04

825 124 0
                                    

Hari ini Jisoo sengaja datang ke kantor suaminya tanpa memberitahu lebih dulu. Ia juga sudah membawa bekal untuk makan siang Taeyong.

"Pagi bu bos!" Jisoo menengok mencari sumber suara.

"Eh Yut, ngagetin aja sih!" Gerutu Jisoo berpura - pura sebal. Sementara Yuta hanya tersenyum tanpa dosa.

"Mau ketemu pak bos?" Tanya Yuta.

"Iyalah, masa ketemu kamu. Kayak gak ada kerjaan aja" Canda Jisoo.

"Iyalah iya terserah. Oh ya, mana ponakan gue yang cantik, kok gak ada?"

"Naeun gak ikut. Dia ngikut sama Mama, mau belanja soalnya."

"Etdah masih kecil udah diajak shopping, nanti kayak lo, gila shopping."

"Apaan sih. Ya enggaklah. Yaudah aku ke ruangan Taeyong dulu." Pamit Jisoo.

Yuta mengangguk membiarkan Jisoo pergi.
































🌙

































J

isoo menggapai knop pintu dan hampir membukanya, sebelum samar - samar suara perempuan terdengar di sana menghentikan niatnya.

Jisoo mengurungkan niat. Ia lebih memilih diam dan mendengarkan apa yang sedang diobrolkan di dalam.

"Daddy aku kangen sama Daddy. Kenapa Daddy gak jenguk aku ke London lagi?"

Jisoo mematung mendengar suara anak kecil di dalam. Daddy? London? Jenguk?

Otak Jisoo bekerja untuk mencari tahu jawabannya sendiri.

"Maafin Daddy ya sayang. Daddy sibuk jadi gak ada waktu buat jenguk kamu." Itu suara Taeyong.

Jisoo kian mematung. Kali ini jantungnya mulai berdebar kencang. Ia takut, hal buruk yang selama ini ia takuti terjadi.

"Daddy kamu kan sibuk sayang. Lagian sekarangkan kita udah ketemu Daddy."

Deg

Jisoo merasa hatinya meledak. Itu suara perempuan, dan matanya kini mulai berkaca - kaca.

"Yong kapan kamu kasih tau Jisoo yang sebenernya?"

Jisoo lagi - lagi bungkam saat namanya tiba - tiba dibawa.

"Aku gak tau. Aku takut dia benci sama aku." Jawab Taeyong.

"Hubungan ini udah gak bisa disembunyiin lagi Taeyong. Akan makin parah kalo terus - terusan disembunyiin."

Sudah Jisoo tidak sanggup lagi menahan airmatanya. Ia memegang hatinya yang terasa perih. Hubungan? Hubungan apa? Taeyong selingkuh? Taeyong mempunyai simpanan? Atau istri siri?

Tiba - tiba saja pintu terbuka dan menampilkan seorang anak laki - laki yang kira - kira umurnya jauh lebih tua dari Naeun. Anak lelaki itu memiliki wajah yang sangat mirip dengan Taeyong.

Apa jangan - jangan dia anak dari simpanan Taeyong?

"Ji mom?" Tanya anak itu.

Sontak dua makhuk yang berada di ruangan itu pun menoleh. Keduanya terlihat panik.

"Ji-jiso?" Ucap Taeyong tak percaya.

"Pergilah, kita bicarakan ini nanti." Sayup - sayup percakapan itu terdengar oleh Jisoo.

Wanita berambut merah itu mengangguk, "Ayo Jiyong kita pulang!" Wanita dan anak kecil itu pergi.

Taeyong tiba - tiba saja menarik Jisoo masuk keruangannya. "Jis ini gak seperti yang kamu pikirin."

Jisoo diam memandang Taeyong kosong dengan airmata yang masih mengalir. "Aku kecewa." Ucap Jisoo bergetar.

"Kamu nganggep aku apa? Selingkuh? Aku gak selingkuh, Jis. Beneran!"

"Aku gak nganggep kamu selingkuh. Aku cuma mikir kalo kamu punya simpenan, atau ternyata aku yang simpenan ya Yong?" Ucap Jisoo parau.

Taeyong menggeleng cepat. "Engga Jis, dua - duanya salah. Dia itu temen aku."

Jisoo tertawa miris, "Temen? Terus kalo anak laki tadi siapa? Dia nyebut kamu Daddy loh, Yong."

Taeyong terlihat gusar. "Dia--"

"Anak kamu sama wanita tadi? Iya?" Tebak Jisoo yang membuat Taeyong diam.

"Selama ini kamu bohongin aku sama Naeun? Kamu bilang ada urusan kerjaan di London, tapi ternyata kamu punya keluarga lain ya di sana. Dan bodohnya aku percaya! Harusnya aku curiga, mana ada urusan pekerjaan yang perginya tiap hari weekend?" Jisoo tertawa sendiri. Ia menertawakan kenyataan yang miris.

"Jis gak kayak gitu! Ak--"

"Aku kecewa sama kamu Yong. Kamu gak tau perjuangan aku buat dapetin restu dari papa, kamu gak tau gimana cara aku buat papa suka sama kamu. Sampe aku terancam dikeluarin dari keluarga cuma demi kamu. Aku menepis jauh - jauh pikiran negatif tentang kamu. Tapi ternyata itu kejadian, lucu ya Yong." Lagi - lagi Jisoo menertawakan takdirnya.

Taeyong hanya menunduk diam. Ia sebenarnya tidak ingin melihat wajah Jisoo. Itu melukai perasaannya.

"Aku minta cerai."

Tiga kata dari mulut Jisoo yang langsung membuat dunia Taeyong terasa berhenti berputar. Hatinya terasa dihujam beribu pisau. Sakit. Tapi hebatnya tidak mengeluarkan darah.

























iktsuarpok | taesoo [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang