Thomas bangun tidur dengan kondisi yang memprihatinkan. Karena baju dan celananya sangat kotor terkena pasir.
Belum lagi karena semalam ia tidur tanpa alas seperti biasanya, ditambah hujan yang membuat pakaiannya basah, pasir-pasir itu meninggalkan noda-noda hitam di seluruh pakaiannya.
Thomas hanya memukul-mukul celana dan pakaiannya agar pasir-pasir yang tersisa rontok.
Siapa yang peduli dengan kebersihan di pulau seperti ini, pikir Thomas.
Setelah bangkit dari posisi tidur, Thomas melihat sesosok manusia bermain di pantai.
“Ah…. syukurlah kau baik-baik saja” Gumam Thomas.
Melihat sosok itu kekhawatiran Thomas sedikit terobati dan keadaan mentalnya menjadi lebih baik. Tadi malam saja Thomas stres dan menangisi keadaan Vina.
Tidak terbayangkan bagaimana seandainya Vina benar-benar mati karena gigitan ular. Tentu ia akan merasa sangat bersalah.
Dan pagi ini, ia tahu bahwa ular yang mengigit Vina tidak beracun. Tadi malam Vina demam karena kehujanan saja.
Thomas berjalan menuju gadis yang bermain di tepi pantai. Setelah di rasa cukup dekat, dengan suara sedikit lantang Thomas berkata, “Apakah kau baik-baik saja?”
Vina tersenyum. Ia berlari kecil menuju ke arah Thomas
“Kurasa kau benar. Tadi malam hanya demam biasa ha ha ha……. Terima kasih untuk tadi malam”
“Selain menyebalkan kau ternyata aneh. Aku bahkan tidak melakukan apapun untuk menolongmu.”
Thomas juga merasa gembira karena Vina baik-baik saja. Lalu Thomas berjalan dan Vina mengikutinya dengan berjalan di sampingnya.
“Ayo kita ngobrol sambil makan pisang” Kata Thomas lirih.
“OK.”
“Apakah kita akan baik-baik saja setelah ini? Apa yang akan kita lakukan?” Tanya Vina.
“Pisang pagi ini adalah makanan terakhir kita. Nanti siang aku akan masuk hutan lagi dan mencari makanan. Itu saja.”
Vina menjadi sedih “Bagaimana jika tidak ada makanan lain seperti hari kemarin? Apakah kita akan mati kelaparan di tempat ini?”
“Ada sungai. Artinya ada air. Manusia bisa bertahan hidup hanya dengan air selama beberapa hari. Masalah makanan kita pikirkan nanti” Thomas berusaha tetap tenang meskipun ia sendiri khawatir.
Setelah itu mereka berdua duduk di tempat biasa, di bawah pohon kelapa dan menikmati pisang-pisang terakhir mereka. Mereka begitu menikmatinya sampai-sampai tidak bersuara sedikit pun. Begitu acara makan selesai, Vina yang pertama kali bicara
“Kurasa ideku tadi malam masih jenius. Dan aku tidak akan menyesalinya”
Thomas diam sesaat.
“Jangan mengodaku terus. Aku benar-benar bisa hilang kendali. Apakah kau masih takut akan mati sebagai perawan?” Thomas berkata dengan ketus.
“Bukankah akan menyenangkan rasanya? Lagipula kita tetap akan mati juga. Setidaknya itu kesenangan terakhir yang bisa kulakukan” Ada nada keputusasaan dari suara Vina.
Tiba-Tiba saja mata Thomas berbinar “Mau bertaruh kita akan selamat dan kembali ke peradaban? Tapi kau harus mau memberitahukan nomor teleponmu setelah ini dan makan malam denganku beberapa kali agar aku bisa mengodamu untuk jadi istriku?”
“Baiklah…. Kalau kita selamat, aku akan melakukannya. Lagipula aku menyukaimu. Dan semoga saja kau bukan pria jahat.” Suara Vina masih putus asa.
“Kalau begitu lakukan satu hal penting” Thomas tampak serius.
“Apa itu?”
“Mulai berteriak tentu saja” Thomas berdiri dan berlari ke tepi pantai, kemudian berteriak dan melambai-lambaikan tangan.
Vina tampak bingung dengan kelakukan Thomas. Namun ia segera sadar saat melihat ada beberapa kapal penyelamat di kejauhan.
Dan Vina segera menyusul Thomas pergi ke pinggir pantai dan berteriak sekuat tenaga seolah itu adalah kata-kata perpisahan dengan pulau tak berpenghuni ini.
“Hey…. Di sini….” Thomas dan Vina bersahutan. Meskipun tidak ada teriakan balasan, tetapi kapal-kapal di kejauhan semakin mendekat.
Dan itu membuat keduanya semakin lantang berteriak.
Kemudian, di hari keempat setelah terdampar dan bertahan hidup di pulau tak berpenghuni, keduanya akhirnya dapat kembali ke peradaban lagi.
Thomas bahkan menyesal berpikir terlalu jauh tadi malam mengingat ia tidak harus melewati hal-hal buruk lagi di pulau yang akan ditinggalkannya.
**********
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulau Cinta ?
AdventureVina Dan Thomas Sama-Sama Terdampar Di Pulau Tak Berpenghuni Akankah Mereka Bertahan ? Atau mungkinkah Ada Muncul Getar-getar Asmara Diantara Keduanya?