by : inasaleema & yeyeinnieNote : huruf bercetak miring di bawah adalah masa lalu dan mimpi ya
###
Hari ini hujan salju turun begitu lebat. Jungkook telah berdiam di kamarnya sejak pagi. Tidak banyak yang ia bisa lakukan selain menunggu jatah makan tiga kali sehari. Miris memang. Rasanya seperti di penjara bukan?
Jungkook ingat, musim yang sangat ia sukai adalah musim semi. Ia senang melihat bunga bermekaran. Tapi musim dingin membawa kenangan tersendiri untuknya. Kenangan manis yang seketika berubah pahit ketika ia tidak sengaja mengingatnya.
Duduk di perapian bertiga, sambil mendengarkan dongeng dari pria itu. Jungkook, ibu, dan .... Tidak perlu disebut siapa. Karena Jungkook hanya akan meludah jijik setiap kali nama pria itu disebut. Baiklah, lupakan manusia tidak penting itu lalu kembali dengan tungku perapian. Terkadang kakek buyut juga ikut serta. Mengambil alih cerita dan memberinya berbagai kisah di masa lalu yang bahkan baru saja ibunya dengar.
Usia Kakek buyut sudah mencapai 90 tahun ketika itu. Tapi Jungkook masih bisa melihat binar di matanya ketika Jeon Wonwoo, sang kakek buyut, menceritakan tentang betapa ia jatuh cinta pada seorang gadis saat muda dulu. Cinta yang tidak pernah lagi ditemukannya meski ia tergila-gila setengah mati. Cinta yang disimpannya dari sang istri yang kemudian memberinya keturunan untuk keluarga Jeon.
"Aku bahkan tidak bisa menyentuhnya," gumam Wonwoo dengan tatapan kagum pada bayangan yang saat itu muncul dalam otaknya. "Dia benar-benar yang tercantik dari semua wanita yang pernah kutemui."
Sohee mengernyit kemudian bertukar pandang heran dengan sang suami.
"Kenapa Kakek tidak bisa menyentuhnya?" tanya Sohee.
"Tidak akan ada satupun pria yang akan memalingkan muka bila menatapnya." Wonwoo tampak abai pada pertanyaan yang dilontarkan Sohee. Mengambil napas dalam lalu tersenyum.
"Aku pertama kali melihatnya saat dia sedang berjalan di hamparan taman bunga mawar belakang kastil. Rambut panjangnya berkibar diterpa angin. Gaun merahnya menyala, dan aku juga masih ingat dengan jelas bagaimana tatapan angkuh itu dia berikan karena aku telah lancang mengganggunya."
"Siapa dia Kek?" tanya Sohee lagi.
Wonwoo menatap Sohee sebentar, kemudian tampak ragu untuk melanjutkan.
"Dia bukan seseorang yang bisa kumiliki," gumamnya sedih, dan ia tidak pernah dengan gamblang menyebutkan identitas gadis yang dia maksud.
"Saat itu aku masih 20 tahun dan untuk pertama kalinya jatuh cinta. Aku terus mengejarnya. Tidak peduli dia yang selalu mengusirku menjauh."
Sohee menyerah untuk bertanya kembali. Biarlah kakeknya selesai bercerita dahulu. Mungkin saja sesuatu akan terungkap di akhir cerita.
"Gadis itu, sudah sangat lama aku tidak pernah melihatnya lagi," tersirat nada sedih yang amat sangat.
Sohee tidak menyangka terhadap perasaan kakeknya yang teramat dalam untuk gadis misterius bergaun merah itu. Bahkan sepertinya melebihi perasaannya terhadap istrinya sendiri.
"Aku sangat berharap untuk bisa bertemu dengannya lagi. Saat itu liburan musim panas. Dan aku hanya kebetulan menginap di sini selama seminggu,” sambung Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Il Est Du Passe'
FanfictionHidup Jungkook yang penuh ketenaran hancur dalam semalam. Semuanya berubah alam sekejap. Jungkook pun mengasingkan dirinya, menjauh dari gemerlapnya dunia karena frustasi. Tapi dari situlah keanehan terjadi. Yein, seorang gadis yang tiba-tiba muncul...