2

105K 3.1K 55
                                    

Alenka bangun sore harinya dengan keadaan segar karena tidurnya sangat nyenyak bahkan dia sampai lupa makan siang. Perutnya sangat lapar sekarang dan sepertinya sekarang dia harus segera ke dapur untuk mencari makanan.

Sebelum mencari makanan,Alenka memutuskan untuk mandi dulu agar terlihat segar. Saat di walk in closet dia bingung mau menggunakan pakaian yang mana karena semua terlihat formal dan sangat mahal. Rasanya tidak nyaman di rumah menggunakan pakaian seperti itu tapi apa boleh buat,Alenka hanya bisa memilih dan langsung menggunakannya.

Dia memutuskan untuk menggunakan short dress warna peach yang terlihat lebih sederhana. Setelah mematut dirinya di depan kaca dan penampilannya sudah terlihat baik,dia segera keluar kamar. Betapa terkejutnya dia saat di depan kamarnya ada dua orang pengawal sedang berdiri tegap. Mereka sedang berjaga di depan kamar Alenka.

"Nona" sapa mereka ramah.

"Kalian mengejutkanku,sedang apa kalian disini?"

"Kami sedang berjaga,tuan Dionysus yang menyuruh kami".

"Baiklah"  kata Alenka akhirnya sepertinya dia harus mulai terbiasa dengan hal-hal ini. Dia merasa seperti seorang putri raja yang harus di kawal kemana pun.

Alenka kemudian melangkahkan kakinya menuju ke dapur tapi saat dia baru saja turun dari tangga dia mendengar suara seseorang sedang marah.

"Kalian semua bodoh ya,sudah saya peringatkan bahwa Alenka jangan sampai meninggalkan makan siangnya. Jika dia tertidur,usahakan untuk membangunkannya perlahan. Jika sampai dia sakit,bersiaplah untukku habisi. Sekarang bersiap terima hukuman kalian".

Alenka sedikit berlari dan menuju ke dapur. Di sana dia melihat Dionysus sedang memarahi para pelayan termasuk Melda.

"Om" panggilnya pelan.

Dionysus memutar tubuhnya dan melihat Alenka sudah berdiri di depan pintu.

"Hai manis" katanya lembut.

"Jangan marahi mereka om,Alenka yang salah karena ketiduran".

Wajah manja Alenka membuat Dionysus sedikit melupakan amarahnya. Betapa dia memuja Alenka,pujaan hatinya yang sudah lama dia tunggu.

"Kau tidak salah sayang,apa kau lapar?" Dionysus membelai lembut pipi Alenka.

Alenka cukup terkejut dengan perlakuan Dionysus pada dirinya tapi dia merasa nyaman. Dia juga menganggap hal ini wajar karena Dionysus adalah saudara angkat papanya dan seorang om pasti akan menyayangi keponakannya. Alenka hanya tidak tahu siapa Dionysus sebenarnya.

"Kalau begitu ayo kita makan,kau ingin makan apa sayang?"

Alenka berpikir sejenak kemudian dia tersenyum.

"Alenka ingin makan pizza".

"Pizza" Dionysus sengaja berpura-pura berpikir untuk mengerjai Alenka dan dia semakin gemas saat melihat wajah Alenka yang tidak sabaran.

"Ayolah om" Alenka menggoyangkan tangan Dionysus agar dia segera mengambil keputusan.

"Baiklah manis tapi sebelumnya bisakah aku mendapatkan sebuah kecupan". Dionysus menunjuk ke pipi kanannya.

Tanpa di duga Alenka segera mengecup pipi Dionysus walaupun dia harus sedikit melompat agar bisa mencapai pipi Dionysus mengingat postur tubuh Dionysus yang tinggi.

Dionysus terdiam sejenak tapi kemudian dia segera menguasai dirinya kembali dan mengajak Alenka makan Pizza.

Sebelum pergi Dionysus sempat memberi kodem melalui matanya pada Beast untuk menghukum pelayan-pelayan yang tadi dimarahinya.

HOT UNCLE (Sudah Naik Cetak/part Tidak Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang