Jisoo dan Jinyoung pun keluar dari penjara itu.
"Kau sudah mendengar kabar tentang tuan Jin?" Tanya Jisoo sambil berjalan
"Kenapa harus membahas dia lagi? Mendengar namanya saja aku sudah muak""Ah, mianhe"
"Kau pulang dengan apa?"-Jinyoung
"Eumm, dengan taxi. Kau sendiri?"
"Aku akan menelfon Bobby. Ngomong2 bagaimana dengan perusahaanku? Apakah ada masalah?""Ah tidak, semuanya berjalan dengan lancar"
"Baiklah"Perbincangan singkat itu pun selesai ketika taxi yang ditunggu Jisoo datang.
"Aku pulang" Wanita cantik itu langsung membuka pintu
"Jisoo? Ini kan, baru jam 12 siang" ucap Taeyeon yang terheran
"Lalu, apakah salah jika aku pulang cepat?""Aniyo, biasanya kau pulang larut malam. Apakah semua pekerjaanmu telah selesai"
"Nee"Breaking news:
Tuan Park Jinyoung pada hari ini resmi dibebaskan"Huh? Sekarang tuan Jinyoung telah bebas?"
"Nee ahjumma, semua kebohongan Nancy telah tebongkar"
"Ah benarkah? Kalau begitu bagus"
"Tapi, aku merasa sedikit iba dengan kisah hidup Nancy""Memangnya apa yang terjadi pada hidupnya?"
"Ibunya sakit keras, untuk mengobati penyakit ibunya dia harus bekerja dengan tuan Jinyoung. Tapi, setelah dipecat oleh tuan Jinyoung Nancy sudah tidak bisa lagi mengobati penyakit ibunya. Dan alhasil ibunya meninggal dunia"
"Huh? Jjinja? Kasihan sekali. Apakah sekarang dia dipenjara?""Iya ahjumma, aku tau dia merasa sedih atas kematian ibunya juga merasa kesal karna tuan Jinyoung telah memecatnya. Tapi, bukan seperti ini cara yang dia lakukan untuk balas dendam"
"Ohh begitu, yasudah tidak usah difikirkan.. Ayo makan siang"
"Arraseo"Saat sedang makan siang, terdengar suara pintu yang diketuk
"Siapa itu?"
"Biar aku saja yang membukanya ahjumma"
"Baiklah"Jisoo pun segera membukakan pintunya. Dan terlihatlah Yeri sahabat dekatnya saat di universitas
"Annyeong Jisoo" Yeri tersenyum manis kepada Jisoo
"Haha, annyeong Yeri. Ayo masuk""Jisoo, ada siapa?"
"Ahjumma, Yeri datang" Ucap Jisoo yang sedang berdiri disamping Yeri"Annyeong Ahjumma"
"Annyeong Yeri, apa kabarmu?"
"Ah, aku baik"
"Ayo, bergabunglah bersama kami. Kami sedang makan siang"
"Baiklah, terimakasih"Yeri,Jisoo,dan Taeyeon pun duduk dan makan siang bersama
"Ahjumma, aku membawa kimchi. Aku masih ingat Jisoo sangat menyukainya" Yeri meletakkan rantang makan berisi kimchi itu dimeja makan
"Gomawo Yeri, maaf merepotkan" Ucap Jisoo"Ah kau ini seperti dengan orang lain saja"
"Haha, baiklah"
"Oh ya Jisoo, bagaimana dengan pekerjaanmu sekarang? Apa kau menikmatinya?"
"Lumayan, walau terkadang aku suka kesal dengan bos ku""Benarkah? Memangnya apa yang dia lakukan sehingga kau kesal?"
"Kau tau? Dihari pertama aku bekerja aku sudah diberi pekerjaan yang sangat banyak. Dan, sejak bekerja dengannya aku sangat jarang bertemu dengan Ella karna aku harus pulang malam" Jisoo menundukkan kepalanya"Haha, itu memang resiko mu jika kau bekerja disebuah perusahaan. Apalagi, posisimu adalah seorang sekretaris"
"Ah ya, kau benar"
"Eumm Jisoo, maaf perbincangan kita hanya sampai disini. Aku harus kembali ke cafe, terimakasih atas waktunya ya"
"Tentu Yeri, sering2lah untuk datang kerumah yaaa"
"Ah tentu, kalau begitu aku pamit dulu"Yeri pun telah pamit dari rumah Jisoo
19.00PM at Jisoo's house
"Unni, aku sangat senang kau bisa pulang dengan cepat"
"Hmm ya Ella, aku juga sangat senang karna bis bertemu denganmu"
"Kenapa unni bisa pulang cepat?"
"Eumm, karnaa unni berhasil membebaskan seseorang dari penjara"
"Kalau begitu, unni bagaikan seorang putri yang baik hati?""Haha, mungkin begitu"
"Apakah dia seorang namja? Atau seorang Yeoja?"
"Dia seorang namja"
"Ohh, kalau begitu kau bagaikan seorang tuan putri cantik nan baik hati yang menyelamatkan seorang pangeran tampan? Seperti itu kan? Lalu, setelah itu kalian akan jatuh cinta dan menikahh" Ella tersenyum lebar saat mengatakan ituNamun, Jisoo justru tersenyum dan termenung
"Unni, kau termenung? Kenapa? Apakah kau memikirkan pangeran tampan itu? Hahaha!"
"Hentikan omong kosong mu itu Ellaaa" Jisoo mencubit pipi Ella
"Aw, itu sakit unnie"
"Hehe, mianhee. Sudah, memangnya kau tidak ada pr?"Ella menggelengkan kepalanya
"Kau tidak mau belajar?"
Ella kembali menggelengkan kepalanya
"Huhh, lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?"
"Aku ingin selalu bersama unni"Ella memeluk Jisoo hangat
"Tentu Ella, unni akan selalu bersamamu"
"Unni..."
"Hm?"
"Aku merindukan Eomma dan Appa. Aku iri dengan temanku yang masih memiliki orang tua. Setiap hari mereka dibuatkan bekal oleh orang tua mereka, sedangkan aku tidak"Jisoo melepaskan pelukan itu
"Dengar ya Ella, ahjumma sudah seperti orang tua mu sendiri hm? Jadi kau tidak perlu merasa sedih. Bukankah disini ada unni juga? Eomma dan appa pasti tidak suka jika melihat kita bersedih""Bagaimana, jika nantinya kau menikah dengan pangeran itu? Pangeran yang kau selamatkan. Seperti kisah yang aku baca, seorang putri yang menyelamatkan pangeran dan mereka jatuh cinta lalu menikah, setelah itu dia meninggalkan keluarganya" Ella mempoutkan bibirnya
"Hentikan kata2 konyol itu Ella. Percayalah, aku akan tetap bersamamu untuk selamanya"
"Janji?"
"Tentu" Jisoo mengkaitkan jari kelingkingnya itu dengan jari kelingking Ella"Sudah ya, sekarang kau tidur dulu"
"Untuk malam ini, tidurlah bersamaku unni"
"Eumm, baiklah"
"Yeyyy, aku menyayangimuuu"
"Aku juga"Ella pun memeluk lengan Jisoo dan tertidur. Sedangkan Jisoo, dia terlihat masih memikirkan sesuatu
"Kenapa? Kenapa Nancy yang hanya melakukan kesalahan tidak disengaja langsung dipecat begitu saja? Sedangkan aku? Ya, walaupun aku juga tidak sengaja melakukannya. Tapi bukankah aku juga melakukan kesalahan? Bahkan sampai membuat tuan Jinyoung diusir waktu itu. Kenapa aku tidak dipecat? Ini, benar2 aneh"
"Unni tidurlah, jangan berbicata sendiri terus. Kau akan dianggap gila nantinya" Ucap Ella yang masih memejamkan matanya
"Haha, kau ini. Baiklahh"
-Tbc-
Ok, otak aing rada buntu mikirin alurnya wkwk. Semoga tetep suka ya
Jangan lupa vote💕Typo bertebaran yaa wkwk:"v
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
Teen FictionPark Jinyoung seorang bos disebuah perusahaan besar yang cuek, berantakan, dan sangat membenci tentang cinta, juga kaya. Ya, karna menurutnya cinta itu hanya membuang2 waktu saja. Tidak ada kata Maaf dalam kamusnya. Dia selalu merasa bahwa dirinya i...