Kiai Gede Tapa Pamungkas melesat menjauh, turun di pucuk kelapa yang bergetar oleh getaran tenaga dalam yang beradu. Memandang Kedua pemuda yang sedang bertarung beradu pukulan. " Kakang Sukmadinata selama malang melintang di dunia persilatan..sekalipun tak pernah merapal yang namanya jurus naga geni..yang aku tahu setiap kakang turun tangan pada setiap pertarungan; musuh sudah menyerah kalah, kalaupun binasa itu karena pongah musuh...
dalam beberapa puluh tahun dunia persilatan sangat jarang ada tindak kejahatan golongan hitam. kalaupun ada hanya pertikaian dendam pribadi. Dan entah kapan kakangpun seperti hilang dari muka bumi..sejak itu kejahatan mulai tumbuh kembali..." desis kiai Gede tapa pamungkas.
" BBUUUUUUUUUMMMMMM!!!!!!!!" Ledakan tenaga dalam bertabrakan hebat, mengguncang tempat itu. Wiro memuntahkan darah terpental jungkir balik diudara. siuran ribuan angin seperti kilatan mata pedang, bekas sisa benturan tenaga dalam berhamburan membelah-belah batu cadas dan bukit layaknya sepotong pisang yang dicincang pisau itu berhamburan kearah wiro!.
Dengan jarak hampir 10 tombak wiro melayang jatuh di sambut ratusan kilatan angin maut. sosok bagai sambaran kilat menyambarnya membawa jauh dari ledakan ratusan kilatan pedang angin yang menghantam karang besar.
"Blaaaaarrrrr" Karang itu terpotong menjadi serpihan kerikil berhamburan bersamaan dengan kepulan asap dan debu pasir . " ini hasil yang bisanya cuma gombalin gadis-gadis...!" sungut sukmaraga menyalurkan hawa murni saat wiro dalam pegangannya melesat turun. " he..bat...sobat benar-benar luar biasa..tenaga dalammu setingkat guruku.." kata wiro menahan ngeri di dadanya.
" masa pendekar nomor satu udah keok cuma dengan jurus pembuka?" kata pemuda berambut kemerahan itu merenggang-rengang kan badan." badanku masih pegal nih..!"
wiro menghela napas memandang eyang gurunya di atas pucuk nyiur menggaruk rambut yang gatal.
" Pukulan kunyuk melempar buah...!!!!!" seru pemuda berambut kemerahan meloncat keudara, sambil jungkir balik. Wiro waspada sambil melesat mundur merapalkan jurus sama.
''pukulan kunyuk melempar buah asli !!!!!"
"BBLLAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRR!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Wiro terhempas sambil melentingkan badan berdiri. Tubuhnya seperti kesemutan menjalari disekujur kaki. beruntung tidak sampai luka dalam. kepulan asap ledakan pukulan perlahan menghilang tersapu desir angin.
" Ternyata tak salah Eyang Sinto punya murid hebat macam kau..." tutur pemuda berambut kemerahan nampak mengibaskan baju dan celananya dari debu. Tak jauh Wiro melihat 3 sosok wanita cantik nampak saling pandang kebingungan, nampak Kiai Gede Tapa Pamungkas mempersilahkan mereka duduk.
" Bukankah itu Intan..Pandan Wangi..Anggini.." gumam wiro tak menyadari kalau kesemutan di sekujur tubuhnya membuatnya tertotok...
YOU ARE READING
Wiro Sableng dan Pendekar Angin Penyayat
FanficJati diri pendekar 212 mulai terkuak dengan munculnya ksatria tangguh tanpa tanding, mengajarkan 5 jurus maut naga geni yang konon sudah lenyap sejak hilangnya sang pemilik jurus, jurus maut pasangan pusaka kapak maut naga geni 212. tenaga dasyat...