Bagi dahyun kebahagiaan itu sesuatu hal yang fana. Dahyun selalu berharap jika kebahagiaan yang ia alami ini bisa menjadi kebahagiaan yang abadi, namun nyatanya semua itu tidak seperti yang dahyun harapkan.
"Apa oppa benar-benar harus pergi? " tanya dahyun sedih.
Jaehyun yang kini sedang menyiapkan berkas miliknya pun memberhentikan aktivitasnya itu.
Jaehyun berjalan mendekati dahyun yang kini duduk di pinggir tempat tidurnya. Jaehyun berjongkok dihadapan dahyun, mengenggam tangan gadis itu lalu menatap dahyun dalam.
"Rapat ini untuk kesuksesan acara, kumohon mengertilah " ucap jaehyun.
Dahyun menatap jaehyun, tatapan seakan mengatakan jika ia tidak mau jaehyun pergi lagi. Dan jaehyun tahu itu, ia tahu arti dari tatapan milik dahyun. Jaehyun pun merasa bersalah karena ia harus kembali menghentikan kebersamaan mereka.
Ya, tadi saat mereka sudah berada di apartemen jaehyun, keduanya memang awalnya menghabiskan waktu mereka dengan berbagi kebersamaan, namun sayangnya saat itu jaehyun mendapatkan telepon dari rekan osisnya yang mengharuskan jaehyun untuk pergi.
"Kenapa selalu seperti ini? " tanya dahyun murung.
"Maafkan aku, tapi ini benar-benar penting sayang " ucap jaehyun.
"Aku bukanlah prioritas mu kan oppa" ucap dahyun dengan senyum miris.
Jaehyun yang mendengar itu pun menatap kaget dahyun.
"Dahyun-ah jangan seperti in-"
"Bagaimana jika kita sudah berkeluarga? Aku yakin kamu akan sangat sibuk dengan pekerjaan mu kan" dahyun tertawa terpaksa.
"Dahyun-"
"Oppa pasti akan semakin sering meninggalkan ku kan? Benar... Apa yang aku harap kan? Apapun yang aku katakan oppa tetap akan pergi" ucap dahyun pada jaehyun.
Jaehyun terdiam, matanya menatap mata dahyun yang kini juga menatap dirinya. Tentu saja dengan air mata disana.
"Sayang maa-"
"Sudahlah, aku akan pulang " ucap dahyun.
Dahyun berdiri lalu mengambil tas miliknya dan mulai meninggalkan jaehyun sendirian di apartemen milik kekasihnya itu.
Jaehyun sendiri hanya bisa menatap kepergian dahyun dalam diam.
"Padahal aku harap kamu bisa mengerti "
.........................
Jaehyun merasa frustasi karena Sudah hampir seminggu dahyun sama sekali tidak membalas pesannya. Dahyun bahkan menghindari dirinya saat mereka berpapasan. Apa gadis itu masih marah padanya?
"Jaehyun-ah terimakasih atas kerja keras mu" ucap yugyeom.
Bambam dan jihyo ikut memberikan selamat padanya.
Jaehyun menghentikan lamunannya lalu tersenyum singkat pada rekan sesama osisnya itu.
"Terimakasih, ini juga berkat kalian semua acaranya bisa berjalan lancar " ucap jaehyun.
Ya, acara pensi yang anggota osis siapkan berjalan lancar.
Yugyeom tertawa pelan, ia lalu menepuk pelan bahu jaehyun.
"Sebaiknya kau menemui kekasih mu, sepertinya aku sudah tidak pernah lagi melihatnya" ucap yugyeom diiringi dengan tawanya.
"Woahh apa maksudmu itu dahyun? " tanya bambam.
Jaehyun mengerutkan alisnya saat bambam mengatakan hal itu. Apa maksud dari perkataannya.
"Maaf, tapi kekasih ku hanya dahyun bam" ucap jaehyun.
"Ahhh kau masih bersama denganya ternyata, ku kira kalian sudah putus" ucap bambam.
"Apa? "
"Kenapa kau tampak kaget?" tanya bambam yang bingung dengan reaksi jaehyun.
Yugyeom yang mulai merasa bingung pun bertanya pada bambam apa maksudnya.
"Ya! Apa maksud mu bodoh! Kau ini suka sekali membuat orang bingung " ucap yugyeom.
Bambam yang merasa sepertinya ia telah mengungkapkan sesuatu yang seharusnya tidak diungkapkan. Bambam mengusap tengkuknya canggung.
"Ahhh itu-"
"Apa? " desak jaehyun.
"Ahhh itu sebenarnya aku beberapa hari yang lalu melihat dahyun pulang bersama seorang namja, dan dia bukan dari sekolah kita. Kupikir kau dan dahyun sudah putus dan namja itu adalah kekasih barunya" jelas bambam.
Jaehyun tampak kaget mendengarnya begitupun dengan yugyeom.
"Tidak mungkin " ucap jaehyun.
"Ya! Kau ini jangan sembarangan membuat berita yang tidak benar" dengus yugyeom.
"Mungkin kau salah lihat bambam-ah" ucap jihyo.
"Aishhh ya mungkin jihyo benar, aku salah lihat-"
Belum sempat bambam menyelesaikan perkataannya, jaehyun sudah lebih dulu pergi meninggalkan ruangan tanpa pami lagi.
Ketiga orang itu pun hanya bisa menatap kepergian jaehyun dalam diam.
"Ku harap mereka tak apa-apa " ucap jihyo
"Kalau menurutku mungkin lebih baik mereka putus, aku kasihan dengan jaehyun" ucap yugyeom.
"Kau benar " balas bambam.
.......................
Jaehyun berlarian kearah kelas dahyun, ia harus mengkonfirmasi tentang apa yang barusan ia dengar dari bambam. Bagaimana pun jaehyun tidak bisa menerima ucapan orang-orang begitu saja. Ia harus mencari tahunya terlebih dulu.
Jaehyun berhenti di depan kelas dahyun, dan kelas itu telah kosong. Tak ada seorangpun disana. Jaehyun merutuki kebodohannya karena lupa jika sekolah telah dibubarkan beberapa jam yang lalu.
Jaehyun pun akhirnya menghubungi dahyun. Panggilan itu terhubung namun tak juga di angkat oleh dahyun.
"Kamu dimana dahyun-ah" cemas jaehyun.
Karena sudah merasa frustasi, jaehyun pun akhirnya memutuskan untuk menghubungi teman dahyun namun jaehyun menghentikan niatnya itu karena sadar jika dahyun sama sekali tidak memiliki teman dekat.
Ya, tak heran jika dahyun tak memiliki satu pun teman. Tentu saja penyebab itu semua karena sikap gadis itu yang egois. Tak ada satu orang pun yang ingin berteman dengan orang yang egois bukan.
.
.
.-TBC-
Holaaaa gimana part ini? Suka? Nggak suka? Bosen? Atau Penasaran?😂
Wkwkwk au ahhh
Vomment jgn lupa gaisKlik
⇩
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Egoist Girl ⇨ JUNG JAEHYUN [END]
FanfikcePROJECT SS KDH : 02 DAHYUN [TWICE] X JAEHYUN [NCT] . . . Bertahan untuk mencintaimu itu sulit. Namun, meninggalkan mu jauh lebih sulit -Jung Jaehyun- . . . Happy Reading!!! ⓓD_aulia Story ✘Don't Plagiarism