[3] Otherworldly Evil Monarch

589

Bab 589: Pertempuran Guntur dan Neraka! 

[Bagian 3 !!

"Dengan pandangan dan pengalaman yang terbatas, kamu tidak tahu seberapa besar dunia ini. Jika aku tidak memberi kamu rasa kekuatanku, kamu orang akan lebih berani!" Mei Xue Yan mencela. Dalam sekejap, dia terbang lebih tinggi ke udara dan melakukan putaran yang elegan. Kepalanya menghadap ke tanah sementara kakinya ke langit. Tangannya yang awalnya memegang satu pedang, sekarang memegang dua saat dia dengan ganas mengarahkan pedang ke tanah.

Serangan itu mengejutkan semua orang.

Sebuah sirene berbunyi tanpa peringatan dan langsung, dinding cahaya perak muncul di depan tujuh tuan. Ini langsung menunjukkan kepada mereka kemampuan Mei Xue Yan.

Meskipun itu serangan sederhana yang terbuat dari pedang, cakupan teknik ini menutupi seluruh medan perang. Pada saat itu, tujuh tuan merasa ketakutan. Pedangnya adalah sesuatu yang ingin mereka sembunyikan tetapi itu bukan sesuatu yang bisa mereka lepaskan.

Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah mempertaruhkan semuanya dan berhadapan langsung dengan Mei Xue Yan.

Mengorbankan hidup, untuk mengambil kehidupan lain, adalah satu-satunya pilihan.

Untuk menggunakan teknik yang mengerikan seperti itu, seseorang harus mengumpulkan banyak kekuatan sebelum mereka dapat melakukan.

Tapi, ketika datang ke Mei Xue Yan, logika apa pun tidak berlaku.

Dengan hanya sebuah lompatan, dia dengan mudah membuang pedangnya.

Bagaimana ini tidak mengejutkan semua orang?

Tujuh tuan berteriak dan menghembuskan nafas. Mereka mengumpulkan semua energi yang bisa mereka lepaskan untuk menyerang. Hu Meng Long berdiri di depan, dan langsung melepaskan semua kekuatan yang dia miliki, tanpa menahan diri dan berlari menuju dinding cahaya perak. Dia tidak menginginkan kemenangan dan hanya berharap untuk mati bersama Mei Xue Yan.

Dia berteriak liar dengan hati penuh dendam. Bersama dengan pedangnya, dia berlari ke depan, meletakkan seluruh dunia di belakang pikirannya, dan hanya memikirkan tentang pembalasannya.

Pedangnya seperti bintang jatuh, menghilang dalam sekejap.

Semua orang tersentak ketakutan saat mereka menatap langkah pertama yang mengherankan. Pendekatan ini jelas merupakan langkah yang berisiko. Jika Mei Xue Yan benar-benar mengalami cedera internal atau jika dia telah menghabiskan sebagian besar energinya maka pukulan ini akan menentukan bagaimana pertarungan akan berlanjut.

Entah itu untuk melarikan diri atau ... tapi, tidak peduli apa, mereka semua harus mempersiapkan diri secara mental.

Mereka tidak dapat dikalahkan ketika kemenangan hanya dalam genggaman mereka. Semua orang menahan napas dan fokus pada peristiwa yang terjadi di depan mereka. Mereka juga terus mencermati setiap jalur yang bisa dilalui Mei Xue Yan.

Dengan bunyi gedebuk, teriakan panjang terdengar dari Hu Meng Long. Bersama dengan pedangnya, dia berlari ke dinding cahaya perak.

Pop! Pop! Pop!

Tiga suara jernih dibuat. Pedang Hu Meng Long pecah menjadi tiga bagian dan hancur menjadi debu. Tubuhnya perlahan menghilang seolah dia ditelan oleh monster. Pertama, lengan kanannya yang membawa pedang itu lenyap, diikuti oleh kepala, bahu, tubuh bagian atas, pinggul ... dan kemudian kaki.