Sweet Blood

12.3K 696 7
                                    

Disclaimer©Masashi Kishimoto
Genre : Romance, Vampire
Cerita milik Fannyaa12

~Kau, terlalu manis.~

Mata merah dengan kilatan nafsu tengah menatap lapar mangsa di depannya dan beberapa detik kemudian, gigi taring miliknya menancap tepat di leher mulus mangsanya.

"Akh ... to-tolong ... leh-lepaskan aku!"

Tak ingin melewatkan setetes darah yang keluar, ia mulai menghisap darah itu dengan cepat dan menikmatinya sampai tetes darah terakhir.

Klik

Umpatan keluar dari bibir tipis gadis merah muda saat tayangan favoritnya menghitam. Siapa lagi yang akan mematikan televisi saat Sakura Haruno asik menonton film berjudul Vampire jika bukan Ino Yamanaka, sahabatnya.

"Jidat, sudah kuingatkan berapa kali untuk berhenti melihat film itu. Kau tau makhluk penghisap darah itu tak akan ada bukan?"

"Pig, aku hanya mencoba memahami. Kau masih belum tahu jika makhluk itu ada. Akan tiba saatnya aku dan kau kehabisan darah, lalu mati membeku karena ulah mereka," ujar Sakura penuh penekanan, ia suka vampir karena sebuah alasan.

"Jika itu terjadi, aku sudah siap bawang di dalam tasku," ujar Ino sambil menatap bosan ke arah Sakura.

"Hn, untuk apa kau ke sini? Selain merusak kesenanganku tentunya," tanya Sakura dengan wajah datar.

"Besok, acara pertunanganku. Kupastikan kau datang memakai gaun pilihanku." Ino menyerahkan sebuah bungkusan pada Sakura. Dengan amat terpaksa, Sakura menerima bungkusan itu dan membukanya.

Sebuah gaun selutut tanpa lengan yang memiliki warna senada dengan mata emeraldnya, nampak sederhana dan mencerminkan pribadi Sakura. Pemilik surai merah muda itu tersenyum kecil dan menatap Ino.

"Aku suka, terima kasih. Kurasa kau takkan dipermalukan saat aku memakai gaun ini," ucap Sakura.

"Aku akan pulang. Besok, kau akan dijemput sopirku. Kau adalah tamuku, tamu khusus dan aku tak menerima penolakan." Ino berbalik dan mulai menghilang dari balik pintu kamar Sakura.

"Selamat malam," sapa seorang sopir di depan pintu rumah Sakura.

"Malam," sapa Sakura lembut, sekarang ia terlihat manis dengan gaun pemberian Ino. Sakura menggelung rambutnya dengan beberapa hiasan di sana. Ia hanya memoles wajahnya dengan sedikit bedak dan lipstick, tidak terlalu tebal karena akan berdampak buruk pada wajahnya.

Sopir itu membukakan pintu penumpang untuk Sakura, dengan senang hati Sakura masuk ke dalam mobil dan duduk manis sambil memainkan ponselnya.

Sesampainya di Mansion Yamanaka, ia segera menemui Ino berserta pasangannya dan mengucapkan selamat.

"Jika kau bosan, kau bisa makan dan minum hidangannya. Aku tahu kau suka gratisan," bisik Ino pada Sakura.

Tanpa basa-basi, Sakura meninggalkan Ino dan beralih pada tumpukan kue kesukaannya. Makanan manis adalah salah satu cara meningkatkan moodnya. Apalagi dengan tumpukan cupcake yang terlihat menggiurkam.

Ah iya! Keramaian bukan hal yang bisa digabungkan dengan Sakura. Keramaian dan Sakura adalah gabungan yang sangat buruk. Mungkin bisa dibilang, Sakura lebih suka sendirian dalam keheningan. Melihat orang banyak dan berada di antara kerumunan banyak orang bukan favorit Sakura.

"Sudah kuduga, ini membosankan." Sakura melangkahkan kakinya menuju taman. Sudah banyak kue ia habiskan dan moodnya sedikit membaik.

Sakura menyandarkan punggungnya pada salah satu pohon yang tumbuh di taman milik keluarga Yamanaka. Saat ia memandangi hamparan bunga yang ada di depannya, emeraldnya tak sengaja melihat seorang pria sedang menghimpit seorang wanita di salah satu pohon tak jauh darinya.

Oneshot SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang