B a g i a n - S e m b i l a n

9 3 0
                                    

~©®©~

Sebuah pel,ember berisi air sudah terletak dipintu toilet saat aku dan Andin akan memasuki toilet. Hukuman dimulai.

Jangan tanya mana Danu. Dia berhasil bersilat lidah dengan menggunakan dalih 'ketua kelas' nya itu. Nyeselin banget.

"Gue 4 bilik yang sana, trus lo yang bilik sini ya Res." Andin mulai membagi tugas.

"Oke. Ntar yang lantai kita pel berdua deh biar adil." Kataku menyahuti.

"Setuju"

Syukurnya,toilet kali ini nggak terlalu kotor. Mungkin kemarin juga ada yang terlambat dan sudah membersihkan juga. 30 menit kemudian,Andin keluar dari bilik terakhir yang menjadi bagiannya dan melihat ku yang masih membersihkan satu bilik lagi.

"Ngomong-ngomong ya Res, jam satu udah hampir abis nih. Belum lagi kita bersihin yang lantainya. Masuk gak nanti?" Andin berucap sembari membasuh wajahnya di depan wastafel.

"Kantin aja deh. Nanggung kalau masuk jam ke-2 An. Haus". Aku selesai membersihkan bilik terakhir yang menjadi bagian ku. Aku dan Andin bukan tipe siswa yang suka bolos tapi ya untuk kali ini srius,haus mendorong motor dan capek membersihkan toilet membuat kami memutuskan untuk langsung ke kantin saja nanti.

Sedikit lagi,bagian lantai akan selesai kami pel,dan nanti tinggal dikeringkan.

Seseorang siswi terburu-buru akan memasuki toilet. Aku keburu panik.

"Berhenti bentar, itu belum ker--"

Brakkk... "Aduhhh"

Belum selesai Andin berucap,terdengar bunyi jatuh.
Iya. Dia terjatuh dilantai licin yang baru selesai di pel. Kami turut prihatin saat dia memasang tampang meringis. Itu pasti sakit banget. Gilaa!
Nggak tau deh,entah mau ketawa apa gimana. Ngakak juga sih,tapi kasihan.

"Lo gak apa-apa?" Andin menjulurkan tangannya dan membantu siswi itu berdiri.

Aku ikut membantu dan sekilas melihat ke arah name-tag nya. Hilma Gheandra. X-7.

Lah? Kelas Sepuluh kok nyasar di toilet kelas sebelas?

"Bokong gue lumayan sakit sih kak? Aduhh" Dia meringis saat kami mendudukkannya di kursi depan toilet.

"Lagian buru-buru banget sih. Dan,lo kenapa ke toilet atas?" Kataku.

"Ng--itu kak. Toilet bawah sedang ada perbaikan yang bagian perempuan nya. Jadi ya kesini deh" Katanya menjelaskan.

"Toilet perempuan? Yang toilet laki-laki kan ada." Ucapku santai.

"Res,gila kali masuk toilet laki-laki." Andin menatapku tajam. Tatapan peringatan.

Aku hanya menyeringai tak bersalah. Lagian maksudku,saat toilet laki-laki kosong semua kan bisa. Ah,salah paham mulu sih.

"Res,yang bagian lantai udah selesai kan?" Tanya Andin padaku.

Aku melongokkan kepala kedalam toilet dan merasa semua sudah beres kecuali untuk masalah keringnya.

Bintang - Radio GalauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang