"Kak eh kak kok ngelamun sih" kata Nia sambil melambaikan tangannya didepan wajah Devan
"Eee,,gak ada kok" jawab Devan
"Gimana kalok kita pulang aja" kata Devan lagi
"Lo mau anterin gue"
"Ya iyalah, masak sih gue ninggalin lo sendirian"
"Hehe tapi gue nunggu digerbang belakang ya kak" kata Nia
"Siap" kata Devan
Nia sekarang sedang berjalan menuju gerbang belakang tak lupa ia mengabari Selly bahwa ia telah pulang duluan saat tengah asik chat dengan Selly, Nia tiba tiba menambrak seseorang
"Aduhhh" kata Nia meringis Kesakitan
"Makanya kalok jalan yang bener" kata orang yang menambrak Nia
"Maaf maaf gu..." Nia menghentikan ucapannya saat tau orang yang ia tabrak adalah Devin
"Oh jadi lo udah sehat, dan lo udah enggak butuh perhatian" kata Devin dengan tatapan yang sulit diartikan
"Makasih" kata Nia lalu pergi dengan senyuman
Sedangkan Devin hanya menatap nya dengan bingung
"Gue gak akan bisa jahat atau pun benci sama lo kak, tapi perkataan lo kak pasti bakalan menorehkan luka" batin nia sambil mengusap air mata nya
Diparkiran belakang
Nia melihat Devan sudah ada disana, tanpa sadar Nia langsung tersenyum dan menghampiri Devan
"Ayok kak kita go homeeeeeeeee" kata Nia dengan semangat
"Nah kalok udah mulai teriak teriak gini pasti dah sembuh dong" kata Devan
"Iyaa dong ini kan berkat lo juga kak" kata Nia sambil senyum dan langsung naik ke motor Devan
Diperjalanan Devan terlihat memperhatikan Nia dari spion motornya
"Kak kita mau kemana" tanya Nia
"Hmmm pokok nya kita bakalan jalan jalan" jawab Devan
"Asalkan jangan ke rumah dulu" kata Nia dengan pelan namun masih bisa didengar oleh Devan
"Eh kak lo udah minta izin ya tadi dikelas?"
"Enggak tuh"
"Kakak endak takut dapet Alpa?, aku tadi udah izin mending kakak chat temen kakak deh bilang apa kek gitu?"
"Soal itu gampang"
"Ooo oke" jawab Nia
Setelah perjalanan yang cukup panjang mereka sampai disebuah rumah yang lumayan besar
"Waaaaa rumah nya bagus banget" kata Nia kagum
"Serius padahal biasa aja kok" kata Devan
"Ini mah bagus banget kak" kata Nia dan disaat mereka memasuki rumah tersebut keindahannya semakin terpancar
"Ya udah kita istirahat disini dulu ya baru lanjutin perjalanannya lo bisa tidur dikamar atas kalok lo mau" kata Devan
"Kak ini rumah kok sepi" tanya Nia
"rame kok disini banyak pembantu yang khusus ngerawat rumah ini" jawab Devan lalu berjalanan ke arah tangga dan diikuti oleh Nia
"Nah kalok mau istirahat dikamar ini aja" kata Devan saat mereka sampai disebuah kamar
"Oke kak" kata Nia dan langsung masuk kamar tersebut sementara Devan hanya tersenyum dan pergi ke kamar disebelah kamar Nia tadi
"Haduhhhh gue capek banget mau tidur" kata Nia lalu merebahkan dirinya dikasur
.
.
.15.15
Nia telah bangun dari tidur nya dan segera ke bawah untuk mencari Devan
"Kak Devan" panggil Nia saat melihat Devan duduk dimeja makan
"Ehh udah bangun ya, sini makan" kata Devan dan dibalas anggukan oleh Nia
Mereka makan dengan kadaan tenang dan tanpa suara
"Eh lo mau ngapain" kata Devan saat melihat Nia membawa piring bekas makannya
"Ya mau diberesin lah" kata Nia
"Enggak usah, nanti suruh pembantu aja" kata Devan
"Gak mau" kata Nia lalu membawa piring kotor ke dapur untuk dicuci, ketika Nia sedang mencuci piring Devan datang
"Lo bawel amat dibilangin enggak usah beresin tetep aja diberesin" kata Devan sambil mengacak rambut Nia
"Biar ada kerjaan" kata Nia tanpa melirik ke arah Devan
"Kak gue boleh nanya gak" tanya Nia
"Boleh nanya aja"
"Ini rumah punya lo kak"
"Punya orang tua gue ini rumah yang penuh kenangan buat gue sama Devin" kata Devan sambil tertunduk
"Kalok lo udah selse cuci piring, temuin gue didepan ya" kata Devan dan hanya dibalas anggukan oleh Nia
"Rumah kenangan? Pasti ni rumah berharga banget deh buat kak Devan sama Devin" batin Nia setelah selesai mencuci piring dan langsung melangkah keluar mencari Devan
.
.
.
Nia dan Devan sekarang sedang berada diruang tamu mereka duduk saling berhadapan namun tidak ada percakapan diantara mereka berdua, Nia mulai canggung dan mulai membuka percakapan"Kak" kata Nia pelan
"Apa" kata Devan sambil fokus ke arah Nia
"Iii ituu..." nia tidak melanjutkan perkataannya
"Gue tau kok lo, pasti mau tau tentang rumah kenangan ini kan" kata Devan sambil tersenyum dan dibalas anggukan saja oleh Nia
.
.
.
.