5. Bukan Urusan Kita

3 1 0
                                    



"Lisan bisa mengatakan tidak menginginkan mu, tapi hati ini lebih dari sekedar memerlukan mu. Mengertilah!"

......

"Ada apaan?" Tanya Anti dengan malas kepada Tasya.

"Udah pesen makanan aja dulu"

"Gue gak mau kalo weekend gue yang berharga jadi hangus gara-gara cuma buat dengerin cerita alay lo, kayak biasanya"

"Galak amat neng, udah pesen sana, gue yang traktir deh.."

Mendengar hal itu, Anti yang sedari tadi hanya menunjukan raut muka malasnya seketika berubah menjadi berbinar dan penuh semangat.

"Kayak gitu dong Sya, gue semangat kalo kayak gini"

Mereka berdua pun memesan makanan mereka masing-masing, Anti menjadi sedikit bersemangat karena Tasya yang mentraktirnya saat ini.

Padahal sebelumnya ia sangatlah malas untuk pergi bersama Tasya, ia berniat untuk menghabiskan akhir pekannya hanya untuk beristirahat dari berbagai kegiatan yang dijalaninya selama seminggu ini.

Sambil menyantap makanannya masing-masing, mereka terus berbincang mengenai berbagai hal seru dan menarik.

"An gimana ya, caranya biar kak Arsyah suka sama gue?"

"Kalo lo nanya masalah itu, jangan ke gue. Gue bukan cewek kayak elo"

"Ih.. judes banget sih. Ntar jadi perawan tua, baru tau rasa lo"

"Biarin, emang gue peduli" Jawab Anti dengan cuek.

"An.. please bantuin gue dong" Rengek Tasya kepada Anti.

"Udah, yang penting lo jadi diri lo sendiri aja, jangan kecentilan. Itu aja"

"Tapi, ntar kalo gue ternyata bukan serelanya kak Arsyah, gimana?"

"Yah.. itu derita elo" Jawab Anti dengan nada mengejek.

"Anti.. lo itu temen gue atau bukan, sih?" Balas Tasya dengan kesal, yang hanya direspon dengan senyuman cuek oleh Anti.

Anti dan Tasya terus menikamati makanan mereka sambil terus berbincang dan melempar candaan mereka masing-masing.

"Sya menurut gue, lo itu fokus aja dulu sama pendidikan. Jangan mikirin cinta dulu" Ucap Anti dengan nada serius untuk menasihati sahabatnya itu.

"Lo tenang aja An, gue bakal tetap bisa bagi waktu untuk itu semua"

"Ngomong sih gampang, ntar kalo lo gak bisa gimana?"

"Udah, lo tenang aja ok"

"Terserah lo deh, tapi jangan sampai lo mewek lagi kayak yang udah-udah"

"Siap Nantia Rinanda yang paling judes sealam ghoib"

"Dasar lo, udah diteminin. Tapi gak tau terima kasih"

"Ya udah jangan ngambek dong"

"Lo udah blom, bayar gih"

"Ok, gue ambil dompet gue dulu"

Tasya membuka tasnya dan mencari dompet pink miliknya. Namun, setelah beberapa kali Tasya membongkar isi tasnya, ia tidak berhasil menemukan dompet berwarna pink miliknya.

"Lama amat Sya?" Anti yang telah cukup lama menunggu Tasya, akhirnya memilih untuk langsung bertanya.

"An lo bawa dompet gak?"

UjungWhere stories live. Discover now