3

22 0 0
                                    

Tiba lah hari ini aku telah resmi menjadi pegawai diperusahaan. Sungguh ini tak sesuai dengan bayangan ku. Aku kira, aku akan sulit mendapatkan pekerjaan rupanya kesulitan itu tak begitu aku rasakan. Aku juga telah menanyakan kepada dady apa dia yang membantu ku untuk masuk kedalam perusahaan ini rupanya tidak. Mengingat tentang perusahaan ini yang tergolong sangat susah untuk didekati.

Aku juga bersyukur setidaknya diriku tidak menganggur terlalu lama dan dapat hidup mandiri seperti yang aku inginkan. Pagi ini aku sengaja bangun lebih awal untuk menyiapkan diriku. Aku cukup gerogi padahal sebelumnya aku telah masuk kedalam perusahaan walau tidak langsung bekerja.

Aku sekarang tinggal sendirian disini, cukup sulit bagiku untuk membiasakan diri karna biasanya aku selalu dibangunkan oleh mami. Tapi mulai dari sekarang aku harus lebih terbiasa lagi. Setidaknya dengan mendisiplinkan diriku aku jadi lebih bisa merubah kebiasaan buruk ku.

Waktu masih menunjukkan angka ke 04:45 masih terlalu pagi. Aku rasa dengan berkeliling sebentar dapat mengurangi kegugupanku. Akhirnya aku memutuskan untuk berolahraga sekaligus berbelanja ke toserba didekat kost ku. Setelah aku pindah aku tidak meminta uang dari orang tuaku aku menggunakan uang tabunganku semasa aku sekolah. Tapi bagaimana pun orang tuaku tetap saja memberikan aku uang dan momy sering datang mengunjungiku untuk mengisi kulkasku. Aku baru 1 minggu disini. Kulkasku juga banyak makanan tapi tetap saja aku malas tuk makan.

Omong-omong aku merindukan sahabatku Sherin. Si otak mesum itu sedang sibuk-sibuknya menjadi mahasiswa baru. Walaupun begitu dia tetap menghubungi ku, dan menanyakan kabarku. Dia berjanji akan menemui ku minggu depan ah aku tidak sabar bertemu dengan nya. Setelah selesai berolahraga dan berbelanja aku langsung pulang untuk mandi dan memulai sarapan.

Aku bersiap-siap untuk langsung pergi bekerja karena waktu yang terus berjalan membuatku tak tenang. Selama diperjalanan menuju perusahaan aku tak henti-hentinya berdoa untuk menenangkan hatiku yang sejak semalam berdetak tak menentu. Jujur aku rasa ini cukup berlebihan, aku hanya akan bekerja bukan ingin menikah mengapa menjadi terlalu gugup.

Aku telah sampai ke perusahaan dan ternyata disana sudah lumayan banyak orang. Banyak mata yang tertuju padaku. Mereka menatapku dengan tatapan penasaran. Oh ayolah mengapa jadi berlebih begini (ucapku dalam hati). Aku tetap berjalan sambil tersenyum dan berusaha untuk menyapa mereka. Mereka membalas senyuman dan sapaanku, aku rasa mereka hanya terkejut melihatku. Seperti yang terjadi kemarin Ken secara khusus menjemput dan menunggu ku didepan lift menuju ruangan kerjaku.

"Selamat pagi Ken."
"Pagi Ana. Kau terlihat gugup hahaha."
"Haha, bisa di anggap seperti itu. Aku memang gugup ini pengalaman kerja pertamaku."
"Ya, aku mengerti. Rileks saja tidak ada yang akan memakanmu disini."
"Baiklah aku akan mencoba tuk rileks."
Obrolan ku dengan Ken bisa sedikit membuatku santai. Aku merasa kami akan jadi teman baik kedepannya.

............

"Ken sepertinya aku terlalu membebaskanmu." Gumam seseorang yang sedang memantau melalui cctv.

"Ana, ini adalah meja kerjamu. Mulai saat ini dan seterusnya kau yang akan bertanggung jawab untuk seluruh jadwal direktur kita. Karena Claudia sedang mengandung untuk sementara kau yang akan menggantikannya. Sampai Claudia bisa berkerja lagi."
"Baiklah, trimakasih Ken. Aku akan bekerja keras." ( Ya aku tak boleh Main-main)
"Oke, Aku tinggal dulu. Jika kau ingin bertanya kau boleh mencariku. Aku pergi dulu."
"Trimakasih atas bantuannya." (Menundukan kepala)

......

KEN POV

Dret.........
Handphone bergetar

"Ken segera keruanganku!!"
"Oke."
Aku mempunyai firasat buruk tentang ini. Gumam ken

"Sean, apa ada tugas untukku?" Berjalan mendekati meja
"Aku hanya mengingatkan untuk menjaga jarak dengan dia."
"Ah, apa tadi aku terlalu dekat dengannya? Maafkan aku sean. Aku akan mencoba menjaga jarak dengannya mulai sekarang." (Apa-apaan ini. Kenapa dia menjadi terlalu obsesif.)
"Kau boleh keluar."

Ah aku merasa seperti bertemu dengan malaikat maut. Ada apa dengan auranya itu, kenapa sangat menakutkan. Ucap ken dalam hati.

........

AUTHOR POV

Hari-hari berlalu dengan cepat. Tidak terasa saat ini ana telah bekerja selama 3 minggu. Dan dia telah mendapatkan teman baru. Selama ini Iris banyak membantu ana dalam bekerja. Dia yang selalu berada disamping ana saat ini. Tempat tinggal mereka pun berada digedung yang sama.

"Ana, apa kau merasa lelah? Kau boleh istirahat dulu jika kau mau." Ucap Iris teman baru ana dikantor
"Tidak, tidak apa-apa iris. Pekerjaan ku masih menumpuk. Banyak jadwal yang harus segera aku susun. Nanti aku akan membuat kopi saja."
"Apa kau yakin ana? Bahkan kau melewatkan makan siangmu. Jangan terlalu memaksakan diri."
"Aku sudah makan. Aku membawa bekal dari rumah. Baik aku tidak akan memaksakan diri tapi sekarang aku harus menyelesaikan ini. Aku berjanji ini yang terakhir."
"Oke baiklah. Kau tetap kerasa kepala seperti biasa. Jika kau butuh sesuatu kau bisa memanggilku okey."
"Oke, baik bos." Sambil terkekeh
"Dah kepala batu." Berlalu pergi

Sebenarnya pekerjaan itu tidak terlalu dibutuhkan sekarang. Claudia telah menyusun jadwal untuk 1 bulan kedepan. Tapi ana merasa harus mengerjakan semuanya. Ana mempunyai firasat dia akan sibuk beberapa bulan kedepan.

Waktu telah menunjukan ke angka 5, tapi pekerjaan ana masih belum terselesaikan. Dia memutuskan untuk lembur malam ini. Sekitar 2 jam lagi pekerjaan ini akan segera selesai.
"Aku harus menyelesaikan ini dengan cepat. Jika tidak Iris akan datang menyusulku dan menghabisi ku." Ucap ana sambil bergidik ngeri

2 jam kemudian.....
"Ah, akhirnya selesai juga. Aku harus cepat kalau tidak aku akan ketinggalan bus."

Saat diperjalanan menuju halte, Tiba-tiba sebuah mobil ferari berwarna hitam berhenti tepat disebelah Ana.
"Eh, apa maksudnya ini? Mobil siapa ini?" Ana tetap berjalan. Karena dia takut jika itu adalah penjahat yang akan menculiknya.

"Aku harus cepat." Berbicara dengan dirinya sendiri

Didalam mobil ada seseorang yang mati-matian menahan senyum. Tapi tetap saja dia kalah dan akhirnya tersenyum dengan kelakuan wanita incarannya itu.
"Dia cukup waspada juga. Aku semakin tertarik untuk menjadikannya wanitaku."

"Kenapa mobil ini tetap mengikuti ku? Apa aku harus menghadapi nya saja? Oke baik. Aku akan mengahadapinya."
Mobil tersebut berhenti saat melihat Ana berhenti berjalan.

"Hey, apa kau kurang kerjaan? Mengapa mengikutiku?" Jujur saja saat ini dia seperti orang gila yang berbicara dengan mobil. "Apa-apaan orang ini kenapa dia membuatku menjadi seperti org gila."
"Hallo...! Apa kau tuli?"

Disatu sisi Sean sangat senang melihat Wanitanya dijahili. Tentu saja hanya dia yang boleh berbuat seperti itu.
Setelah puas dia memutuskan untuk menurunkan kaca mobil.
Betapa terkejutnya Ana melihat siapa yang tadi telah ia kata-katai.

"Bo..b Bosss"

🌈🌈🌈🌈🌈

Akhirnya selesai💋
Happy Redding ❤❤❤❤

20 Januari 2020

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang