one

45 3 0
                                    

Author POV

Aileen Tevi, perempuan yang sedang merasakan sakit hati akibat masa lalunya dan pergi ke suatu negara untuk menghibur hatinya yang patah dan melupakan masa lalu yang tak ingin ia rasakan.

Sekarang aileen telah berada di Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta, bertujuan ke suatu negara yang pastinya akan ia kunjungi untuk menghibur hatinya.

Aileen pun tidak sendirian pastinya, ia diantar oleh kedua orang tuanya dan kedua sahabatnya.

"Kabari mama kalo kamu sudah sampai disana" pinta sarena, selaku ibu dari Aileen

"Jaga diri sebaik mungkin dan selalu hubungi ayah" pinta roy, selaku ayah Aileen

"Please, kalian jangan khawatir sama aku. Aku baik - baik aja" balas Aileen

"Bagaimana mama ngga khawatir kalo keadaan kamu itu sedang buruk begini" jawab sarena sambil menatap kearah putrinya

"Apa aku seburuk ini" tanya aileen

Aileen pun langsung menatap kearah sahabatnya yang pastinya sangat mengerti kondisinya saat ini.

"Kalian juga ngga usah berlebihan khawatir sama aku" ucap Aileen pada kedua sahabatnya

"Aku khawatir Aileen, gimana bisa kamu kesana sendirian, dan seharusnya aku atau fanny temenin kamu disana" celoteh rani

"Ngga usah, aku udah bukan anak kecil lagi" balas aileen

"Aileen aku pasti kangen banget sama kamu" papar fanny

"Ohiya berapa hari kamu disana?" tanya rani

"Seminggu. hanya satu minggu" jawab sarena

Aileen pun melirik kearah mamanya yang benar - benar ingin aileen hanya satu minggu disana.

"Aku disana sampai aku benar - benar bosan" ucap aileen

"Aileen" sarena pun menatap putrinya, dan aileen pun menatap mamanya.

"Ma, aku rasa ajumma ngga keberatan" ucap Aileen

Aileen pun menatap jam tangannya dan langsung menyeret kopernya.

"Sudah saatnya aku pergi. jaga kondisi kalian masing - masing dan jangan pernah ada yang mengasih keberadaanku" ucap Aileen dan pergi meninggalkan semua yang mengantar kepergiannya

"Aileen selalu keras kepala" gerutu sarena

💌💌💌


Aileen POV

ini adalah pertama kalinya aku pergi ke luar negeri sendirian, aku sebenarnya takut namun egoku mengalahkan semuanya. Aku harus bisa dan berani sendirian, dan akan aku tunjukan bahwa aku bahagia dengan kesendirian.

"Excuse me, can I sit next to you?"

"yes. It is okay" jawabku

Aku harus terbiasa dengan berbincang dengan orang asing.

"maaf apakah tujuanmu ke korea untuk berlibur?" tanya seorang pria itu

Apakah aku harus jawab ia atau tidak aku bingung sekali.

"a... Iya aku berlibur" jawabku sedikit gerogi

"Kalo begitu berapa lama disana? mungkin jika satu minggu kita akan satu penerbangan lagi" balasnya

Akupun tersenyum kearahnya, dan ia pun demikian.

"Apakah ini pertama kalinya kamu ke korea?" tanyanya lagi

With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang