#Pertemuan#

11 0 0
                                    


Happy reading...








Author pov...

Seorang perempuan yang baru saja keluar dari salah satu restoran tempat ia bekerja dan mulai berjalan menuju halte yang lumayan sepi dikarnakan malam yang sudah larut. Kemudian pada saat ia sedang dusuk di salah satu bangku halte tiba2 ada segerombolan lelaki tengah menghampirinya.

"Haii cantikk sendirian aja nihh. Mau gak ditemenin sama kita2 supaya ga kesepian?? Ya gak broo" ujar lelaki yang memakai jaket kulit hitam.

"Yoii... gak enak loh kalo nunggu sendirian aja"ujar lelaki berambut hijau.

'Tuhan tolong lah hamba mu ini dari segerombolan lelaki jahat yang tengah mengganggu hamba' batin wanita tersebut

Wajahnya begitu pucat lantaran ketakutan dan salah satu diantara para lelaki itu mencoba untuk menggodanya, tapi ia hanya bisa berdiam diri tubuhnya seolah tak bisa digerakkan dan badannya bergetar menahan rasa ketakutan tersebut. Pada saat salah satu diantara lelaki itu mulai mencolek dagunya dengan penuh keberanian ia pun segera menepis lengan tersebut.

"Wahh...wahh...wahh tangan gua langsung ditepis broo" ujar lelaki yang baru saja mencolek dagunya.

"Jangan galak2 dong cantik" ujar salah satu teman lelaki yang baru saja mencoleknya.

"Maaf saya harus segera pergi" ujar wanita tersebut.

"Jangan pergi dulu mending disini sama kita2 ya ga broo" ujar salah satu lelaki.

Ia tak menghiraukan perkataan lelaki tersebut dan mulai berjalan tetapi tiba2 salah satu lelaki langsung mencengkram lengannya namun dia memberontak dan akhirnya dengan segala kekuatan yang ia punya dia langsung menendang bagian inti lelaki tersebut.

Setelah itu ia langsung berlari sekuat tenaga sambil berteriak minta tolong tapi apa daya disini sangat sepi tak ada orang yang lewat atau apa pun itu. Dan pada saat ia tengah berlari tepat didepannya ada seorang lelaki yang tengah berdiri di samping sebuah mobil lalu ia pun langsung menghampiri lelaki tersebut untuk meminta bantuan agar ia terlepas dari gerombolan lelaki jahat yang tengah mengejarnya.

🔥🔥🔥

Chaitlyn pov...

"Tuan tolong saya, saya sedang dikejar2 oleh segerombolan lelaki jahat tolong saya tuan". ujar ku memohon padanya.

Lelaki itu hanya melirik ku sekilas lalu  mengalihkan pandangannya ke arah handphonenya setelah itu ia hanya diam dan sama sekali tak peduli dengan permohonanku tadi. Karna sepertinya para penjahat itu akan segera mendekat ke arah ku.

Aku mencari cara lain agar bisa lolos dari para lelaki itu akhirnya aku menumukan semak2 yang tak jauh dari tempatku sekarang berada, lalu aku langsung bersembunyi disana. Dan berharap agar pria tersebut tak memberi tahu pada segerombolan penjahat itu kalau aku bersembunyi di semak2.

Tak lama kemudian aku mendengar derap langkah kaki menuju ke arahku dan tak lama ada suara seseorang yang sedang bertanya. Aku pun mengintip dari celah semak2 yang ada di depanku.

"Apa kau melihat seorang perempuan yang lewat sini"ujar salah satu dari penjahat tersebut.

'Tuhan ku mohon selamatkan ku dari segerombolan para penjahat itu'
batin ku.

"Tidak"ujar lelaki yang tadi ku mintain tolong dengan suara yang dingin.

"Kau tak mencoba untuk membohongi kita kan??"ujar salah satu dari penjahat itu.

"Tak ada gunanya aku membohongi kalian"jawabnya.

"Baiklah kalau begitu".ucap penjahat tersebut.

Akhirnya mereka pun pergi dari tempat tersebut. Setelah mereka cukup jauh aku pun keluar dari tempat persembunyianku dan mulai menghampiri lelaki tersebut.

"Makasih tuan karna anda telah menyelamatlan saya dari mereka semua"ujarku berteeima kasih.

Dia hanya melirikku sekilas tanpa ingin menjawab ucapan terima kasih ku padanya. Lalu setelah itu dia langsung memasuki mobilnya dan melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi. Setelah mobilnya sudah nampak jauh tak lama ada taksi yang lewat dan aku langsung memasuki taksi itu dan pulang kerumah.

🔥🔥🔥

Author pov...

Tak lama taksi pun sampai di sepan rumahnya, setelah ia membayar ongkos taksi itu ia pun langsung turun dan berjalan menuju pintu rumahnya. Saat ia membuka pintu ternyata seorang wanita paruh baya tengah berdiri di ambang pintu sambil memangku tangan di depan dada dengan tatapan mata tajam.


"Wahh...wahh baguss ya jam segini baru pulang. Kamu tau kan sekarang jam berapa??"ujarnya dengan nada yang dipenuhi marah dan kekesalan.

"Maaf mah tadi restorannya sangat ramai jadi aku baru pulang sekarang"ujarnya dengan raut wajah yang menyesal.

"Alasan, bilang aja kalo kamu mau ngehindar dari pekerjaan rumah ia kan??"ujarnya sinis sambil menarik rambutnya kencang.

"Aaauuu.... ampun mahh maafkan aku"ujarnya memohon.

"Baiklah tapi kau harus langsung membersihkan rumah ini dengan cepat"ujarnya sambil melenggang pergi.

Tak disangka ternyata ada seseorang yang tengah mengintip pertengkaran tadi dengan senyum seringai dan setelah itu ia berlalu menuju kamarnya.

Ia menghela nafas, dan kemudian mulai memasuki kamarnya untuk membersihkan diri dan setelah itu ia mulai membersihkan seisi rumah.

Setelah selesai ia pun langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya dikasur sambil ia menatap langit2 kamarnya.

'Tuhan mengapa hidupku seperti ini, selalu merasakan penderitaan yang bertubi-tubi. Akankah semua penderitaan ini berakhir aku ingin merasakan sebuah kebahagiaan' gumamnya.

Tak lama kantuk pun datang dan ia akhirnya terlelap dalam dunia mimpinya.





Tbc...


Gimana ceritanya?

Semoga aja kalian suka ya😁

Sorry typo bertebaran....

Jangan Lupa Vote and Comment ya guys😊







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PhsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang