“Aa’ tolong belikan bunda tepung di warung dekat taman ya nak.”
“Iya bun, Aa’ pergi dulu. Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam , hati-hati a’.”
Aathif pun berjalan menuju warung didekat taman komplek rumah nya.
Saat akan sampai, melihat seorang bocah perempuan sekitar umur 7 tahun menangis di sebuah ayunan yang terdapat di taman.
Aathif pun menghampiri seorang bocah perempuan itu.
“Hei, kenapa kamu sendirian disini?” tanya Aathif sambil sedikit
berjongkok didepan bocah itu.“Kamu… siapa?”
“Aku- aku- mau mama.” Lanjut bocah itu sambil sesenggukan.
“Kamu diam dulu. Kita beli eskrim, baru kita cari rumah kamu gimana?”
“Okee…” lanjut bocah itu dengan riang karena mengingat ice cream
makanan kesukaan nya.Aathif pun menggandeng bocah itu menuju warung.
“Buk beli eskrim nyaaa…” panggil bocah itu terhadap penjaga warung.
“Pilih aja dik.” Jawab ibu warung.
“Kamu mau yang mana?” Tanya Aathif terhadap bocah itu.
“Aku mau eskrim stoberi nya 1. Kalau kamu mau apa?”
“Gak ada.”
“Ya udah, aku ambil eskrim stoberi nya satu lagi gak apa?”
“Iya, ambil aja.”
Aathif pun membayar apa yang dibeli bocah itu kepada ibuk warung.
Sambil akan menggandeng tangan bocah itu kembali. Saat diperjalanan, bocah itu
menyodorkan Aathif eskrim rasa stoberi yang dibeli nya tadi.“Nih buat kamu. Masak aku sendiri yang makan, sedangkan kamu yang beli sendiri gak makan.”
“Kamu aja yang makan, kan aku belikan ini buat kamu.” Balas Aathif
engan senyuman manis maut nya.“Ya udah deh. Kalau kamu sendiri gak mau.” Balas bocah itu dengan
bibir sedikit cemberut.“Jangan cemberut gitu dong. Nanti cantik nya ilang gimana?”
“Apaansih.”
“Oh ya, omong-omong aku belum tau nama kamu. Nama kamu siapa?” Tanya Aathif.
“Agatha. Biasa mama panggil aku Tata.”
“Oke sip Tata.” Balas Aathif sambil nyengir.
“Kalau kamu?”
“Aathif.”
“Eum… kalau aku panggil kamu Aa’ gimana?”
“Boleh, biasa nya mama panggil aku juga gitu. Kayak kamu manggil aku.”
“Oh ya? Sama dong!”
“Iya. kamu sekarang kelas berapa?”
“Aku masih SD kelas satu. Kamu?”
“Kelas dua, berarti umur kita selisih setahun.”
“Iya. Oh ya. Didepan itu rumah aku.”
“Ya udah. Ayo kesana.”
Beberapa langkah lagi Agatha sampai dirumah nya. Dari kejauhan ia melihat mama nya sedang diepan gerbang, dengan langkah yang besar
Agatha pun berlari memeluk mamanya tanpa memikirkan ia pergi dengan siapa sebelum nya.“Mama!”
“Ya ampun. Dari tadi mama nyariin kamu. Kamu dari mana aja sih? Kamu
gak apa-apa kan?” Tanya mama sambil mengecek tubuh Agatha.“Tata dari taman mah. Tata gak apa-apa kok ma. Tata baik-baik aja.
Tata kesini diantar sama Aa’.”“Aa’ siapa? Anak cowok itu?”
“Iya ma… dia baik, tadi dia uah belikan Tata eskrim dua.”
“Oh.. nama kamu siapa anak ganteng?" Tanya mama Agatha,kepada Aathif.
"Aathif tante."
“Oh Aathif. Masuk dulu yuk!”
“Gak tante, makasih. Aathif harus kembali kewarung dekat taman lagi,
soalnya ada titipan bunda yang harus Aathif beli.”“Oh ya udah. Kamu hati-hati. Besok kamu jangan lupa main kesini lagi.”
“Iya tante.”
“Bye Aa'"
“Bye!”
•••18 Desember 2018
Jangan lupa vote+comment.
Maaf jika ada salah kata. Nama nya juga masih amatir. Wkwk.@cindiinf
Penulis Amatir
Cindi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relazione
RomanceAku pikir kau berubah. Tapi ternyata aku salah. Kau masih seperti seorang yang ku kenal dulu. Tak pernah berubah. Sedikit pun. Kau masih menganggapku seperti lilin yang harus dijaga setiap saat, agar tak mati terhembus angin. Tapi... Ternyata kau t...