2

1.1K 130 13
                                    

"Tinggalkan (name) dan menikahlah dengan Calon pengantin baru yang sudah ayah siapkan. Pertunangan diadakan 5 hari dari sekarang. Dan resepsi pernikahannya akan diadakan 5 hari setelah acara pertunangan."

"Apa!? Bagaimana bisa kau melakukan hal ini padaku dan istriku!"

"Seijuro. Jika kau menentang ayahmu sendiri, kau akan rasakan akibatnya."

"Halo? Otou-sama! Cih!"

Telepon diputuskan secara sepihak membuat Akashi merasa kesal. Pikirannya kalut dan bimbang. Akashi tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya untuk yang kedua kalinya.

Entah kenapa ruangan tiba-tiba menjadi gelap. Telpon yang digenggam hilang entah kemana. Secercah cahaya muncul didepan Akashi kian membesar dan semakin terang menyilaukan mata. Untuk sejenak Akashi berpikir. Apakah ini yang namanya... cahaya Ilahi?

Ok, abaikan yang tadi itu tidak penting. Tapi hei? Dimana Akashi sekarang? Pemandangan indah tersuguh didepan mata. Hamparan padang rumput yang luas dengan langit yang bertaburan bintang ikut menghiasi.

Sebuah pohon terletak di tengah-tengah padang rumput tersebut. Tepat dibawah pohon tersebut terlihat sosok wanita dengan gaun putih berdiri membelakangi. Rambut merah panjang itu tergerai bebas sehingga wajahnya tidak terlihat.
Akashi mendekati wanita tersebut dan menyentuh pundaknya.

"Ibu? Kau kah itu?" gumamnya berharap sosok yang didepannya ini bukan hantu maupun jin yang menyamar menjadi ibunya.

Wanita itu berbalik menghadap Akashi dengan senyum yang terpasang di wajahnya.

"Seijuro? Kau sudah besar sekarang."

Tes...

Air mata Akashi meluncur dengan bebas tanpa disadari. Dipeluknya sosok ibu yang dia rindukan selama ini. Mereka berpelukkan sesaat hingga sang ibu melepaskan pelukannya dan berbalik hendak pergi.

"Ibu!"

Akashi menahan ibunya dan menggenggam erat tangan ibunya.

"Maaf, ibu tidak bisa menjagamu selama ini. Turuti perkataan ayahmu, Sei. Ibu tidak suka melihat kalian bertengkar. Jaga baik-baik keluargamu, sei. Ibu menyayangimu."

"IBUUUUUUU!"

"Sei!"

Sebuah suara yang begitu familiar terdengar menggema, membuat Akashi tersentak kaget dan mengedarkan pandangan ke sekelilingnya untuk mencari sumber suara tersebut.

"(name)?"

Dilihatnya sosok (name) berdiri di ujung tangga.

Dilihatnya sosok (name) berdiri di ujung tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggap aja tangganya seperti ini)

He? Sejak kapan disana ada tangga dan banyak lampion beterbangan? Sejak kapan juga rumput yang dipijaknya berubah menjadi tangga? Sudahlah, itu tak penting. Yang terpenting dan menjadi prioritasnya sekarang adalah (name).

10 Days to DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang