Story by: inasaleema & yeyeinnie
Paragraf bercetak miring di bawah adalah mimpi ya guys
##
Pagi pun menjelang. Badai salju kemarin sudah berganti dengan mentari yang menjulang indah di langit sana. Jungkook sudah bersiap di depan pintu keluar dengan Yein di sampingnya. Sedangkan Soul dan Sunggyu menatap dengan heran.
“Tuan Muda mau kemana?” tanya Sunggyu.
“Aku mau mencari taman bunga mawar yang ada di komplek rumah ini,” jawab Jungkook.
“Tapi Tuan, jalan menuju ke sana tidak akan mudah. Sudah lama jalanan itu tidak dilewati banyak orang dan tidak terawat. Ditambah lagi badai salju seharian kemarin, pasti jalanan itu tertutup salju,” ujar Sunggyu.
“Tetap saja, aku harus segera ke sana! Aku selalu mencium aroma mawar setiap tengah malam, padahal tidak ada bunga mawar ataupun wewangian berbau mawar di kamarku. Aku hanya ingin memastikan kalau aroma mawarnya berasal dari taman itu,” jelas Jungkook.
“Maaf Tuan, saya rasa itu tidak mungkin. Memang taman mawar itu ada di komplek rumah ini. Tapi, jaraknya cukup jauh, jadi tidak mungkin aromanya bisa tercium di kamar Tuan yang ada di lantai empat. Apalagi masih ada gerbang yang mengelilingi taman itu, rasanya semakin mustahil untuk harumnya sampai ke kamar Tuan,” kata Soul panjang lebar.
“Apa kalian mau bilang kalau aku berbohong?” Jungkook mulai emosi.
“Bukan begitu, Tuan. Jarak kamar Tuan dan taman bunga mawar itu memang berjauhan, apa yang dikatakan Soul ada benarnya,” kini giliran Sunggyu yang berkata.
“Terserah kalian saja! Pokoknya, apapun yang terjadi, aku harus ke taman itu!” kesal Jungkook.
“Tapi jalan dan kuncinya..”
“Kalian tidak dengar? Aku mau ke taman itu apapun yang terjadi!” tekan pria Jeon itu menyela ucapan Soul.
“Begini saja Tuan, kita tunggu dulu sampai sore agar saljunya mencair. Dengan begitu jalanan jadi lebih mudah dilalui. Saya dan Soul juga akan mencoba mencari kunci gerbang taman yang sudah hilang itu, siapa tahu kami bisa menemukannya,” Sunggyu menengahi.
“Baiklah, aku akan menunggu sampai sore. Yein, antarkan aku ke kamar!” perintah Jungkook.
Yein pun segera memapah Jungkook ke kamarnya di lantai empat. Pria itu masih belum bisa menyesuaikan diri di rumah bak kastil itu dengan kondisi matanya yang buta, karenanya Jungkook masih harus dipapah oleh Yein. Gadis muda itu pun sempat menganggukkan kepalanya pada Sunggyu dan Soul yang dibalas anggukan oleh keduanya.
“Jungkook, kenapa kau ingin sekali ke taman bunga mawar itu?” tanya Yein setelah mendudukkan Jungkook di kasurnya. Ia juga mendudukkan dirinya di pinggiran kasur Jungkook.
“Sudah kubilang kan, aku selalu mencium aroma mawar setiap tengah malam di kamar ini.”
“Tapi tak ada setangkai bunga mawar pun di sini. Aku juga tidak pernah menggunakan wewangian beraroma mawar seperti perintahmu,” heran Yein.
“Itulah masalahnya. Aromanya semakin lama semakin kuat, dan anehnya aroma itu hanya muncul tengah malam, lalu hilang beberapa menit kemudian.”
“Kau yakin tak salah kira? Maksudku, bisa saja kau mengira wangi bunga lavender yang aku letakkan di sini sebagai wangi bunga mawar.”
“Aku memang kehilangan penglihatanku Yein, tapi indera penciumanku masih normal!” seru Jungkook tidak suka dengan kedua alis menyatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Il Est Du Passe'
FanfictionHidup Jungkook yang penuh ketenaran hancur dalam semalam. Semuanya berubah alam sekejap. Jungkook pun mengasingkan dirinya, menjauh dari gemerlapnya dunia karena frustasi. Tapi dari situlah keanehan terjadi. Yein, seorang gadis yang tiba-tiba muncul...