Part 4

1.6K 371 71
                                        

Kyungsoo terbangun saat matahari masih mengintip di ufuk timur. Ia terkejut saat mendapati ranjang di sampingnya kosong.

"Sehun!" Teriaknya dan mulai bangkit dari atas ranjangnya.

Ia berlari kecil menuruni tangga, melangkahkan kakinya ke arah dapur dan ia menghela napas lega melihat putranya tengah berceloteh dengan Luhan.

"Itu apa?"

"Itu kubis."

"Lalu ini?"

"Kalau itu selada."

"Paman Lulu, Sehun boleh makan ini?" cicitnya sembari menunjuk sosis yang masih terbungkus.

"Tentu saja sayang, Sehun ingin berapa? Semuanya? Oke siap!" Ucap Luhan dengan semangat seakan ia adalah chef handal. Sehun hanya tertawa geli melihat Luhan dengan cepat membuka sosis yang masih terbungkus rapi.

"Nah kita potong seperti ini, jika di masak nanti akan berubah menjadi bunga mekar."

"Whoaaa hebat! Seperti sihir? Apa itu benar paman Lulu?"

Luhan terbahak, Sehun sangat polos. "Tentu saja, paman Lulu akan menciptakan sihir untuk Sehun."

"Let's do it."

"Waahhh Sehun pintar bahasa inggris?"

"Hanya sedikit, mama yang mengajarkan."

Kyungsoo tersenyum melihat kedekatan Luhan dan Sehun, dari awal dia menginjakan kaki di rumah ini memang Luhan yang terlihat cukup berbeda. Ia selalu terlihat lebih tenang dan lembut, bahkan tak ada aura mengancam yang Kyungsoo rasakan jika ia dekat dengan Luhan.

"Huniie sedang apa?" Tanya Kyungsoo yang mulai mendekat ke arah mereka berdua.

"Mama!" Pekiknya senang. "Huniie dan paman Lulu sedang memasak menggunakan sihir."

Kyungsoo tertawa gemas, mengecup sekilas puncak kepala Sehun lalu membantu Luhan menyiapkan sarapan.

"Luhan, ak-"

"Namanya Park Chanyeol," Jawab Luhan tenang sembari menggoreng sosis yang Sehun inginkan. Kyungsoo terkejut mendengar ucapan Luhan.

Ia mulai meniriskan sosis yang sudah matang kemudian menatap Kyungsoo setelah membiarkan Sehun membawa sosisnya ke arah meja makan. "Dia pemilik rumah ini, dia yang mengurus kami, jika kau ingin membicarakan soal Sehun ada baiknya kau bertemu dengan Chanyeol. Ia membayar Kris dan Jongdae untuk mencari seorang anak yang sesuai dengan kriterianya. Aku dengar jika Jongdae membayar beberapa orang karena ia lelah mencari dan yaa seperti yang kau lihat, Sehun ada disini. Ku harap kau mengerti maksudku Kyungsoo."

Kyungsoo tertegun, kini banyak sekali hipotesa bersarang dalam benaknya. Jika Chanyeol membutuhkan seorang anak kenapa ia tak mencarinya di sebuah panti saja? Dan kenapa harus Sehun?

"Boleh aku bertanya?"

"Tentang?"

"Chanyeol. Kenapa dia begitu dingin?"

Luhan tertawa, Kyungsoo tahu itu sebuah tawa yang terlalu dipaksakan. "Kau tahu Kyungsoo, masa lalu seseorang tak bisa kau tebak. Bahkan karang yang mereka bilang kuat akan rapuh seiring dengan ombak yang terus mengikisnya."

Kyungsoo mengerutkan dahinya. "Jadi Chanyeol seorang yang melankolis maksudmu?"

"Bukan. Seiring dengan waktu bukankah semua berubah? Begitu pula dengan Chanyeol, ia terus terkikis dengan luka yang sama. Bertahan meski ia tahu itu membuatnya mati sendirian. Chanyeol sudah mati."

Kyungsoo membulatkan kedua matanya, kemudian berbisik ke arah Luhan. "Jadi, dia seorang mayat hidup? Atau vampire? Astaga, aku merasa kasihan padahal dia tampan."

Merciless Cult [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang