2.

1.9K 360 41
                                    

“Dasar orang gila”

Jaemin hanya bergumam, namun indera pendengaran mark masih bagus sehingga dapat mendengarnya dengan jelas

Mark hanya menaikkan sebelah alisnya sebagai balasan pernyataan jaemin, membuat jaemin memutar matanya malas

“dengar ya om, aku ini punya ribuan jurus untuk melawanmu, jadi jika kamu berfikir kamu bisa melecehkanku dengan mudah kamu salah besar! Sana cari mangsa lain!” mark masih tidak berekspresi mendengar ucapan jaemin

“Om, kamu mendengarku?”

Mark menganggukkan kepalanya kaku, bingung harus menjawab apa

“yasudah sana pergi! Lagipula bajumu basah! Payungi dirimu sendiri!” jaemin berusaha menepis gagang payung yang digenggam mark agar menjauh darinya, namun tenaganya seolah tidak berarti apapun

“Kamu kedinginan, ayo ikut aku” tegas mark, masih dengan nada datarnya

Sementara jaemin sudah membulatkan matanya

“TIDAK! DASAR OM OM MESUM! SUDAH KUBILANG AKU BISA MELAWANMU! AWAS JIKA KAMU MACAM MACAM!” ancaman jaemin bagaikan angin lalu, mark sudah ingin menarik jaemin, namun jaemin kembali menepisnya sampai payung yang sejak tadi melindunginya terjatuh ke tanah

Mark mendongak, menatap langit yang masih memeras airnya, lalu bergumam pelan

“hujan” jaemin merinyit bingung

“Iya hujan! Siapa bilang terik!”

Mark kembali menatap jaemin, lalu sebelah tangannya terangkat



Ctak

Hujan berhenti tepat setelah mark menjentikkan jarinya diudara, membuat jaemin hampir saja terjatuh dari ayunan saking terkejutnya, matanya membulat sempurna kala air hujan tidak lagi membasahinya

“i-itu… tadi… barusan apa?, tidak! tidak! Pasti hanya kebetulan! Apa pukulan sulli sekeras itu sampai membuatku jadi gila?!” jaemin terus saja bergumam tanpa mempedulikan mark yang menatapnya masih dengan tatapan datarnya

“ayah, anakmu jadi gila! Haduh bagaimana iㅡ”

“Hujannya sudah berhenti” potong mark

“AKU TAU!” Teriak jaemin

Mark berdiri hendak menggapai tangan jaemin, namun kembali ditepis oleh jaemin

“a-aku harus pulang!!” ucap jaemin terbata, namun masih ingin terdengar kuat

“pulang? Kemana? Bukankah kamu baru saja kabur dari sana?” rentetan pertanyaan mark sontak membuat jaemin melebarkan matanya

bagaimana orang ini bisa tau?!’

Melihat jaemin diam dan mencoba mencari jawaban membuat mark sedikit tidak sabaran

“ikut aku, tubuhmu basah, kamu harus cepat mengeringkannya” jaemin kembali mendongak, menatap mata hitam itu lekat lekat, jujur saja jaemin melihat kepolosan di wajah tampan itu, ia juga terlalu muda untuk dipanggil ‘om’ namun jaemin tentu saja akan berfikir dua kali untuk mempercayai pria di hadapannya ini, biar bagaimanapun kali ini yang tersisa hanya harga dirinya, mana mungkin ia akan menyerahkannya begitu saja?

Jaemin kembali berkutat dalam pikirannya, ia juga bingung harus kemana saat ini

Ia tidak punya paman atau kakek nenek lagi, yang tersisa hanya sulli, lalu sekarang apa?

Renjun sahabatnya?

Tidak! Pria china itu pasti akan langsung memanggil polisi untuk menangkap ibu tirinya, atau lebih parah lagi, renjun sendiri yang akan melabrak ibunya

Guardian Angel [Markmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang