Dia, dia perempuan yang berhasil bikin gue nyaman. Nyaman dengan lelucon garingnya, nyaman dengan ocehan unfaedahnya, nyaman dengan tingkah konyolnya, nyaman dengan segala perhatiannya yang tanpa dia sadari.
Bahkan saat berada didekat dia, gue bisa lupa dengan status gue yang punya pacar. Hm pacar macam apa yang bisa lupain pasangannya sendiri?.
Entah apa, tapi gue gak bisa memilih diantara mereka berdua, dia pacar gue, atau dia yang buat gue nyaman.
Sebut saja gue egois, karna gak bisa memilih salah satu diantara mereka.
Toh bukan 'kah laki-laki bisa mencintai lebih dari 4 wanita?
————
Pletak...
"Aww," Ringis Gigi, saat merasakan sebuah botol minum mendarat tepat dikepala belakangnya.
"Sembarangan Kalo ngetik!" sungut Zizi. Ia kesal karna membaca tulisan yang diketik oleh Gigi pada bagian akhirnya.
"Eh bener 'kan," Bela Gigi, "Laki-laki itu emang bisa mencintai lebih dari satu wanita yeuh."
Zizi memicingkan mata lalu mengangkat salah satu alisnya "Oh jadi Gigi mau poligami? Hah?! Masih SMA udah punya pikiran buat poligami ya. Zizi sumpahin biar dapet istri yang galak biar sekalian disunat lagi itu aset masa depan!"
Gigi bergidik ngeri mendengar sumpah serapah gadis dihadapannya ini, ia menutup laptop yang tadi digunakan untuk mengetik karangan bebasnya lalu memasukan ke dalam tas laptop.
"Eh?! Kenapa udahan ngetiknya?" tanya Zizi. "Gak dilanjutin tuh tulisan ngaco Gigi?" Timpal Zizi, Gigi pun menoyor kepala Zizi pelan dengan diiringi kekehan gelinya.
"Eeeh, pala Zizi miring eh," nah 'kan mulai lagi erornya-, pikir Gigi. Lantas ia pun membenarkan posisi kepala Zizi yang miring seraya terkekeh geli.
"Konyol ih Gigi kaya ager," sungut Zizi sembari bangkit dari kursi. "Untung kepala Zizi bisa balik lagi. Coba kalo enggak! Tengkleng deh kepala Zizi imut." ketus Zizi, seraya melipat tangan di Dada.
Gigi bangkit dari duduk tampannya.
"Semerdeka lo aja dah.""Eeh mau ngapain?! Mau ngapain ikut bangun?!. Udah duduk aja sana! Zizi mau ke kantin Gigi gak usah ikut." Sarkas Zizi seraya membuang muka.
"Gak usah sok buang muka gitu Zi, sini gue bantu buang ke tong sampah depan kelas." seru Gigi yang langsung dihadiahi pelototan Zizi.
Gigi pun merangkul Zizi, "Jangan ngambek ah. Jelek, lo 'kan udah jelek jangan ditambah jelek lagi wuahaha." cibirnya, Zizi langsung menghempas tangan lelaki itu yang berada dipundaknya.
***
" Zi, gue anter balik nyok!" Ajak Gigi saat melihat gadis yang sedang menunggu didepan trotoar sekolah.
"Gak ah, Zizi lagi nunggu Tae Hyung jemput nih!" Sahut Zizi dengan tampang serius saat melihat ternyata Gigi lah yang mengajaknya pulang bersama.
Plak.
"Aww. Kenapa pala Zizi ditoyor, Kasian Papa Zizi udah bayar fitrah juga." pekik Zizi.
"Makanya kalo ngehayal jangan kejauhan! Baliknya nyasar. Udah ah anggap aja gue mirip Tae Hyung jadi lo balik sama gue."
Tanpa aba-aba Zizi langsung menaiki motor Gigi. Lumayan irit ongkos pulang hihihi.
"Pegangan Zi, kita mau terbang biar cepet sampai."
Zizi memutar bola matanya jengah, "Bawel deh belum pernah cium aspal si!"
Gigi mendelik sejurus kemudian ia tersenyum jail walau tak terlihat oleh Zizi, "Kalo dicium sama lo mau deh, gue ikhlas lahir dan batin."
Pletak.
Zizi menggetok helm Gigi dengan kekuatan penuh, "Konyol kaya ager."
"Kenyel Zi. Konyol sama kenyel tuh beda arti lah!" Sungut Gigi.
"Bawel ih. Sebel aku mah sama Gigi, bukan iyain aja yang aku bilang! Yaudah aku cari cowo baru aja yang bisa iya-in omonganku, yang lebih ganteng dari kamu, lebih banyak duitnya leb-,"
"Zi mau diem atau gue cium sampai gak bisa napas?" Zizi menciut seketika.
Vote dan comentnya🐢

KAMU SEDANG MEMBACA
GIZI
Short Story-Disatu sisi gue nyaman sama dia, tapi disisi lain gue sayang sama pacar gue.- ~Giovano Irawan~ - Bertahan karena nyaman adalah benar! Namun jika bertahan karna nyaman-nya seseorang yang sudah memiliki kekasih, apa itu benar?- ...