03.

5K 517 24
                                    

Mertua kece Badai.

Selepas kepergiannya Itachi ke kuburan eh ke kolong jembatan. Maksudnya ke kamar mandi. Naruto mulai melakukan pekerjaan yang di perintahkan wanita yang mengaku calon mertuanya.

Dengan cekatan, dia membereskan tempat tidurnya Itachi, kemudian memilahnya ah pakaian kotor dan baju yang akan di pakai Itachi.

"Hm.... "Naruto menyeringai lebar, bahkan sangat lebar, selama ini dia melihat Itachi hanya memakai pakaian gelap saja.

Naruto membongkar isi lemari Itachi, dia menemukan warna cerah selain hitam.

Yaitu warna merah bata, yah meskipun jauh dari pemikirannya tapi mudah- mudahan aja rencananya ini bisa berjalan dengan mulus tak ada macet- macetnya sedikitpun.

Setelah mengambil kemeja  jas dan celana  luarnya,kini giliran ngambil pernak -perniknya. Seperti celana dalam, jam tangan, serta dasi.

Pada saat mengambil celana dalam, Naruto meringgis, dia mengambil dengan tangan kananya  rona merah samar terlihat di pipi Naruto yang berkumis.

Dia segera melemparkan barang laknat itu ke atas ranjang, kemudian dia segera kabur dengan menyembunyikan kunci lemari Itachi di bawah bantal.

Itachi keluar dengan memakai bath roob, dan mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Dia menatap pakaian yang sudah di sipakan oleh Naruto. Dia sedikit mengernyit, dia mau cari lagi di lemari, tapi pintunya terkunci dan kuncinya di bawa kucing betina itu.

"Hm.... "Itachi mengangkat sedikit ujung bibirnya saat dapat membaca rencana si kuning eh kucing betina maksudnya.

Iya memakai pakaiannya dengan yah agak terpaksa, tetapi demi lancar rencananya ia harus mengikuti permainan mainan kecilnya.

Ketika ia keluar kamar, dia sedikit terkejut mendapati sikuning sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

Gadis itu tanpak terkejut, karna melihat mimik wajahnya yang terlihat baik- baik saja tapi itu untuk sesaat, dia langsung  menarik dasinya, sehingga wajah  mereka  berhadapan dengannya ia membenarkan dasi miliknya dengan telaten layaknya seorang istri.

Ia terus mengomel, tanpa tahu jantungnya yang berdetak lebih kencang, melihat  bibir mungil itu terus menggerutu rasanya Itachi ingin sekali menyerangnya tanpa ampun.

Andaikan gadis ini sudah jadi bininya, mungkin dia takan membiarkannya bangkit dari ranjang sedetik pun dan bila perlu semua pekerjaannya ia bopong kerumah supaya bisa berduaan  dengan gadis cantik ini tanpa ganguan.

Hayalannya terputus saar gadis itu berdecak pelan dan memelototinya dengan mata kucingnya.

"Apa kau mendengarkan ucapanku Uchiha. "Ucap  Naruto yang sedikit  kesal karna kelakuan  Itachi, dari tadi ia cerewet tapi tak ia dengarkan dan malah terpokus pada bibirnya.

Pria ini benar- benar  minta di beri pelajaran rupanya.

Sebelum dia berbicara Itachi lebih dulu memotongnya.

"Bibirmu terlihat menggoda hari ini, tak bisakah aku mencicipinya sekarang. "Pintanya dengan seringai kejam di ujung  bibirnya, dan Naruto terkejut bukan main, hingga dia mundur  beberapa  langkah  dari tempatnya semula.

"Jangan macam- macam Uchiha.Dan haram hukumnya berbuat mesum padaku. "Ucap Naruto, sambil menyilangkan tangan di dadanya.

"Benarkah!! Tapi bukankah kau sendiri yang mengumpankannya padaku hm. "Ucap Itachi sambil  berjalan memberi tekanan lebih pada Naruto.

MERTUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang