkin jika yang keluar orang lain aku akan mengajaknya bertengkar dan menelpon 911.

"Bo..b Bosss"
Akhirnya suaraku keluar walaupun masih terbata-bata. Aku melihatnya berjalan mendekatiku. Bahkan tubuhku sudah tak mampu aku gerakan. Apa yang akan dia lakukan? Mengapa dia berjalan mendekat. Apa dia marah? Ana hari ini tamatlah riwayatmu.
Aku semakin melihat dia mendekat, aku hanya bisa merutuki kebodohanku. Dan memejamkan mataku sambil terus berdoa semoga dia tidak memecatku.

Aku merasakan nafasnya tepat di depan wajahku. Hey apa yang akan dia lakukan?! Tuhan ku mohon bantu aku.
Seketika tubuhku menegang saat merasakan benda kenyal menempel di bibirku. Dia menciumku. Shit!

Aku semakin tidak memiliki kekuatan untuk melawannya. Walaupun aku berusaha untuk memberontak. Entah bagaimana kekuatanku seperti hilang bersama tiupan angin yang berhembus kencang.

Satu hal yang aku rasakan saat ini. Dingin. Dingin sekaligus hangat di waktu yang bersamaan. Benar aku rasa aku gila. Aku menikmatinya. Dan tanpa sadar aku membalas permainannya. Setiap kecupan yang dia daratkan dibibir ku saat ini. Aku menyukainya. Seakan dunia hanya milik kami berdua.

Ini adalah ciuman pertamaku. Setelah 17 tahun aku menjaganya akhirnya dicuri oleh seseorang yang baru saja aku kenal.
Dia bosku sendiri. Seorang Sean Barnes O'Brien menciumku. Jatungku berdegup kencang. Aku masih tidak mempercayai ini terjadi.

Fikiranku tak menentu. Tubuhku lemas. Hatiku berdegup dengan cepat sampai aku tak bisa mendengar apapun. Sean tetap mengecup bibirku dengan lembut. Aku semakin terbuai. Ciuman kami akhirnya terlepas, karna kebutuhan oksigen yang kian menipis.
Hanya deru nafas yang terdengar diantara kami. Aku masih shock dengan apa yang terjadi.

Tanpa sepatah kata aku langsung berbalik arah dan pergi meninggalkan Sean sendirian. Dia berusaha menggapaiku. Tapi aku sudah masuk kedalam taksi. Aku tak melihat kebelakang lagi setelah taxi melaju.

.........

Sean POV

Melihat expresinya yang begitu menggemaskan, membuatku semakin kehilangan kendali. Tanpa aba-aba aku langsung mencium dirinya. Apa-apaan aku ini. Tidak seperti biasanya aku hilang kendali seperti ini.

Tapi hari ini, aku sudah menetapkan diriku untuk mendapatkan nya apapun yang akan terjadi.

Dia memberontak saat bibirku tepat bersentuhan dengan bibirnya. Tapi tetap saja tenaganya lebih kecil dari tenagaku.
Bibirnya terasa begitu manis. Aku menyukainya.

Aku terkejut saat dia membalas ciumanku. Tanpa aba-aba aku langsung memperdalam ciumanku. Saat ini aku sangat menginginkan dirinya. Merasakan setiap inci dari dirinya.

Shit!

Umpatku dalam hati. Walaupun ciumanya masih terlalu kaku. Mampu membuat jiwa yang tertidur didalamku berontak ingin segera bangun. Jujur saja jika ini didalam rumah pasti dia sudah kehabisan tenaga.

Aku cukup waras untuk tak melakukannya disini.

Aku yakin ini ciuman pertamanya. Aku senang sekaligus bangga karena perempuan yang aku inginkan masih begitu suci. Aku rasa dia juga masih virgin.

Jangan salahkan aku kenapa otakku menjadi berfikir seperti ini. Karena aku berperilaku seperti ini dengan semua wanita. Hanya wanita yang pantas untuk aku perlakukan seperti ini.

Aku merasakan kehabisan nafas setelah sekian lama ini. Akhirnya aku melepaskan ciuman diantara kami. Nafas kami saling bersahutan. Aku tak ingin melepaskannya. Sekarang bibirnya akan menjadi candu bagiku. Seperti morfin yang membuat orang kecanduan bila sekali mencobanya.

Aku melihat wajahnya yang merah merona. Saat aku memandang dirinya ada sesuatu yang aku rasakan didalam hatiku. Perasaan hangat. Aku ingin melindunginya dan menyayanginya dengan sepenuh hatiku.

Tapi belum sempat aku mengatakannya, dia berjalan menjauh dan meninggalkan ku sendiri disini.

"Ana, kau harus tau. Kemanapun kau pergi. Sejauh manapun kau meninggalkan ku. Aku akan selalu menemukanmu. Dimanapun dan kapan pun aku mau."

Aku tak berusaha mengejarnya. Karna aku sudah tau kemanapun dia pergi. Aku akan segera menemuinya.
Hari ini menjadi hari yang paling membahagiakan untukku. Aku yakin. Cepat atau lambat dia akan mencintaiku dan menginginkan ku. Seperti aku sangat menginginkan nya.

.........


Happy Reading💋
30 January 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang