Baekhyun, Tao, Luhan dan Kyungsoo sedang menunggu dengan cemas di ruang tengah, pasalnya Luhan menerima kabar jika seseorang melakukan keributan di gedung kantor Chanyeol.
Atensi semua orang langsung tertuju pada pintu yang terbuka dengan kasar, disana terdapat Kris dan Jongdae yang berjalan masuk ke dalam rumah.
"Harusnya Chanyeol membiarkan aku membunuh bedebah sialan itu!" Umpat Kris kesal sambil membuka dasi dan jas mahalnya dengan kasar.
Mata Kyungsoo terbelalak kaget saat melihat kemeja putih Kris penuh dengan bercak darah. Apakah se-parah itu hingga harus menimbulkan banyak bercak darah? Pasti ada yang terluka dan melukai.
"Apa Chanyeol baik-baik saja?" Tanya Kyungsoo dengan spontan, Kris terdiam kemudian semua orang menatap ke arah Kyungsoo dengan raut yang berbeda.
"Ahh m-maaf, ak--"
"Aku tidak mudah mati," Timpal Chanyeol yang masuk ke dalam rumah paling akhir.
Kyungsoo menghela napas lega, hingga suara Jongdae membuat wajahnya merona akibat pertanyaan bodohnya.
"Wow lihat sepertinya ada yang mengkhawatirkan keadaan seseorang."
Jujur saja, itu adalah tindakan spontanitas diluar nalar Kyungsoo. Ia hanya cemas saja, apakah itu salah? Tapi ternyata tindakan bodohnya itu membuat dirinya sendiri malu bukan kepalang. Rona merah di wajahnya bahkan semakin pekat, menjalar hingga telinganya.
"Sudahlah," Luhan mencoba untuk menengahi. "Kyungsoo lebih baik kau ke kamar, Sehun akan menangis jika ia tak melihatmu di sampingnya."
Kyungsoo mengangguk kemudian membungkuk untuk pamit pada semua orang. Saat ia mengangkat kepalanya, manik bundar miliknya sempat bertukar pandang dengan manik tajam milik Chanyeol.
Hanya karena tatapannya saja mampu membuat jantung Kyungsoo berdentum tak semestinya, sebenarnya banyak yang ingin Kyungsoo tanyakan namun melihat bagaimana ekspresi Kris, noda darah yang tercetak jelas di kemeja mereka dan wajah tenang Chanyeol mampu meyakinkan semua asumsi yang ia simpan sendiri.
"Aku harus segera pergi dari sini," Gumam Kyungsoo pelan sembari berlari kecil ke arah kamarnya.
.
.
.
.
."Chan."
Chanyeol memutar kursi kebanggaannya, ia melihat seseorang yang datang ke dalam ruangannya tanpa permisi, salahkan Chanyeol yang lupa menguncinya dengan sandi lagi.
Setelah ia melihat siapa yang datang, Chanyeol hanya menatapnya dalam diam seakan meminta sebuah penjelasan, sedangkan yang di tatap hanya menghela napasnya pelan.
"Kau benar akan menikahi Kyungsoo?"
"Ya," Jawabnya tanpa ragu. "Kurasa Kris sudah menceritakan semuanya padamu."
Baekhyun mulai jengah, ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menyandarkan tubuhnya pada pintu.
"Untuk apa?"
Chanyeol menatapnya dengan raut bingung, kemudian ia berdiri, berjalan dengan memasukan kedua tangannya kedalam kantong celana dan semakin mendekat ke arah Baekhyun.
"Kau paham sendiri," Ucap Chanyeol yang kini berjarak beberapa senti di hadapan Baekhyun, ia menurunkan sedikit kepalanya, tepat di sebelah telinga kanan Baekhyun, "Dan aku harap kau tahu batasanmu, Baekhyun."
Baekhyun mendecih pelan, ia ikut menatap tajam ke arah Chanyeol saat Chanyeol kembali menegakkan tubuhnya. Seakan Baekhyun mengajaknya untuk berperang, "Jangan pernah menyentuh Kris atau pun Tao, aku tidak pernah main-main jika kau berani menyentuh mereka sedikitpun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Merciless Cult [On Going]
Fanfiction[Mature Content] Ini neraka. Kau tak bisa keluar dari sana. Kau terjebak. Tanpa celah cahaya. CHANSOO, BL, Mafia!AU, Dom!Chanyeol, Sub!Kyungsoo | Mpreg | © Ucocimoll 2018