3.

1.6K 319 32
                                    

Mark memundurkan tubuhnya, menatap jaemin yang sedang bernafas lega di hadapannya dengan tatapan kakunya

“kamu baik baik saja?” pertanyaan mark justru membuat jaemin menatapnya sengit, baik baik saja katanya? Apa dia tidak sadar apa yang baru saja dia lakukan? Fikirnya

“KAMU KAN BISA MENGATAKANNYA DISANA! TIDAK PERLU DEKAT DEKAT!” mark diam tidak menanggapi, tidak lebih tepatnya tidak mendengarkan, karena pria itu kembali mendekat ke arah jaemin dengan tangan yang terulurㅡ



Mencoba membuka kancing baju jaemin

“HEI!!!”

Dengan kuat jaemin menepis tangan mark dan buru buru mengeratkan kemejanya atasnya yang sudah terlanjur terbuka

“ITU TIDAK SOPAN! JANGAN JANGAN KAMU BENAR BENAR OM OM MESUM YA?!” mark sempat terdiam sebelum kembali berseru pelan



“Kamu kedinginan”

Ucapnya singkat membuat jaemin mendesah frustasi, jadi yang dia hadapi ini malaikat penjaga yang polos?!

“Iya aku akan mandi! Danㅡ HEI! AKU BISA MANDI SENDIRI!” seru jaemin pada mark yang akan mengikutinya ke kamar mandi

“tapi akuㅡ”

“IYA IYA! MALAIKAT PENJAGA! TAPI MALAIKAT PENJAGA JUGA TIDAK MEMANDIKAN ORANG YANG DIJAGA!!” mark mengangguk pelan sebagai jawabannya, ia melangkahkan kaki ke kamar mandi lain di ujung ruangan meninggalkan jaemin yang kembali mendesah lega, setidaknya jaemin bisa bebas sementara waktu oleh malaikat penjaga barunya itu, karena kelakuannya sangat sulit ditebak

“haduh kenapa malaikat penjagaku tampan sih” gumam jaemin sebelum pergi menuju kamar mandi

.
.
.
.

“Jadi tugasmu itu apa saja?” tanya jaemin yang menumpukan wajahnya dengan kedua tangannya, memperhatikan sang malaikatnya yang tengah menyeruput teh hangat di meja makan

Mereka baru saja selesai mandi, dan jaemin langsung meminta untuk berbicara pada mark, menolak untuk menuruti perintah mark yang memintanya untuk tidur

“menjagamu”

Jawaban singkat yang jaemin juga tau

“iya aku tau!” jaemin mencoba mengatur nafasnya agar tidak terbawa emosi

“umurmu berapa tahun?” mark tersentak, karena ia bahkan tidak ingat kapan dirinya dilahirkan dan bagaimana ia bisa lahir

“aku lupa” jaemin mengerejap lucu

“Hmm lalu aku harus memanggilmu apa? Ahjussi? Hyung? ….


Oppa?”

Mark tampak tidak suka dengan panggilan yang terakhir, terlihat sekali dengan reaksi wajahnya yang menunjukkan rasa jijiknya, dan tubuhnya yang tiba tiba menegang

“Aku lebih suka pilihan kedua” jawab mark kaku, jaemin tersenyum simpul

“Oke, mark hyung!”

“lalu…, kamu berasal dari mana? Siapa yang mengirimmu kesini? Lalu kamu itu apa? Maksudku, apakah kamu juga manusia yang memiliki kekuatan atau apa?”

Rentetan pertanyaan jaemin sukses membuat mark kebingungan yang terlihat jelas dari wajahnya

“Aku tidak bisa mengatakannya” jawabnya singkat, tapi membuat jaemin mengerti, biar bagaimanapun itu urusan Yang diatas kan?

“oke aku tidak memaksa” lalu jaemin tersenyum

“tapi aku tidak perlu dijaga” mark belum sempat membalas karena jaemin sudah melanjutkan kalimatnya

“aku hanya perlu uang untukku mencari tempat tinggal, hanya itu, setelah itu aku tidak perlu lagi mendapat perlindungan, asal kamu tau, aku ini orang yang kuat” penjelasan jaemin membuat mark mentapnya tidak percaya

“aku jadi tidak mengerti mengapa mereka mengirimkanku untukmu” tanya mark dengan pelan

“maaf, na jaemin, aku bukan pesulap, aku malaikat, aku dikirim untuk menjagamu, bukan untuk memberimu uang” ucapan mark membuat jaemin memajukan bibirnya

“yah, begitu ya? Padahal aku hanya mencoba memberimu kemudahan” ucap jaemin

“sebenarnya aku terlambat…” suara mark membuat jaemin mendongak, menunggu perkataan mark selanjutnya

“Seharusnya aku datang, tepat saat ayahmu meninggal dunia, tapi entah apa yang membuat Mereka menahanku, kamu pasti merasa kesulitan menghadapi ibu tirimu, aku minta maaf” mark menunduk sedikit, membuat jaemin yang sebelumnya terkejut atas perkataan mark kini tersenyum lembut

Kepalanya ia sandarkan pada meja, dengan tanpa mengalihkan pandangannya pada malaikat penjaganya, tersenyum lucu

“aku ini orang yang kuat asal kamu tau” mark melirik jaemin yang masih tersenyum hangat padanya, membuatnya mengalihkan pandangannya dengan cepat

“sudah kan? Sekarang tidurlah” ucapnya datar, kembali ke mark lee yang kaku dan dingin ia bangkit dan begegas menuju kamarnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“kamu baik baik saja?” jaemin merotasikan matanya malas

“Demi Tuhan mark hyung! Kamu sudah menanyakan itu sebanyak 30 kali!”

Mark diam tidak membalas, namun matanya terus mentap jaemin yang tengah berjalan disampingnya

Pagi ini jaemin kembali harus bekerja menjadi kasir di minimarket, dan mark ‘malaikat penjaganya’ terus mengikutinya kemanapun ia pergi, dan parahnya lagi tadi saat berada di bus, seseorang yang tengah duduk tidak sengaja menyandung kaki jaemin, membuat jaemin hampir saja terjatuh jika mark tidak menahan tubuhnya, namun bukan itu masalahnya, mark hampir saja akan membunuh orang yang menyandung kaki jaemin itu dengan kekuatannya yang hampir keluar, jaemin saja sampai dibuat memekik karena untuk pertama kalinya melihat cahaya kemerahan di sekujur tubuh mark, namun jaemin dengan segera menahan amarah mark yang tiba tiba keluar itu, dengan memeluknya kuat kuat, dan berteriak bahwa ja baik bakm saja, membiat seisi bus menatap mereka keheranan sebab merasa mereka bertingkah berlebihan

Dan dampaknya adalah, selama di perjalanan menuju tempat kerjanya, jaemin terus ditanyai tentang kondisinya oleh malaikat penjaganya, dan mata mark juga tidak lepas dari jaemin, bahkan jaemin berfikir bahwa mark yang akan tersandung selanjutnya


Perjalanan menuju tempat kerjanya tidak pernah selelah ini, setidaknya itu yang difikirkan jaemin ketika dirinya memasuki minimarket tempatnya bekerja

Mark masih mengikutinya, dan tidak melepas pandangannya pada jaemin yang tengah memperkenalkan dirinya pada satu satunya rekan kerjanya di toko itu

“mark hyung, ini jeno”

Jeno mengangkat tangannya untuk berjabat dengan mark, dan mark menerimanya dengan dingin

“aku mark lee, aku maㅡ”

“AAHHH DIA TEMANKU! Dia bilang dia akan menemaniku bekerja hari ini” tegas jaemin sambil melirik mark sebagai kode, meski ia tidak tau mark akan mengerti atau tidak

Sementara jeno mengerutkan dahinya ketika jaemin baru saja mengenalkan pria aneh didepannya

“teman yang mana? Jaemin?” jaemin terlihat gugup, jeno adalah salah satu teman dekatnya selain renjun, lebih tepatnya hanya jeno dan renjunlah sahabat dekatnya, jeno tau, jaemin tidak suka bergaul di kampusnya, tentu saja ia akan bingung ketika jaemin mengenalkan temannya pada jeno

“dia— dia anak temannya ayahku dan dia baru tiba dari langi— ma-maksudku dari luar negri” ucapan jaemin yang terbata bata semakin membuat jeno curiga, bagaimana bisa jaemin yang selalu menutup diri untuk siapapun kini tengah memperkenalkan temannya padanya? Namun pertanyaan itu harus ditelannya, karena seorang pengunjung yang datang

Dan ada pertanyaan lain yang jauh membuat jeno khawatir




Apakah hubungan mereka benar benar hanya teman?’


Tbc
-

Guardian Angel [Markmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang