Natal ☃️

923 97 86
                                    

Warning: Cerita gk jelas, banyak typo, dan berbagai kesalahan lainnya :'D
Maklumi karena saya hanya seorang pemula ea :v

.
.
.
.
.

BRAK

Pintu Agensi dibuka secara kasar membuat orang-orang yang sedang fokus dengan perkerjaan mereka otomatis mengalihkan perhatian ke arah suara tersebut.

"[Name] >:( kau menyembunyikan permen lolipop ku lagi ?!." Ucap seorang pria dengan pakaian ala detektif berwarna coklat dan jangan lupa dengan topi yang berwarna coklat yang selalu ia pakai '-'.

Kamu yang merasa terpanggil pun menoleh kearah orang tersebut

"Ara ~ Ranpo-san ~ kau itu kan sudah tua :) seharusnya kau tidak boleh makan yang manis manis, nanti gigi mu sakit loh '-'." Kamu menjawab sambil meniru gaya bicara salah satu rekan kerja mu di Agensi yaitu Dazai Osamu, laki-laki seumuran dirimu yang biasa dijuluki maniak bunuh diri.

"Hee ~ kau meniru gaya bicaraku [Name]-chan :(" Dazai datang kearah mu lalu mencubit kedua pipi chubby mu dengan gemas.

"Aw ! Sakit Dazai-san." Dazai pun melepas cubitannya dari pipi mu dengan senyum puas yang terukir (?) di wajah nya.

Ranpo pun menghampirimu dengan langkah kasar karena kesal lolipop yang baru di belinya itu disembunyikan oleh mu.

"Ha ! Sudah cukup kalian, [Name] kembalikan lolipop ku."

"Ha ? Tidak tidak, kan sudah kukatakan kalau kau makan manis manis terus nanti gigi mu sakit tau." Ucap mu sambil mem-pout kan bibir mu.

Wajah Ranpo sedikit memerah melihat ekspresi menggemaskan yang kau tunjukkan itu. Dengan cepat ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Melihat wajah Ranpo yang sedikit merona membuat suatu ide jahil di otak sang maniak bunuh diri itu :D

"He ~ Ranpo-san ~ wajah mu merah tuh, kau sakit kah ~ ?." Dazai menatap wajah Ranpo dengan senyum jahil.

"H-ha ?! Tidak ! Aku tidak sakit :D sudahlah aku mau ke mejaku saja." Ranpo kembali ke meja kerja nya dengan wajah yang semakin memerah. Sementara kamu terkekeh melihat tingkah laku Ranpo yang terlihat seperti anak-anak, padahal sudah 26 tahun :'D.

°°°

"A-ano Ranpo-san"

"Ada apa Tanizaki ?"

"Yosano-sensei meminta mu untuk membelikan perlengkapan untuk natal."

"Ha ?! Kenapa aku ? Lagi pula aku tidak ada uang untuk membelinya :'D." Wajah nya menunjukan raut sedih dikarenakan dia belum gajian :'D.

"Oh iya aku lupa, ini Yosano-sensei memberikan uang untuk membelinya." Tanizaki memberikan beberapa lembar uang kepada Ranpo, dan di terima dengan senyum bahagia dari wajahnya. :D

"Yosh ! Kalau begitu. [Name] temani aku belanja !" Ranpo berdiri dari kursi nya diiringi oleh semangat yang membara "ha :v kalau uang nya lebih bisa ku belikan cemilan :)"

Serendipity || Edogawa RanpoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang