"Ku mohon jen"
"Baiklah yoongi"
Kami pergi kerumah sakit, dalam perjalanan terasa hening tidak ada dari kami yang bicara. Sampai kami tiba dirumah sakit.
"eomma " panggil jennie pada seorang wanita paruh baya yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit. Walaupun tubuh wanita itu kurus tapi wajahnya tetap terlihat cantik.
"Jennie kau sudah pulang nak" tanya ibu jennie sambil mengusap puncak kepala putrinya itu.Jennie bukan anak satu-satunya bibi kim.Bibi kim memiliki satu anak perempuan lagi usianya 5 tahun dibawah jennie,tapi karena ketidakmampuan ekonomi setelah kepergiaan ayahnya memaksa jennie dan ibunya untuk berpisah dari adiknya.Bibi kim menitipkan adik jennie kepada neneknya dan hanya ketika libur lah mereka dapat bertemu.
"Bi,bagaimana keadaan bibi?" itu yoongi yang bertanya karena dia sudah mengenal bibi kim sejak lama.
"Seperti yang kau lihat yoon,tidak ada kemajuan dari penyakit bibi yoon.Bibi hanya merasa semakin menyusahkan keadaan jennie yoon" Bibi kim menatapnya dengan pandangan teduh khas seorang ibu.
"Eomma jangan bicara begitu!" sentak jennie pada ibunya,dia kesal jika ibunya mengungkit itu lagi.Sungguh sekarang harapan jennie adalah kesembuhan ibunya sehingga dia dapat bertemu dengan adiknya lagi,kembali berkumpul seperti dulu lagi meskipun ayahnya tidak ada lagi.
"Sayang,kau tau ibu sudah mencoba bertahan sejauh ini dan semuanya tidak ada hasilnya" bibi kim menatap jennie.
"Kita akan berjuang eomma. Berjanjilah eomma tidak akan menyerah" jennie menggenggam tangan ibunya erat tidak ingin kehilangan genggaman ini lagi,cukup genggaman ayahnya yang hilang tidak untuk ibunya kli ini.
"Yoongi-ah bisakah kau berjanji pada bibi?" bibi kim melihat kearah yoongi,dan yoongi hanya membalas menatap bibi kim.
"Berjanjilah untuk menjaga putriku ketika aku tiada nanti,aku sudah cukup lama mengenal mu dan kau adalah namja yang baik yoon.Bisakah kau berjanji pada bibi yoon?" yoongi menatap tidak percaya pada apa yang dikatakan bibi kim tadi.Yoongi melihat kearah jennie."Eomma ,kau lah yang akan menjaga ku! Kenapa repot-repot minta bantuan yoongi.Sudah tidak perlu dibahas lagi aku tidak ingin membahasnya lagi" Jennie menatap tidak suka pada ibu nya kenapa harus membahas hal itu lagi. Jennie menghembuskan nafasnya kasar "Aku akan keluar sebentar membeli makanan eomma. Yoon aku minta tolong jagakan eomma ku sebentar ya".
" hmm" yoongi hanya membalasnya dengan berdehem.Sampai pintu terbuka dan menghilangnya sosok jennie dibalik pintu itu menatap jennie seperti ini sudah cukup membuat hatinya berdesir.
"Nak,apa kau menyukainya?" ucapan bibi kim,yoongi segera memalingkan wajahnya dan menatap kearah bibi kim. "Kenapa diam?".
" Dia belum menyadarinya bi" lirih yoongi.
"Buat dia bahagia,jagalah dia jika kau memang mencintainya.Tapi ingat satu hal yoon,jangan jadikan cinta mu untuk membuatnya terluka,jangan paksa dia biarkan semuanya mengalir."
"Aku mengerti bi,dan aku tidak akan memaksanya"
"Terimakasih yoongi"
***
Jenni duduk dikedai jajangmyeon sambil menunggu pesanan nya datang dia kembalu mengingat perkataan ibunya tadi.Ibunya menganggapnya seperti anak kecil saja.
"Hai,kau teman hoseok tadi kan" tanya sosok namja yang memiliki dimple dan bertubuh tegap.
"Iya kau produser namjoon kan?."
"Hahahah jangan memanggilku dengan panggilan produser sungguh itu membuat ku terasa sangat tua jennie" dia tertawa menampilkan dimple yang menawan itu.
"Panggil saja namjoon,jen"
Tidak sadar jennie juga ikut tersenyum melihat tawa namjoon,entah tawanya atau ucapannya yang membuat jennie tertawa dan hatinya sedikit menghangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
i'll never love again
Non-Fiction"ku mohon rose jangan pergi aku membutuhkan mu disini" pinta seorang namja bertubuh tinggi dengan wajah manisnya. "joon..aku hanya pergi sebentar saja,aku akan kembali untuk mu joon" yeoja bersurai panjang itu tersenyum lembut pada namjoon. "berjanj...