02.45
Tiba tiba Nia terbangun karena mendengar suara barang pecah, ia ingin tau apa yang terjadi diluar namun kaki nya sangat berat untuk digerakkan, tapi karena rasa penasaran yang begitu besar Nia memberanikan diri mendekati pintu kamarnya mendekatkan telinganya ke pintu tersebut dan samar samar terdengar suara isakan tangis, Nia semakin gugup ia mengumpulkan keberaniannya untuk membuka pintu itu, tiba tiba terdengar suara dari luar
"Aku lelah dengan semua ini" itu adalah suara mamanya, dan dengar mendengar perkataan mama nya Nia bisa memastikan Mama dan Papa nya sedang bertengkar, nia tak sanggup menopang tubuhnya hingga ia langsung terduduk didepan pintu kamarnya, rasanya sakit seperti ada ribuan jarum yang menusuk tubuhnya dan butiran butiran air mata sudah mengucur membasahi pipi Nia.
"Disatu sisi aku ingin bermimpi bersamanya, memeluknya dan bisa akrab dengannya tapi disatu sisi aku ingin bermimpi dimana ada kehangatan didalam keluarga ku aku ingin tau kemana canda tawa itu pergi, kenapa dia enggan mampir ke dalam keluarga ku" kata Nia pada dirinya sendiri
06.00
Karena kejadian semalam Nia tidak tidur dan Begitu pagi menjelang Nia langsung bersiap menuju sekolah Nia berangkat lebih awal dari biasanya, ketika Nia sampai diruang makan disana tidak ada siapa siapa, akhirnya Nia memutuskan untuk berangkat tanpa menemui mama nya bahkan Nia tidak membawa uang saku. Kali ini Nia berangkat sekolah dengan Selly,
Selly sebenarnya bingung karena Nia biasanya berangkat agak siang tidak biasanya ia ingin dijemput pagiDiparkiran Sekolah
"Nia lo baik baik aja kan?" Tanya selly khawatir melihat kondisi Nia
"Baik kok" kata Nia yang sambil tersenyum walau senyumnya itu Fake, itu ia lakukan agar Selly tidak curiga
"Tapi mata lo sembab, lo pucet, lesu, kayak nya lo sakit deh, kita pulang aja ya" tawar Selly
"Enggak sel gue baik baik aja"
"Tap..." belum sempat selly melanjutkan bicaranya Nia sudah memotong ucapannya
"Udah udah gue ke kelas duluan" kata Nia lalu beranjak minggalkan Selly yang masih termenung disana
Dikelas
"Eh lo kok udah ada dikelas aja, enggak ke tempat biasa sih" kata Febri yang membuat Nia tersadar dari lamunannya
"Gak papa kok cuma mau dikelas aja" kata Nia datar
"Lo sakit" tanya vina
"Eng..." belum sempat Nia melanjutkan bicaranya Annisa memegang kening Nia
"Lo panas, udah lo enggak usah boong ayok ikut kita ke UKS" kata Annisa
"Lebay deh gue sehat gini dibilang sakit" tolak Nia
"Niaaaa ini demi kebaikan lo" kata Zoya
"Udah mending nurut aja ya, biar sembuh biar bisa gesrek lagi" kata rizka sambil merangkul Nia
Akhirnya Nia mau, lalu teman temannya membawanya ke UKS, namun ditengah perjalanan mereka bertemu dengan Bunga, Ami dan Popy
"Guys kayak nya ada yang pura pura sakit Nih biar dapet perhatian" kata Popy
"Ihhh kurang perhatian ya cup cup cup" kata Ami
"Maaf kak permisi kita mau lewat" kata Vina
"Hmmm kasik gak ya" kali ini Bunga yang berbicara
"Kak permisi kita mau lewat, apa yang dibilang sama temen saya tadi itu kurang jelas" Kata Rizka yang udah mulai gak suka sama kelakuan Bunga, Ami dan Popy
"Hadehhh dari pada ngeladenin yang enggak penting mending jalan ajak terus" kali ini Zoya angkat bicara. Namun ketika Nia dan teman temannya ingin melangkah Bunga malah menghadang mereka
"Eehh lo..."
Kringgg kringggg
Ucapan Bunga terpotong karena bel masuk sudah berbunyi
"Kali ini gue lepasin lo tapi lain kali gue bakal bikin perhitungan sama lo" kata Bunga lalu meninggal kan Nia bersama teman temannya
"Udah anggep aja nenek lampir" kata Rizka lalu mereka melanjutkan perjalanan munuju UKS
Di UKS
"Makasih ya udah nemenin sekaligus kalian udah mau dengerin cerita gue" kata Nia, karena Nia sudah tak sunggup membendung cerita itu akhirnya ia menceritakannya pada teman temannya
"Udah tenang ya cup cup jangan sedih sedih ya" kata Febri sambil memeluk Nia
"Iyaa lo ga usah galau" kata Vina
"Tenang gesrek gesrek gini kita bisa diandelin kok" kata Annisa sambil tertawa
"Ya udah kalian ke kelas aja gue gak papa sendirian" kata Nia
"Enggak ah lo kan masih sakit" bantah rizka
"Iya nanti kalok kenapa napa gimana" kata Febri
"Tenang gue kuat kok" kata Nia sambil tersenyum meyakinkan teman temannya
"Gue juga mau tidur aja biar bisa cepet pulih" kata Nia lagi
"Ya udah deh tapi kalok lo perlu apa apa langsung hubungin kita aja lo bawa handphone kan" tanya Vina
"Iya bawa"
"Ya udah baik baik ya" kata Annisa lalu mereka keluar dari UKS
Setelah kepergian teman temannya Nia terus bergelut dengan pikirannya Ia masih memikirkan tentang hubungan orang tuanya tapi tiba tiba lamunan Nia buyar karena ada orang yang memasuki UKS dia adalah Devin.
Devin melihat sekilas ke arah Nia, namun ia tidak mengucapkan apa apa, namun tiba tiba Nia merasa Haus ia berniat mengambil air yang ada didekat Devin, dengan perlahan Nia turun dari tempat tidur lalu berjalan ke meja tersebut, namun tiba tiba kakinya lemas ia jatuh luruh ke lantai, tapi Devin sama sekali tidak menolongnya ia hanya sibuk mengurus beberapa obat yang ada ditangannya"Lo mau cari perhatian" kata Devin tiba tiba
"Maksud kakak apa?" tanya Nia yang masih dalam posisi duduk
"Lo jatuh biar gue mau nolong lo" jawab Devin
.
.
.