Turning Page of Memories

1.8K 266 58
                                    

Bibarami eobseodo bomeun ogo yeoreumeun gago geudaeyeo
Even without a storm, spring comes and summer goes, my love

Nunmuri eobseodo kkoteun pigo nakyeobeun jine
Even without tears, flowers bloom and leaves fall

Nae nameun geurium sewore ttuiugo jami deune kkumeul kkune
Setting my longing free in the passing time, I fall asleep and dream a dream

(👆 Song: Turning Page of Memories cover by Golden Child Joochan. Original song by Lee Sun Hee)

Notes: ada sih versinya Seulgi Red Velvet, cuma aku prefer Joochan yang bawain. Soft banget gakukuu~ dengerin dah.


***

Baca baik-baik soalnya ini lagi flashback.

Seoul, 2014

"Jangan berpikir terlalu lama, Kim. Putuskan segera atau aku akan mengambil tindakan lebih."

Taehyung menggigit bibirnya, ragu. Kedua bola matanya bergulir ke sana ke mari tak tenang. Harus menghadapi seseorang berhati dingin di depan sana sendirian sungguhlah berat. Belum lagi di belakangnya sudah berjejer pasukan yang siap menghadangnya jika berusaha kabur.
Waktu sudah pukul sepuluh malam saat Taehyung memikirkan ulang secara masak-masak apa yang akan ia putuskan. Menyetujui tawaran pria di depannya ini atau menolakㅡyang berakibat buruk pada hidup keluarganya nanti.

"Ayolah, Kim. Kondisi keuangan keluargamu selama satu tahun ini bukankah cukup buruk? Ini sungguh miris karena kamu baru saja lulus sekolah dan sudah menghadapi ketidaknyamanan begini."

"Tapi tidak harus dengan mengorbankan orang yang kucintai kan?" Taehyung mendengus, lalu beranikan diri untuk menatap pria yang kini tertawa remeh padanya.

"Wah, masih saja egois kamu ya? Hmmm. Pertahanan dirimu masih kuat juga. Tidak cukupkah lebam di sekujur badanmu itu, ha?"

"Kamu pikir dengan aku menyerahkan Sujeong padamu, lalu dia akan merelakanku dan berpaling padamu, begitu? Jangan terlalu percaya diri, Bung!" tukas Taehyung, masih setengah takut ditambah pria di hadapannya ini justru mengeluarkan pisau lipat lalu memainkannya.

"Bukan masalah. Aku bisa melakukan apapun agar gadis itu bisa jadi milikku, Kim. Termasukㅡ" pria itu beranjak dari singgahsananya, mengacungkan pisau lipat itu di depan wajah Taehyung.

"-melenyapkanmu, Kim Taehyung."

Taehyung terkesiap, kedua kepalan tangannya makin mengerat seiring pisau itu bergerak menuju lehernya. Ia tak tau harus bagaimana. Seluruh tubuhnya kaku dan tidak mampu digerakkan. Bahkan sekadar untuk menghindar saja rasanya terlalu sulit.

"Hahaha! Kamu takut, Kim?" pria itu tertawa lantang. Kedua matanya menatap Taehyung lebih tajam dari sebelumnya.

"Sekali kutegaskan padamu, Kim. Pergi dari hidup Sujeong selamanya atau keluargamu akan habis di tanganku. Dan ingat satu hal, Ayahmu adalah orang pertama aku mintai pertanggungjawabannya."

Taehyung meneguk salivanya yang teramat getir. Membayangkan suatu hari nanti perusahaan keluarganya akan benar-benar bangkrut dan hancur di tangan pria kejam di hadapannya ini. Kepalanya menggeleng, tentu saja ia tidak menginginkan hal itu terjadi. Belakangan perusahan garmen Ayahnya memang sedang mengalami krisis. Tuan Kim bahkan mulai berhutang ke sana ke mari demi menyelamatkan perusahaan.

Am I Wrong? (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang