05

2.8K 162 24
                                    

-Jimin pov-

Pelajaran kimia sangat membosankan, ahn ssaem terus mengoceh entah apa yang ia jelaskan.

Aku melirik bangku kosong pojok depan, dimana seharusnya yoongi duduk manis disana mendengarkan penjelasan sang seonsaengnim. Kuyakin ia membolos untuk pelajaran Ahn ssaem,tsk!

Brakk!

Aku berdiri dengan kasar hingga kursiku terjatuh kelantai, seketika aku menjadi pusat perhatian seluruh siswa dikelas ini termasuk Ahn ssaem melihatku bingung.

"Lanjutkan belajar kalian, jangan pedulikan aku!"ucapku dan meninggalkan kelas.

Ahn ssaem mendelik menatapku tajam, ahh aku sudah biasa mendapat tatapan seperti itu dari para guru. Sudah menjadi makanan sehari-hariku.

Dengan langkah yang santai aku menuju tempat yang paling nyaman disetiap gedung sekolah. Rooftop adalah tujuanku. Disana aku bisa tidur dengan tenang dan nyaman, tidak akan ada yang mengganggu.

Sebelum sampai disana, aku membeli satu kaleng cola untuk menyegarkan tenggorokanku. Setelah itu aku melanjutkan langkahku menuju rooftop, menaiki anak tangga yang menyebalkan karena membuat kaki ku pegal setelah menaikinya.

Aku membuka pelan pintu rooftop dan berjalan kearah kursi kayu panjang. Seorang wanita sedang berbaring disana dengan mata yang tertutup menikmati angin siang yang begitu menyegarkan, wajah polosnya sangat menggemaskan ditambah lagi rambut yang melayang-layang diterpa angin.

Sungguh cantik.

Min Yoongi, wanita itu Min Yoongi. Entah sejak kapan aku mengagumi wanita ini.

Aku membuka tutup kaleng cola dan meneguknya Sedikit lalu duduk dikursi.

"Kau mengambil tempatku"ucapku pelan.

Ia membuka sedikit kelopak matanya lalu duduk tegap seakan aku akan memperkosanya jika ia terus berbaring malas.

"Kau disini? Sejak kapan?"tanyanya kaget.

Aku menyeringaikan senyum tipis kemudian nenatap wajahnya.

"Sejak negera api menyerang"ejekku.

"Tsk! Kau seperti hantu"balasnya.

"Aku? Seperti hantu? Ya, aku hantu yang tampan"balasku dengan tawa kecil.

Ia memutar kedua bola matanya malas dan membuang nafasnya kasar.

Aku memperhatikan wajahnya lekat, terbesir dibenakku akan suatu pertanyaan yang selalu mengganggu pikiranku.

Wanita cantik ini bekerja sebagai jalang, ahh ini bukan pekerjaan yang bagus. Semua orang pasti akan menilai buruk tentang pekerjaan itu.

Kenapa ia memutuskan bekerja sebagai jalang? Bukankah masih banyak pekerjaan yang layak untuk siswi SMA? Misalnya bekerja dibakery, restaurant, cafe, masih banyak lagi. Apa orangtuanya tahu tentang pekerjaannya? Ahhh aku sungguh penasaran akan alasannya. Malam itu, ia sempat mengatakan bahwa ia terpaksa melakukan pekerjaan binal itu. Atau jangan-jangan orangtuanya yang menyuruhnya untuk bekerja sebagai jalang? Tapi, orangtua mana mencelakai anaknya sendiri?

"Kenapa kau memperhatikanku seperti itu? Ada yang salah pada penampilanku?"

Aku menggeleng pelan dan mengulas senyum tipis.

"Kenapa kau menjadi jalang? Lalu apa maksud dari 'kau terpaksa melakukannya'?"

Ia sedikit membelalakkan matanya dan terdiam sejenak sambil menatapku.

"Kenapa kau menanyakan itu? Itu privasiku"

Apa itu sebuah rahasia? Kenapa ia tidak memberitahukan alasannya padaku? Ingatlah, hanya aku yang tahu tentang pekerjaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naughty Love [ GS NC+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang