05

2.1K 182 170
                                    

Sudah sebulan berlalu sejak Jimin didaftarkan keluar dari Hospital Jaesan dan hari ni dia berada di hospital tersebut semula. Bukan sebab dia sakit, tapi sebab dia nak jumpa Min Yoongi.

Jimin mengetuk pintu pejabat Yoongi perlahan menunggu Yoongi membenarkannya masuk.

" masuk, "

Jimin menolak pintu kaca pejabat tersebut dan terlihatlah wajah Yoongi yang sedang fokus dengan komputernya.

" Yoongi-ya, "

" oh kau, nak apa? "

" ingat nak ajak makan, "

" aku busy, "

Jimin mempoutkan bibirnya masih berada di pintu tersebut tak berniat nak masuk. Yoongi memandang Jimin seketika.

" tak reti nak masuk dah? "

" takpe lah kalau Yoongi tak nak makan sama. Jimin balik dulu- "

" aku tengah buat research ni sekejap lagi kita keluar lah, "

Jimin tersenyum sebentar lalu segera masuk ke dalam pejabat tersebut dan mengambil tempat di hadapan Yoongi. Yoongi hanya fokus pada komputernya.

" Yoongi buat research pasal apa tu? "

" research untuk pesakit yang aku akan bedah nanti, "

Jimin mengangguk perlahan, matanya memandang sekeliling pejabat Yoongi. Susunan dan konsep pejabat Yoongi sangat kemas dan sedap mata memandang.

Mata Jimin tertancap pada satu figura mainan di atas meja Yoongi. Figura tersebut di sentuh sedikit.

" jangan sentuh, "

Jimin refleks menarik tangannya dari menyentuh figura tersebut. Wajah Yoongi dipandang seketika.

" kenapa? "

" Nayeon bagi benda tu jadi kau tak layak sentuh, "

Dingin, ya dia masih dingin dengan Jimin. Walaupun mereka dah berkawan tapi sikap Yoongi masih sama seperti dulu. Jimin tak kesah sangat asalkan mereka berkawan.

" oh sorry, "

" dah jom? "

" pergi mana? "

" makan? "

Jimin tersenyum riang bangkit dari duduk. Yoongi melangkah ke arah pintu pejabatnya lalu kot pada batang penyangkut dicapai dan dipakai. Pintu pejabat dikuak sedikit membiarkan Jimin keluar terlebiu dahulu.

Yoongi kemudiannya menutup segala suis di pejabatnya dan turut keluar dari pejabat tersebut. Jimin tidak berganjak dari pejabat Yoongi dan memandang seseorang membuatkan Yoongi keliru.

Yoongi menoleh ke kiri sedikit lalu kelihatan wajah Nayeon yang turut keliru memandang Yoongi.

" hey baby, "

Mata Jimin terkebil-kebil sedikit mendengar Yoongi memanggil Nayeon sebegitu. Yoongi melangkah ke arah Nayeon lalu pinggang Nayeon dirangkul lembut.

Jimin mengetap bibirnya menahan marahnya. Jimin mengekori langkah Yoongi dan Nayeon dari belakang.

" awak kenapa budak tu ada? "

" oh he is my friend lah baby, "

Jimin memandang Yoongi dari belakang. Amboi kemain mesra lagi seorang Min Yoongi ni dengan kekasih dia Im Nayeon. Jimin menjeling pasangan di hadapannya.

" uh Jimin, kau okay kan naik satu kereta dengan kami? "

" okay je, habis takkan Jimin nak naik teksi? "

" kalau kau nak naik teksi boleh je, "

" lepas tu biar korang bermaksiat? "

" apa salahnya? Lagipun aku nak kawin dengan dia dah, "

Hati Jimin berkecai mendengar ucapan terakhir dari Yoongi. Sungguh dia sakit dengar semua tu. Tapi yelah dia dah janji takkan ungkit soal ni depan Yoongi.

Yoongi dah berkawan dengan dia pun cukup baiklah tu. Walaupun hakikatnya Yoongi tak layan dia dengan baik.

" sayang don't say like that lah depan dia. Dia kan still budak lagi, "

Nayeon tertawa sinis meremehkan seorang Park Jimin. Jimin menjeling Nayeon seketika lalu masuk ke dalam kereta Yoongi. Nayeon pulak duduk di tempat duduk bersebelahan dengan pemandu.

━━━━━━━━

Setibanya di sebuah restoran, Jimin pantas keluar dari kereta tak sanggup nak tengok Yoongi bukak kan pintu untuk Nayeon.

Jimin masuk ke dalam restoran tersebut dan terus duduk di salah satu meja di restoran berkenaan. Nayeon dan Yoongi masuk ke dalam restoran tersebut.

Nayeon memeluk lengan Yoongi manja di samping berbual bersama disertai gelak tawa. Yoongi kelihatan bahagia bersama Nayeon dan itu membuatkan Jimin sakit.

Yoongi duduk dihadapan Jimin manakala Nayeon di sebelah Yoongi. Seorang pelayan mengambil pesanan mereka.

" order? "

Nayeon melihat-lihat menu yang diberikan oleh pelayan tadi sambil berfikir makanan apa yang nak dipesan.

" americano ada? "

" ada, "

" dua ya, "

Pelayan tersebut mengangguk lalu mencatit pesanan tadi. Nayeon mengerutkan dahinya memandang Yoongi.

" kenapa dua? "

" Jimin minum americano jugak, "

" awak tau dari mana? "

Yoongi mengerdipkan matanya beberapa kali. Dia sedikit keliru, dari mana dia tau eh?

" oh ya, dah selalu keluar sama jadi aku tau lah, "

Jimin memandang Yoongi sebaik Yoongi mengutarakan kata-katanya tadi. Jimin mengukir senyuman kecil mengetahui Yoongi ingat minuman yang selalu dipesannya.

" korang selalu keluar sama? "

" kau order dulu baru tanya soalan boleh tak? "

Nayeon menjeling Yoongi lalu wajah Jimin ditatap sebentar. Nayeon menjeling pulak Jimin dan kembali memandang menu.

" bagi saya salad je lah! "

Bentak Nayeon lalu menutup menu tadi dan diserahkan kepada pelayan.

" stik dua, "

Pelayan tadi mengangguk perlahan lalu mencatit kesemua pesanan dan beredar dari situ.

" stik dua? "

" untuk Jimin sekali, "

" kenapa awak tak pernah ingat pun apa yang saya suka makan? "

" sebab kau selalu pesan lain-lain, "

Nayeon menghela nafas kasar lalu menjeling Jimin dihadapan Yoongi.

" kenapa korang selalu keluar sama? Kenapa awak tak bagitau saya? "

" kau tu baru nak jadi tunang aku takkan semua benda aku kena bagitau kau? "

" habis awak bagitau Jimin macam-macam tak?! "

" tak, "

Nayeon tersenyum tipis lalu meletakkan kepalanya di bahu Yoongi. Jimin menjeling Nayeon dan Yoongi, menyampah rasa.

" lain kali explain lah bila saya tanya, saya pun tak suka tau marah awak, "

" hm yelah, "

Yoongi menarik tangan Nayeon lalu diusap perlahan dan dikecup sekilas.

" awak, "

" ya? "

" bukan awak tapi Jimin, "

Jimin refleks memandang Nayeon sedikit terkejut namanya tiba-tiba di mention.

" kenapa? "

" awak suka Yoongi? "

tbc

𝘥𝘰𝘤𝘵𝘰𝘳'𝘴 𝘴𝘸𝘦𝘦𝘵𝘩𝘦𝘢𝘳𝘵. 𝙮𝙤𝙤𝙣𝙢𝙞𝙣Where stories live. Discover now