I (Shouldn't) Like you

670 135 21
                                    

Multimedia Song: Some by Bolbbalgan4





Saat membuka mata, aku menemukan Lee sajangnim tertidur dengan keadaan memelukku erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Saat membuka mata, aku menemukan Lee sajangnim tertidur dengan keadaan memelukku erat. Bisa kau bayangin betapa terkejutnya aku? SANGAT!

Lee sajangnim mabuk berat dan ia tidak terkontrol.  Saat ia bangun ia segera meminta maaf padaku dan ya apa yang bisa aku lakukan? Mendepaknya? Mengumpatnya? Memukulnya? Tentu saja tidak teman, aku hanya mengangguk sembari menghela napas berkali-kali saking terkejutnya.

Setelah tenang, kami berdua kembali ke aktifitas masing-masing karena kami masih harus meeting melanjut sesi yang kemarin. Ya setidanya sekarang tidak serumit kemarin.

Sayangnya tidak...

Sepanjang meeting hingga kembali ke kamar, tidak banyak kalimat yang terucap dari kami berdua. Lee sajangnim masih menampikan wajah tegas dan berkharismanya. Tentu ia adalah seorang CEO jadi ya memang harus tegas.

Besok pagi kami akan kembali ke Seoul. Tapi ini masih jam 6 sore dan aku tidak tahu harus apa dan bagaimana lagi. Sesekali aku melihat Lee sajangnim yang terlihat merapikan berkas-berkasnya.

Aku?

Bukankah sudah aku katakan, aku tidak tahu harus bagaimana. Jadi kondisiku sekarang adalah bermain ponsel dan berpura-pura menikmatinya. Padahal sih tidak.

"Mau jalan-jalan?" Suara besar Lee sajangnim membuyarkan lamunanku.

"...Barangkali kau bosan dan mau keluar untuk sekalian makan malam?"

Aku berdiri dan tersenyum "Boleh juga sajangnim"

"Kau benar-benar tidak mau memanggilku Taeyong?"

"Nee??"

"Kau memanggil Mark dengan sebutan Oppa. Tapi memanggilku terus dengan sajangnim. Apa kau tidak mau mencoba merubahnya?"

Aku tertawa cukup keras karena aku sungguh-sungguh melihat ekspresi kesal yang menggemaskan milik Lee sajangnim. Di sela tawaku aku melihat ia tersenyum dan mengusap tengkuknya.

Ia tidak sekaku dan semenyebalkan itu. Aku baru menyadarinya.

Lee sajangnim yang aku kenal hilang entah kemana, dan menyisakan seorang Lee Taeyong. Mungkin ini yang dinamakan penempatan posisi diri.

"...Ayo, kita menikmati hari di Jeju." Lanjutnya saat berjalan ke arah pintu.


Sesampainyaa di tepi pantai ombak besar sudah menyambut kami. Hawanya begitu menyejukkan tapi rasanya pikiranku begitu bercabang.

"Mau es krim??"

Aku menoleh ke arah sajangnim yang ternyata sudah dengan dua buah es krim di tangannya. Aku tertawa. "Terima kasih sajangnim"

"Iya"

Setelah es krim kami habis, kami menyewa tikar dan duduk di bawah langit malam yang begitu indah. Ratusan bintang bertaburan di atas sana.

[COMPLETED] JUST, LOVE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang