Temukan Keduanya

114 11 0
                                    


Belle hilang!?!

Aku meraba-raba kasurnya, namun hasilnya nihil. Aku khawatir dengan keadaannya.

"Bryan...akhhh..."

Teriakan itu! Itu teriakan Belle! Aku berlari keluar UKS dan mencari sumber suara.

Disana! Di depan pagar sekolah, aku melihat Belle dan Rina! Rina menarik rambut Belle yang sedang tengkurap lemah.

"Bryan, tolong aku!!", teriak Belle sambil menangis.

Samar-samar, mereka berdua menghilang. Aku menangis, menyesal karena meninggalkan Belle sendirian di UKS. Rio menenangkanku.

"Kita cari mereka berdua bersama", kata Rio.

Aku hanya menunduk dan menuruti perkataan Rio. Kami pun bersiap-siap untuk mencari mereka. Tujuan kita mula-mula ke gudang.

-Di gudang-

Keadaan di gudang lebih kotor dari biasanya dan berbau busuk. Mungkin karena banyak menyimpan bekas darah dari orang yang dibunuh Rina.

Rio menepuk pundakku berkali-kali dengan ketakutan sambil mengarahkan lampu senter ke tumpukan dus-dus. Aku melihat arah lampu senter secara teliti. Ternyata disana ada Rina, Angel, dan Belle. Namun Angel dan Belle dalam keadaan tidak sadar berada di genggaman Rina.

Rina berkata bahwa ada 2 cara untuk menyelamatkan Angel dan Belle. Yang pertama, kami berdua harus menemukan buku harian Rina dan membacanya. Yang kedua, harus ada dua nyawa yang dikorbankan untuk pengganti Angel dan Belle.

"Tapi, dimana buku harianmu?", tanyaku. Rina menunduk sambil meneteskan air matanya yang mengeluarkan darah.

"Justru aku minta bantuan kalian untuk menemukan buku harianku. Sampulnya berwarna merah muda dengan motif bunga-bunga, ukurannya seperti buku tulis", jelas Rina yang masih tetap menangis.

"Tolonglah aku, teman", itulah kata terakhir yang dilontarkan Rina sebelum akhirnya dia menghilang diantara tumpukan dus.

Rio masih bingung dimana mereka harus mencari buku harian Rina. Aku mengusulkan untuk mencoba mencarinya di bangku Rina. Aku dan Rio segera keluar dari gudang dan berlari menaiki tangga ke lantai 3 menuju kelas.

-Di kelas 9A-

Pintu kelasku berdecit saat kubuka. Sekarang kami hanya tinggal mencari buku harian Rina di bangkunya. Pengapnya kelasku tak menyurutkan niat kami untuk mencari buku harian itu.

Rio menjelajahi bangku Rina. Mulai dari bawah meja, bawah kursi, samping meja, dan samping kursi. Padahal di kolong meja sudah terlihat jelas ada buku didalamnya.

Kuambil buku yang sedikit berdebu dan kubersihkan debunya perlahan. Sekarang kami bisa melihat wujud buku itu. Ciri-cirinya sama seperti yang dikatakan Rina.

 Ciri-cirinya sama seperti yang dikatakan Rina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My School (Horror)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang