04

51 14 2
                                    

Keesokkan paginya....
"Unni, kau tidak akan pulang malam kan nanti?"
"Eum, aku tidak tahu Ella" Jisoo memegang pipi Ella
"Yah, kenapa seperti itu? Sejak kau bekerja dikantor kau sangat sibuk. Bahkan tidak punya waktu untukku" Ucap Ella sambil mempoutkan bibirnya
"Jangan marah begitu, jika bisa pasti akan unni usahakan untuk pulang secepatnya" Ujar Jisoo yang meyakinkan Ella
"Janji?" Ella mengacungkan jari kelingkingnya
"Janji" Jisoo mengkaitkan jari kelingkingnya dengan Ella

***
"Hari ini kau akan lembur" Jinyoung kembali berbicara dengan memberikan berkas yang cukup banyak kepada Jisoo
"Apa? Lembur? Ta--"
"Tapi apa? Jika kau tidak mau bekerja yasudah aku pun tidak masalah" Jinyoung memasang wajah khas kantuknya Itu
"Bukan begitu, tapi adikku.... Aku sudah berjanji kepadanya untuk pulang cepat hari ini" Jisoo merasa sedikit sedih mendengar keputusan Jinyoung
"Oh, kalau begitu kau pulanglah dan bermainlah bersama adikmu itu" Ucap Jinyoung yang sedikit ketus

"Ah.. Iya2 baiklah" Jisoo sedikit merasa kesal kepada Jinyoung. Hanya dengan memberikam smirknya kepada Jisoo, Jinyoung melangkah pergi dari hadapan Jisoo.

"Ini berkas apa ya?" Jisoo membuka isi dari berkas itu dan membaca isinya
"Oh, baiklah sekarang aku mengerti. Hufftt maafkan unni mu ini Ella" Jisoo menepuk pelan keningnya

11.00 PM

"Huhh, yatuhan aku benar2 kelelahan. Aku sangat lapar aku butuh makan huaaa" Jisoo sedikit meninggikan nada suaranya
"Ini" Seorang pria dengan wajah kantuknya memberikan sebuah piring yang berisi makanan. Yap, siapa lagi jika bukan Jinyoung
"T...tuan?" Blush.. Pipi Jisoo memerah karna ternyata kata2nya itu terdengar oleh Jinyoung
"Sudah, makan kau bilang tadi kau lapar" Jinyoung menaruh piring itu dimeja Jisoo
"Mianhe merepotkan"
"Tidak ap--" Tiba2 Jinyoung membungkam mulutnya dan pergi keruangannya
"Dia kenapa? Seperti orang aneh saja" Jisoo tanpa menghiraukan sikap Jinyoung langsung menyantap makanannya

"Aku kenapa? Kenapa aku jadi peduli dengan orang seperti ini? Aku tidak pernah seperti ini" Jinyoung mulai keheranan akan sikapnya sendiri
"Tidak tidak.... Aku tidak mungkin jatuh cinta ataupun peduli dengannya" Jinyoung menarik pelan rambutnya

Tokk...tokk terdengar suara pintu yang diketuk dari ruangannya.
"Masuk" Jinyoung langsung duduk dikursinya itu
"Semuanya sudah aku selesaikan, mulai dari bahan presentasi sampai file nya. Untuk file sudah kusimpan diplesdis ini" Jisoo memberikan plesdis itu kepada Jinyoung. Jinyoung berfikir bahwa dia tidak akan bisa berpresentasi sendirian dan dia membutuhkan Jisoo

"Yasudah, besok kau ikut aku. Kita akan meeting disebuah hotel" ucap Jinyoung dengan sikap dinginnya
"Arrasseo, permisi. Ah ya, terimakasih untuk makanannya" Jisoo menundukkan kepalanya
"Nee"

12.00 PM

"Aku pulang" Jisoo masuk dengan wajah yang benar2 sudah kelelahan. Kali ini tidak ada yang menjawab sahutannya itu
"Hei, kemana ahjumma? Biasanya dia menungguku" Jisoo berjalan menuju kamar Taeyeon. Dan, benar saja jika Taeyeon sudah tertidur lelap begitu juga dengan Ella
"Hufft, aku salah. Seharusnya aku tidak berjanji" Jisoo masuk kedalam kamarnya dan langsung beristirahat

***
"Ayo cepat masuk" Jinyoung menghidupkan mesin mobilnya dan masuk
"Hei, kau mau aku tinggal? Ayo masuk" Jinyoung membuka sedikit kaca mobilnya
"Bagaimana aku mau masuk jika pintu mobilnya saja kau kunci?" Jisoo memasang wajah datarnya
"A..eum. ini sudah" Jinyoung membuka kunci pintunya. Dan Jisoo pun masuk kedalam

"Bagaimana sih ini" Jisoo berusaha memakai sabuk pengaman yang ada disampingnya, namun tetap saja tidak bisa
"Memasang ini saja kau tidak bisa" Jinyoung dengan spontan memasangkan sabuk pengaman kepada Jisoo. Dan sekarang, mereka sudah dalam posisi yang benar2 dekat
"Mmmpp" Jisoo menahan nafasnya
"Tidak usah berlebihan" Jinyoung kembali ketempatnya
"Huhhhh" Jisoo menghela nafasnya setelah Jinyoung selesai memasangkannya

Selama perjalanan, benar2 hening. Tidak ada suara ataupun percakapan didalam mobil itu. Hingga sampailah mereka ketempat tujuan

"Sudah turun" Jinyoung membuka pintu mobil dan keluar begitu juga dengan Jisoo

***
"Hei, rupanya ada kau" Seorang Seokjin kini kembali dihadapan
"Kenapa? Kau takut tersaingi?" Ucap Jinyoung yang kembali menantang perkataan Jin
"Apa? Tersaingi? Hahaha, Park Jinyoung.. Seorang Kim Seokjin tidak pernah merasa tersaingin dengan orang seperti mu"
"Terserah, aku tidak punya waktu untuk berbicara dengan orang sepertimu" Jinyoung langsung pergi meninggalkan Jin. Tanpa dia sadari, Jinyoung telah menjatuhkan plesdis yang sudah disiapkan Jisoo

"Hei, ini file nya kan? Hm, kecerobohanmu menjadi kunci bagiku untuk mempermalukanmu Park Jinyoung" Jin langsung mengambil plesdis itu dan menukar plesdis yang berisi tentang film blue didalamnya

"Jinyoung!" Terdengar suara Jin yang memanggil Jinyoung
"....."
"Ini" Jin memberi plesdis yang sudah tertukar itu kepada Jinyoung. Tanpa mengucapkan terimakasih Jinyoung yang diikuti Jisoo pun langsung meninggalkan Jin dan masuk dalam ruangan rapat
"Hm, aku akan melihat drama yang asik nantinya" Jin memberikan smirknya

"Hallo, Good morning all. I'll introduce my self, my name is mr.Jhony" ucap seorang CEO yang berasal dari Amerika itu. Rapat pun dimulai, setiap bos memperkenalkan perusahaannya baik itu melalui sebuah file ataupun presentasi. Kini, tiba saatnya perusahaan Jinyoung yang akan berpresentasi melalui Jisoo.

Disaat Jisoo presentasi semuanya lancar dan tidak ada masalah, namun saat file dari plesdis itu diputar semua merasa terkejut melihat apa yang ada didalamnya

" Damn, what the hell? Stop it now!" CEO yang berasal dari Amerika itu merasa marah, karna film blue yang berada diplesdisnya

"Im so sorry sir, this is a misunderstanding" Jisoo berusaha meyakinkan CEO itu
"Not! This is really embarrassing. please get out of this room!" Usaha yang gagal, walaupun sudah meminta maaf dan meyakinkan tetap saja itu tidak diterima. Jinyoung dengan amarah yang tinggi menarik kasar tangan Jisoo dan membawanya keluar

"Kau puas?! Kau puas mempermalukan perusahaanku huh?!" Dengan keras Jinyoung berteriak ditelinga Jisoo, yang tentu saja itu membuatnya menangis
"Hiks, mianhe tuan. Tapi benar2 aku tidak tahu akan hal itu. Aku sudah mempersiapkannya dengan baik" Jisoo menangis sambil menunduk

"Hei, kenapa kalian malah bertengkar?" Lagi lagi Jin yang datang dihadapan Jinyoung
" Hm, kalian lihat ini " Jin menunjukkan berkas yang berisi bahwa dia dan CEO itu akan bekerja sama
"Kasihan sekali ya kalian, Jisoo kau masih mau bekerja dengannya? Ck..ck..ck.. Ku harap kau tidak menjadi orang bodoh ya. Mau saja bekerja diperusahaan yang namanya sudah tercemar seperti itu. Kau tidak tertarik bekerja bersama ku huh?" Nada suara Jin yang sedikit mengejek itu membuat amarah Jinyoung kembali bangkit

"Diam kau! Dan dengar Jisoo, aku tidak perduli apakah kau ingin bekerja bersamaku atau bersama laki2 ini!" Jinyoung pergi meninggalkan Jisoo dan Jin serta langsung masuk kedalam mobilnya. Jisoo yang merasa risih dengan adanya kedatangan Jin, langsung pergi menggunakan taxi dan menuju kantor

-TBC-

Segitu dulu ya. Semoga sukaaa jangan lupa vomment:)

BOSS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang