This Time Is Fluff!

3.4K 241 53
                                    

Ada yang baca sampai sini!? Waw.... Saya terharu...(╥﹏╥)

Kali ini fluff! Yeay...! ≧∇≦

Langsung saja....

.

.

.



Akaashi menjalani rutinitas sehari-harinya seperti biasa. Pagi hari ia bangun, ke kamar mandi, mandi, dan bersiap-siap ke sekolah. Ia memakan roti panggang buatan ibunya, lalu pergi ke sekolah.

Di sekolah ia belajar. Lalu setelah itu mengikuti kegiatan klub. Seperti biasa. Tak ada yang aneh, seperti tiba-tiba alien dari planet lain menyerang atau semacamnya.




Hanya saja....







Akaashi menapakkan kakinya di lantai ruangan olahraga. Ia mengharapkan sebuah suara akan memanggil namanya dengan berisik seperti biasa, namun tidak ada. Hanya suara orang-orang yang mengucapkan "Osu, Akaashi." dengan tenang. Akaashi membalasnya.

Tapi ia bingung. Kepalanya menoleh ke kanan kiri, mencari surai dua warna yang mencolok itu.






"Di mana Bokuto-san?" Akaashi akhirnya memutuskan untuk bertanya pada Konoha setelah ia menyadari bahwa Bokuto, kekasihnya, tidak ada di mana pun.

Konoha memberinya tatapan heran. Akaashi merasa aneh ditatap seperti itu. Apa ia mengatakan sesuatu yang aneh?


"Kau tidak tahu?" Ujar Konoha.


"Eh?" Akaashi mengernyitkan alisnya.



Melihat reaksi Akaashi yang tampak tak tahu apa-apa, Konoha pun menghela nafas.


"Kupikir ia sudah memberitahumu... Bokuto sakit. Tadi ia tidak masuk sekolah." Perkataan Konoha membuat Akaashi terkejut. Pantas waktu istirahat tadi Bokuto tidak menemuinya.





"Tapi mengapa ia tidak memberitahumu?" Ujar Konoha lagi.

"Entahlah..." Akaashi berkata pelan.

"Hey, apa kalian sedang bertengkar?" Kali ini Konoha berbisik.

"Tidak. Sama sekali tidak." Akaashi menjawab dengan bisikan pula.


"Eh? Lalu kenapa?"


"Aku tidak tahu."




"Hey, kalian berdua. Ayo mulai latihannya" Komi memanggil dari kejauhan.

Kedua orang tersebut pun mengakhiri pembicaraan dan mengikuti latihan. Sepanjang latihan Akaashi tidak bisa berhenti memikirkan Bokuto.

Orang itu sakit dan tidak memberitahuku? Mengapa?

Akaashi terus bertanya-tanya. Sampai akhirnya latihan selesai.


.

.

.







Sekarang Akaashi berada di depan pintu rumah Bokuto. Sekantong belanjaan di tangan kirinya. Hanya bahan-bahan untuk membuat bubur dan beberapa obat. Ia tak tahu Bokuto sakit apa. Jadi ia membeli beberapa jenis obat yang berbeda.

Akaashi menekan bel pintu. Tak ada jawaban. Kedua kalinya. Tak ada jawaban. Ketiga dan keempat kalinya. Tak ada jawaban.

Akaashi mengernyitkan alisnya.

Akaashi X Bokuto One Shots  [AkaBoku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang