[Huit] Le passé (1)

97 8 0
                                    

Le passé :: Masa lalu
jadi kalau aku post part yang judulnya kayak gini, berarti full flashback ya...

happy reading🖤

• • •

Malam minggu. Biasanya setiap malam minggu, Richard datang dengan kejutannya, laki-laki itu sudah melakukannya sejak kami pertama kali bertemu.

Entah hal apa yang membuatnya bisa memberikan kejutan-kejutan kecil untukku. Seperti sekarang ini, aku dan dirinya tengah menatap tetesan-tetesan air yang baru saja jatuh dari langit.

Awalnya aku tak menyukai hujan, namun laki-laki di sebelahku merubah segalanya, ia membuatku menyukai hal-hal yang dari dulu tak kusukai.

Laki-laki itu baru saja memberikanku sebuah kejutan yang tak pernah terlintas di pikiranku. Ia mengajakku ke sebuah panti asuhan, tempat dimana anak-anak yang tidak seberuntung diriku tinggal.

Disana, aku memperhatikan Richard yang berinteraksi dengan mudahnya, dan aku bisa melihat sosok lain yang ada di dalam diri laki-laki itu. Begitu hangat dan juga manis. Ia menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada anak-anak itu dengan cara yang berbeda.

Richard tak memanjakan mereka, Richard selalu memberikan tantangan kepada anak-anak panti asuhan itu jika ingin dibelikan hadiah darinya.

Seperti tadi, Richard datang membawakan banyak buku untuk anak-anak disini. Waktu aku bertanya untuk apa, dia akan menjawab, "seminggu sebelum ini, aku sudah berjanji kepada mereka. Jika aku datang kembali, mereka harus sudah bisa membaca buku cerita yang ku belikan ini."

Mendengar itu, hatiku tersentuh. Aku belum pernah bertemu laki-laki sebaik dirinya yang mau berbagi dengan anak-anak di panti asuhan.

Aku patut bangga memiliki kekasih sebaiknya, bukan?

Aku tersentak saat sebuah tangan besar dan kasar menyentuh jemariku. Ini pasti Richard, aku sudah hafal betul dengan tangannya.

"Kenapa melamun?" tanya-nya padaku.

Aku mengulum senyum. "Maaf tuan, ini sebuah rahasia."

Richard menaikkan sebelah alisnya dan tertawa pelan. "Rahasia apa, hm?"

"Bukannya sebuah rahasia tidak boleh di beritahu kepada siapapun?" Aku menaikkan sebelah alisku seperti dirinya.

"Maaf puan, tuanmu ini lupa," balasnya.

Aku tertawa kencang melihat ekspresinya, begitu menggemaskan membuatku tak tahan untuk tidak mengacak rambutnya.

"Hentikan, Rane. Rambutku jadi berantakan karena ulahmu."

"Salah siapa kau begitu menggemaskan, babyboy?" Aku tersenyum miring.

Sedangkan laki-laki itu malah mengalihkan tatapannya dariku. Sepertinya ia sedang marah karena aku memanggilnya 'babyboy'.

"Marah, eh?" Aku meledeknya.

Sungguh, jika tingkahnya seperti ini, ia lebih cocok dengan gelar 'babyboy' yang ku berikan tadi.

Aku tersenyum menatapnya. Laki-laki ini benar-benar istimewa untukku, ia selalu menunjukkan tingkah yang ditutupinya kepada dunia. Seperti sekarang ini, di hadapan orang lain, Richard adalah sosok laki-laki dewasa tidak perduli dengan segala perkataan orang yang negatif tentangnya.

Sedangkan sekarang, laki-laki itu tengah menatapku dengan wajah cemberut.

Ah... berapa kali aku bilang jika ia menggemaskan?

"Berhenti menunjukkan wajah anehmu itu padaku, Richard." Sambil berkacak pinggang, aku menatapnya dengan datar.

"Aneh katamu?" Richard kembali mengulangi kata-kata ku tadi.

"Ya," balasku.

"Tarik kata-katamu tadi, Gemini Rane." Richard mendekat ke arahku, tatapannya sulit di artikan.

Oke, aku takut dengan tatapannya sekarang.

Pada saat Richard mendekat, aku mundur. Mengikuti ritme langkah milik Richard.

Langkah Richard terlalu lebar membuatku sedikit kesusahan. Aku menelan saliva ku dengan susah payah. Tubuhku sudah berada tepat di pintu masuk panti, sebelum Richard semakin dekat, aku lari ke dalam panti dan berlindung di kerumunan anak panti.

Mereka menatapku dengan tatapan terkejut, tapi ku balas dengan senyuman tulus.

Baru saja aku ingin menghela nafas lega, Richard sudah ada di belakangku, laki-laki itu memberi isyarat kepada anak panti agar tidak mengatakan dirinya ada di belakangku.

Tentu saja aku curiga pada anak-anak itu yang menatap serius ke belakangku. Dan dengan cepat aku berbalik badan, alhasil tubuhku menabrak tubuh besar Richard.

Sontak, kejadian itu membuat anak panti tertawa. Ekspresiku pasti aneh dan membuat mereka tertawa lepas seperti itu.

Sedangkan Richard hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Kau di tertawakan oleh mereka," ucapnya.

Aku berjengkit kesal, dan memukul lengannya pelan.

"Tumben tidak marah jika di tertawai?" tanya-nya padaku.

"Mereka anak-anak, tidak mungkin aku marah kepada mereka, bodoh!" seru ku kesal.

Richard hanya terkekeh membalas seruan ku tadi.

Dan aku, kesal setengah mati dengannya.




• • •



kira-kira kayak gini mukanya richard pas kesel sama rane,

kira-kira kayak gini mukanya richard pas kesel sama rane,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lucu banget ga si😖
lelah aku liat babyboy-ku gini🙂

decu | PCY OSH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang