CMH. Ledek 08

3.2K 147 0
                                    

وَأَمَّا رَفْعُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فِي الدُّعَاءِ: فَقَدْ جَاءَ فِيهِ أَحَادِيثُ كَثِيرَةٌ صَحِيحَةٌ وَأَمَّا مَسْحُهُ وَجْهَهُ بِيَدَيْهِ فَلَيْسَ عَنْهُ فِيهِ إلَّا حَدِيثٌ أَوْ حَدِيثَانِ لَا يَقُومُ بِهِمَا حُجَّةٌ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ
"Adapun mengenai Nabi ﷺ mengangkat tangan dalam berdoa, ini telah diriwayatkan dalam banyak hadits shahih. Sedangkan mengusap wajah, maka tidak ada kecuali satu atau dua hadits saja yang tidak bisa menjadi hujjah. Wallahu a'lam". (Majmu' Al Fatawa, 22/519).
.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Shalihah 🤗

💙 Happy Reading💙
🌸Cintaku Membawa Hijrah🌸

Dengan sigapnya Hafidz pun memasukan sendok yang berisi Nasi Goreng itu ke mulutnya dengan kejut mencicipi rasanya itu Hafidz pun terdiam lamun. "Bagaimana mas? Enak tidak?" diam Hafidz "MASSS!!!" Tegur Bella bermaksud untuk meyadarkan Hafidz dari lamunannya itu.

"Mas ih, bagaimana rasanya enak tidak.?" Diam Hafidz yang membuat penasaran Bella karena sejujurnya Bella baru kali ini masak sendiri.

"Ya Allah aku tidak tega jika harus jujur padanya, mengapa Nasi Ini sangat asin.." Batin Hafidz dengan rasa bingung harus bicara bagaimana.

"Mmm... Nikmat sayang enak enak.." jawab Hafidz dengan berniat untuk tidak mengecewakan Bella. "Tapi ko muka kamu begitu sih? Aku gapercaya, coba sini biar aku coba.??" Bella yang merebut sendok itu dari tangan Hafidz dan mencicipi masakan nya, lalu....

"Uwekkk.. hisk.. Asin banget mas, ini yang kamu bilang enak.? Mas.... maafkan aku." Dengan menunjukkan wajah sedih karena merasa tidak becus untuk memasak masakan untuk Hafidz.

"Maafkan mas sudah bohong, mas hanya ingin kamu tidak kecewa sayang. Tidak mengapa nanti kita masak sama-sama ya" ujuk Hafidz berusaha untuk tidak membuat Bella bersedih dengan hal itu.

"Aduhhhh.... Sayang, ko tiba-tiba kepala mas sakit ya?"Hafidz yang merasakan pusing dikepalanya yang membuat Bella khawatir.

"Hah?? Pusing, pusing kenapa mas?" spontan Bella terkejut merasa khawatir.

Bella yang khawatir melihat suaminya sakit itupun langsung menelepon dokter untuk datang kerumah dan Ummi Hafidz untuk memberitahukan keadaan yang dialami Hafidz saat ini.

Setelah Hafidz diperiksa ternyata dia mengalami alergi makanan. "Apa alergi dok.?" Kejut Bella.
"Memang tadi Hafidz makan apa ko bisa gini.?" Tanya Ummi Hafidz. "Tadi Bella membuatkan Mas Hafidz Nasi Goreng Ummi lalu dia makan belum selesai dan tiba-tiba kaya gini." Menjelaskan Bella.

"Apa tadi kamu masak Nasi Goreng nya pakai Bawang.?" Tebak Ummi untuk memastikan hal yang terjadi mengapa Hafidz bisa alergi.

"Iyaaa.. Ummi, tadi aku masuki bawang ke Nasi Goreng itu." Dengan menundukan wajahnya karena merasa bersalah. "Ya Allah, sayang Hafidz itu alergi dengan Bawang dia selalu merasa pusing, mual, dan gateng-gatel kalau sudah memakan makanan yang tercampur dengan bawang." Menjelaskan Ummi Hafidz agar Bella paham dengan yang dilakukannya itu.

"Apa.!!! Ummi.... Maafkan Bella, Bella benar-benra tidak tahu Ummi." Menunduk Bella dan meminta maaf pada Ummi Hafidz karena sudah membuat anaknya sakit. "Tidak apa sayang, sekarang kamu sudah taukan. Dan ingat jangan diulangi yahh cantik?" saut Ummi bermaksud untuk menenangkan suasana itu.

Sesudahnya memeriksa dokterpun beranjak untuk pergi dan cukup lama Ummi Hafidz diam dirumah Hafidz dan Bella, lalu Ummi pun ikut pamit untuk pulang karena telah meninggalkan suaminya yaitu Abinya Hafidz.

Setelah Ummi Hafdz pergipun, Bella merawat Hafidz dan menjaga Hafidz dengan penuh kasih sayang, yang membuat Hafidz sangat merasa nyaman dan senang.

"Mas, bagaimana kamu udah ngerasa enakan belum.?" Tanya Bella sambil memastikan suhu tubuh Hafidz.

"Sebenernya sih sudah sayang. Cumannn.... aku mau sakit saja terus ahh.. biar dirawat sama dokter cantik ini, hehehe..." rayu Hafidz yang membuat pipi Bella merah baknya kepiting rebus.

"Kamu ini demen banget sih liat aku malu kaya gini." Menutp wajahnya bermaksud untuk menyembunyikan wajah merahnya itu.

Hafidz pun menarik tangan Bella yang menghalangi wah nya itu yang membuat Hafidz tidak dapat melihat wajah merahnya itu. Mereka yang bercanda tawa walaupun dengan keadaan Hafidz yang sedang tidak begitu sehat membuat Hafidz sangat merasa nyaman karena dirawat dengan istri cantiknya itu.

Beberapa hari kemudia...

Berganti Bella yang merasakan sakit di kepalanya dan mual-mual yang menandakan seperti seseorang yang sedang hamil.

Dan benar saja ketika di cek oleh dokter Bella benar benar hamil dan sedang mengandung 1 bulan usianya. Dengan begitu Hafidz dan Bella pun sangat Bahagia mendengar kabar gembira itu dan memberikan kabar bahagia itu kepada keluarga mereka. Dengan itu pula keluarga mereka sangatlah senang.

Malam tiba, dimana Hafidz dan Bella sedang berada dirumah Ummi Bella dan Abi nya beserta kedua orang tua Hafidz yang sedang makan malam bersama-sama.

"Emmm... Ummi, ini siapa yang masak?" tanya Hafidz pada Ummi Bella yang sedang nikmat menyantap makanannya.

"masakan Ummi Nak, kenapa? Apa ada yang kurang atau lebih??" saut Ummi Bella yang panik karena takut masakannya itu tidak Nikmat.

"eehhh.. engga ko mi, masakan Ummi enak banget. Oh.. ternyata Ummi yang masak, kalo begitu aku percaya." Jawab Hafidz yang sambil tersenyum dan melirik Bella.

"Lahh?? Memangnya kenapa?"
Disisi lain Bella yang terlihat cemberut dengan pipi chuby nya itu yang sangat terlihat lucu yang membuat Hafidz tersenyum.

"Masssssssssss!!!" celoteh Bella yang merasa bahwa dia sedang menyinggung dirinya.

"Ehhh.. apa sayangg?" jawab Hafidz dengan menahan senyuman nya itu.

"ihh.. ngeselin banget sihh," Bella yang semakin jengkel pun membuat Hafidz khawatir apalagi disaat dia sedang mengandung anaknya.

"Ehhh.. jangan marah dong, mas kan cuman bercanda sayang.! Masa begitu marah sih, nanti cantiknya ilang lohh.." rayuan hafidz yang membuat hati Bella reda dan tidak lagi merasa kesal padanya.

Selesai acara makan malam pun kedua orang tua Hafidz pamit untuk pulang, sedangkan Bella dan Hafidz menginap di rumah Ummi dan Abi Bella untuk malam ini.

"Ummi Abi hati-hati ya dijalan. Jangan ngebut-ngebut ya Abi. " perhatian Bella pada kedua orang tua Hafidz.

"iyaa sayang, kamu juga jaga diri baik-baik disini ya. Oh iya, besok siang bisa kerumah Ummi tidak sayang?"

"iya Ummi, emm, bagaimana ya mi, Bella sih bagaimana Mas Hafidz nanti mi."

"baiklah kalau begitu Ummi tidak paksa kamu sayang, Ummi sama Abi pamit dulu ya. Nanti tolong pamitkan pada Hafidz ya sayang."

" Assalamu'alaikum" salam Ummi dan Abi.

"wa'alaikumussalam Ummi Abi" saut Bella dengan memberi senyuman manisnya itu da mencium punggung kedua orang tua Hafidz tersebut, lalu menutup pintu itu.
Setelah Ummi dan Abi Hafidz pamit, Bella pun menaiki anak tangga dirumahnya dan menuju kamar untuk menghampiri suaminya.

"Mas, Ummi dan Abi tadi sudah pulang dan dia menitipkan pamit sam kamu mas."
"oh iyaaa istriku, maaf ya tadi aku abis sholat dulu." Jawab Hafidz

Cukup lama Hafidz dan Bela berbincang-bincang dan membuat Bella sangat ngantuk, setelah itu Bella dan Hafidz pun tertidur pulas, lebih-lebih Bella yang sangat merasa nyaman dengan tidur didekapan Hafidz.

Bersambung

JANGAN LUPA BACA AL-QUR'AN 🤗

Instagram @aradah_nch07
#Allahu
#Muhammad
#AradahNch
#Jannah
#Sastra

Salam Manis🌻
📝@aradah_nch07

Cintaku Membawa HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang